about me I

Kamis, 08 Oktober 2009

Mengajak Tanpa Mengajak


Semua orang tentu saja memiliki kebebasan untuk mengutarakan dan mengekspresikan hasil pemikirannya. Pemikiran seseorang dengan manusia lainnya bisa saja sama, mungkin juga berbeda. Beragam.

Sekian banyak praktisi  dalam dunia MLM (Multi Level Marketing) memiliki sekian banyak ragam pemikiran. Keberagaman pemikiran itu yang kemudian teraktualisasi pada beragam MLM yang akhirnya dipilih dan ditetapkan oleh sebagian  orang untuk ditekuni  dengan sekian banyak asa.

Apapun MLM yang akhirnya dipilih untuk ditekuni (atau bahkan untuk ditinggalkan) tentu saja adalah hasil dari proses berpikir, hasil dari memilih dan memilah, hasil dari sekian banyak pengalaman nyata atau paling tidak pengetahuan yang dimiliki pada saat itu. Dalam konteks ini MLM yang dipilih oleh seseorang mencerminkan 'siapa' orang itu. "Kita adalah apa yang kita pikirkan. MLM yang dipilih merupakan representasi dari pemikiran yang dimiliki oleh seseorang".

Mengutarakan pemikiran dan meng-ekspresikan pemikiran dalam konteks ber MLM ria harus disertai dengan kesediaan untuk menerima segala akibat dan harus disertai pula dengan kemampuan untuk mengatasi segala akibat yang ditimbulkannya.

Mengajak adalah aktifitas utama dalam ber MLM ria. Mengajak adalah aktifitas berbagi pemikiran dengan orang lain, mengajak adalah mengutarakan pemikiran yang kita miliki kepada orang lain yang - tentu saja - juga memiliki pemikiran dan tentu saja orang lain pun bisa berpikir untuk memikirkan segala pemikiran yang kita sampaikan yang dikemas dalam bentuk ajakan.

Seorang praktisi MLM tidak mungkin mengajak orang lain dengan cara diam. Menulis dan berbicara adalah sarana dasar dalam mengutarakan pemikiran. Menulis dan berbicara adalah keterampilan berbahasa yang harus selalu diasah bersamaan dengan keterampilan membaca dan menyimak.

Mengajak orang lain - tentu saja - mendatangkan konsekuensi nyata. Konsekuensi yang paling ditakuti oleh seorang (pemula) praktisi MLM adalah ketakutan akan sebuah penolakan. Tidak semua orang memiliki kesiapan mental untuk menerima sebuah penolakan, itu sebabnya banyak member MLM yang memilih diam. Pasif. Itu sebabnya sekian banyak praktisi MLM akhirnya berhenti total setelah "dihantam" oleh sekian banyak penolakan.

Satu-satunya cara yang paling aman agar tidak ditolak adalah dengan cara tidak mengajak. Salah satu cara mengajak yang paling aman dari resiko penolakan adalah dengan cara tidak mengajak.

Bagaimana bisa kita mengajak orang lain kalau kita tidak mengajak ? Tentu saja bisa. Salah satu cara yang paling sederhana adalah dengan menjadikan diri kita sendiri sebagai bukti nyata dari kehebatan suatu produk yang kita konsumsi/gunakan, sebagai bukti nyata dari kehebatan suatu sistem MLM yang kita ikuti.

Mengajak tanpa mengajak adalah upaya kita untuk membuat orang lain berpikir kemudian bertanya atas keinginan mereka sendiri - bukan - atas inisiatif dari kita.

Bertanya adalah manifestasi nyata dari aktifitas berpikir. Bertanya adalah bentuk nyata dalam mengutarakan pikiran. Sebagai orang yang terjun dalam dunia  MLM tentu saja kita akan sangat senang ketika mendapat sebuah pertanyaan dari orang lain - karena - dengan demikian kita memiliki kesempatan untuk mengajak dengan cara menjawab. Memiliki kesempatan untuk "Mengajak tanpa mengajak". Memiliki kesempatan untuk bertukar pikiran dengan cara tanya jawab.

Dunia MLM bukan dunia bisnis biasa, bukan sekedar mendistribusikan suatu produk. MLM adalah bisnis distribusi intelektual, mendistribusikan "isi otak" dengan cara bertukar pikiran, berdialog, berdiskusi melakukan tanya jawab atas dasar kesetaraan. Bukan dengan cara "cuci otak" lewat sekian acara "Sucess Seminar" dimana leader-leader dipuji dan dipuji seperti dewa, dimana leader-leader jingkrak-jingkrak nddak karuan di atas panggung diiringi musik yang hingar bingar sambil pamer cek, mobil dan rumah mewah dimana sekian ribu member hanya bertindak sebagai penonton yang sibuk tepuk tangan, bersorak sorai dan sekali - kali berteriak "Rrrrruuuuaaarrrrr biaaasaaa.... !". Aktifitas seperti ini jelas bukan kegiatan bertukar pikiran, tapi kegiatan meng-hipnotis- manusia dengan cara massal yang menciptakan sekian banyak member MLM yang bekerja tanpa berpikir. Percis seperti robot. Nddak beda dengan Zombi. :-(

Seseorang hadir ke seminar "Gituan" karena diundang, diajak. Mengajak orang lain memiliki konsekuensi - apalagi - mengajak orang lain untuk mengikuti seminar yang kagak jelas seperti itu. Konsekuensinya sangat logis dan sangat jelas, ketika orang yang kita ajak tidak mendapat apa yang ia inginkan (Rumah, mobil, duit) ... maka dengan mudah mereka akan mengatakan bahwa si pengajak adalah seorang penipu, tukang bo'ong, tukang ngibul.

Mengajak tanpa mengajak adalah salah satu cara ber MLM ria yang relatif aman. Menjadikan diri kita sebagai bukti nyata dari kehebatan suatu produk dan sebagai bukti nyata dari keunggulan suatu sistem.

Use It !
Share It !
Talk It !

Semoga bermanfaat.

Putu  Djajadiwangsa.
Founder  : www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
SMS : 0817  42  1691