about me I

Senin, 28 Desember 2009

MLM dan "Konvensional"


Dalam satu minggu ini saya rajin "ngantor" . Kembali duduk di belakang meja, meeting, diskusi dengan sekian banyak orang, “ketak-ketik” dan duduk serius di depan Komputer … kemudian pulang pada saat jam kerja usai. Bagi seorang karyawan, pergi pagi pulang petang dan bekerja di kantor tentu saja sesuatu yang biasa … bagi saya, ini adalah hal yang sangat amat luar biasa ;-)

Sebelumnya, lebih dari 9 bulan aktifitas saya di rumah saja. Pagi – pagi mengantar anak-anak ke sekolah, meluangkan waktu 2 – 3 jam di depan komputer. "lunch time" terus "bobo siang" … setelah Ashar Jemput anak-anak kesekolah. Itulah “pekerjaan” yang saya nikmati sebagai praktisi MLM yang mendistribusikan produk kesehatan dan kecantikan dengan cara e-commerce. :-)

BUKAN. Bukan karena saya sudah kelebihan uang dan materi … bukan karena saya sudah menjadi "diamond" , bukan karena saya sudah mendapat “Finansial & Time Freedom” di bisnis MLM sehingga saya terkesan hidup “Santai” … Sungguh, saat ini saya hidup dengan sangat amat sederhana dengan satu orang Istri dan dua orang anak. Saya melakukan semua itu karena saya berpikir dalam kondisi seperti ini itulah yang sebaiknya saya lakukan.

Meskipun pendapatan dari bisnis MLM masih sangat amat jauh jika di banding gaji seorang Menteri ;-) namun saya sangat menikmati bisnis ini dan saya melihat bisnis ini berkembang dengan baik dan TERBUKTI bisa saya kerjakan secara on line. Saya paham, semua butuh proses … memerlukan kesabaran dan ketekunan … dan saya telah – masih – dan akan menjalani proses itu dengan sukacita :-)

Saya SUDAH pernah mencoba menjadi seorang Karyawan di beberapa perusahaan. Terakhir saya bekerja sebagai Staff MIS di salah satu perusahaan Elektronik terbesar di dunia ( 1996 – 1999) . Saya senang dan betah bekerja di sana. Gaji saya cukup,Karir saya bagus, rekan-rekan kerja saya pada asyik-asyik, Bos saya pada baik hati (Meskipun kadang-kadang “marah-marah” kalau ada masalah ;-) Saya bisa terima kok … itulah kelebihan “bos” dibanding bawahannya. Bos “boleh” marah-marah … dan bawahannya “digaji” memang diantaranya untuk “dimarah-marahi” ;-) )


Dengan bekerja sebagai “Karyawan” saat itu -Alhamdulillah - saya bisa membeli sedan sederhana dan rumah sederhana di tengah kota, saya bisa "jalan – jalan" ke luar negeri meskipun dengan judul “Tugas Perusahaan” … Jadi, kalau ada MLM yang "Cuma" nawarin Marketing plan, cuma nawarin "mobil", "Rumah" atawa "jalan-jalan ke luar negeri", saya pikir hal ini SANGAT TIDAK MENARIK bagi orang-orang yang jelas-jelas telah mendapatkan kesempatan hidup "seperti itu" di dunia konvensional dengan bekerja secara konvensional ;-).

Perlu alasan lebih dari sekedar "mencari sesuap nasi" untuk ber - MLM - ria. Hal itu bisa berbentuk Produk yang REAL atau sebagai sarana "aktualisasi diri". Saya berpendapat bahwa, jika yang "dikejar" cuma uang Rp. 5 - 10 Juta per bulan ... percaya deh ... mendingan jualan secara konvensional saja .... atau kerja ke orang lain saja ...itu jauh lebih "Masuk akal" di banding ber MLM ria. Namun jika yang "dikejar" adalah angka mendekati atau menembus "9 digit" per bulan dengan KESEDIAAN untuk konsisten dan persisten selama 5 - 10 tahun maka sangat amat sulit menemukan peluang lain kecuali di bisnis Multi Level Marketing ;-) INTINYA, bisnis MLM TIDAK COCOK bagi orang-orang yang bervisi "pendek" dan hanya memiliki motivasi untuk mencari "Sesuap nasi". Ini bukan bisnis instant neh ... ;-) jika yang dicari adalah "kepastian" gaji setiap bulan, lebih baik jadi karyawan saja deh ... :-)


Setelah sekian tahun bekerja sebagai karyawan, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti… Pada saat itu, alasan saya sangat sederhana : Saya sudah punya tabungan yang cukup untuk mulai membangun bisnis saya sendiri dan saya tidak mau menghabiskan seumur hidup saya di balik tembok yang “mengurung” saya 8 jam dalam sehari … sepanjang bulan … sepanjang tahun.

Saya yakin … sangat yakin … tidak ada seorangpun yang mau dibayar Rp. 100 juta sebulan untuk masuk "penjara sempit" ukuran 3 * 4 dan menghabiskan waktu 24 jam sehari … sepanjang hidup ….di dalam sana…. (Meskipun di dalam "penjara" itu disediakan fasilitas super lengkap : AC, Komputer, Air mandi panas dan dingin ... ;-) karena Rp. 100 juta per bulan sangat amat tidak sebanding dengan terenggutnya sebuah "KEMERDEKAAN HIDUP".

Namun .... setelah menanggalkan status sebagai karyawan, saya berhadapan dengan sebuah realita ternyata ...Membangun bisnis sendiri tidak semudah seperti yang diceritakan oleh buku-buku “Entrepreneur” yang banyak dijual di toko buku.:-(

Mendirikan dan membangun perusahaan sendiri jauh lebih sulit dibanding menjadi seorang karyawan. Meskipun punya modal materi, punya pengetahuan dan pengalaman serta pendidikan …. FAKTANYA secara statistik terbukti bahwa dari 1000 perusahaan yang didirikan 10 tahun lalu, hari ini tidak lebih dari 10 perusahaan saja yang masih berdiri dalam keadaan sehat wal afiat … :-O

FAKTA MENARIK lainnya adalah, para kaum pengusaha Mikro ( Tukang jamu, tukang bakso keliling, Tukang Sate keliling, tukang sol sepatu , tukang martabak di kaki lima… ) TERBUKTI mampu bertahan lebih lama dan lebih baik dibanding para pengusaha berdasi :-)

Akhir tahun 2008 saya memutuskan untuk benar-benar total berhenti sebagai “pengusaha”. Saya harus memiliki semangat untuk bangun di tengah puing-puing reruntuhan …sebagai dampak dari akumulasi kegagalan saya dalam ber-wira-usaha secara konvensional. Saya masih memiliki beberapa teman yang masih pakai “Mobil Mewah” dan tinggal di “rumah mewah”, namun saya tahu … dan kami sama-sama tahu … bahwa jika seluruh aset itu dijual … tak akan pernah cukup untuk menutup seluruh hutang perusahaan. Mungkin jumlah total aset tidak lebih dari 25% saja dibanding dengan total Hutang yang terus membengkak dari waktu ke waktu karena beban bunga dan beban operasional …yang terus berjalan ... :-(


Awal 2009 Tuhan mempertemukan saya dengan seorang pribadi yang sangat sederhana, yang bertutur dengan santun, yang menjelaskan sebuah peluang usaha untuk mendistribusikan produk kesehatan dan kecantikan berkualitas tinggi. Saya tertarik. Dan singkat kata .. itulah yang saya tekuni saat ini : Mendistribusikan produk kecantikan dan kesehatan dengan cara e-commerce. Alhamdulillah bisnis ini relatif lebih aman dan lebih nyaman untuk saya jalankan dibanding dengan usaha-usaha saya sebelumnya … saya yakin … sangat yakin … 5 – 10 tahun lagi bisnis ini akan benar-benar bisa memenuhi tidak hanya kebutuhan keluarga saya, namun juga orang-orang di sekitar.

Awal bulan Desember 2009 saya terbang ke Medan. Ini adalah babak-baru dalam pengembangan bisnis yang selama ini saya jalankan dengan cara “e-Commerce”. Dampak dari bisnis on-line tentu saja harus diimbangi secara “Off Line” ;-) saya terjun ke lapangan menemui mitra kerja yang berada di Medan. Hasilnya memang tidak “instant”, omzet saya tidak serta merta “meroket” detik itu juga … tapi saya yakin …sangat yakin… dengan ketekunan …semua akan indah pada waktunya :-)

Sepulangnya dari Medan saya berpikir dan berdoa bagaimana caranya agar saya segera benar-benar “Independent”. Kini sudah tiba saatnya saya MEMBANTU mitra bisnis saya setelah selama ini saya DIBANTU dengan tiada henti oleh sponsor saya yang sangat luar biasa. Saya berdoa dan meminta kepada Tuhan agar saya MAMPU menduplikasi SEMUA KEBAIKAN yang TELAH diberikan oleh Sponsor saya dalam arti saya bisa BERBUAT SAMA (Duplikasi) kepada para mitra kerja saya yang tersebar di beberapa pulau.


TUHAN maha mendengar. TUHAN memberi “sinyal” lewat SMS yang saya terima. Saya mendapat tawaran untuk menjadi Konsultan Manajemen Mutu di salah satu bengkel mobil terbesar di kota Bandung dan itulah yang saya kerjakan dari minggu lalu :-) Itulah sebabnya hari - hari belakangan ini saya kembali "ngantor" ... :-)

***

Beberapa mitra kerja di bisnis MLM bertanya dengan nada "khawatir" : “Bapak masih menjalankan bisnis sebagai distributor MLM bukan ?” Tentu saja saya jawab dengan tegas : “YA !”

UNTUK ITULAH saya kini bekerja secara konvensional. Biaya ekspansi untuk berkeliling ke sekian banyak pulau tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Saya yakin bisnis MLM ini sangat menjanjikan dan karena itulah saya kembali bekerja secara konvensional untuk “mengumpulkan modal ekspansi" di bisnis MLM yang selama ini saya tekuni .. :-)

Pekerjaan saya sebagai konsultan manajemen mutu tidak terikat ketat dengan waktu kerja yang kaku. Saya dibayar dan dinilai berdasarkan Prestasi Kerja, bukan dibayar berdasarkan absensi :-) (Percis seperti bekerja sebagai praktisi MLM )Jadi …. Dengan adanya tekhnologi informasi, saya bisa melakukan pekerjaan ini dengan bantuan Komputer dan handphone. Tentu saja … pada awalnya saya harus rajin “Ngantor” untuk mengumpulkan data dan informasi FAKTUAL yang dibutuhkan untuk dijadikan bahan perbaikan yang terus menerus dan berkesinambungan. Tentu saja pada awalnya saya mesti sering “meeting” dengan owner dan para manager untuk menggali informasi dan menggali visi dan misi yang mereka miliki untuk saya tuangkan dalam bentuk Manual Mutu" yang terdokumentasi.


MOMENTUM seringkali datang begitu saja. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 akan habis masa berlakunya di akhir tahun 2010, Mulai November 2008 ISO telah menerbitkan Versi 9001 : 2008. Artinya … Semua perusahaan harus ber migrasi ke versi 9001 : 2008, artinya perusahaan-perusahaan baru pun harus memulai dengan ISO 9001 : 2008 … artinya … inilah MOMENTUM yang harus saya pergunakan sebagai Praktisi ISO 9001 & 14001 yang memiliki sedikit pengalaman dalam implementasi ISO di sebuah perusahaan multinasional dan pernah memiliki sedikit prestasi sebagai penerima “Award” dalam ASEAN Innovation Convention di Malaysia (1999). Semoga.

Sebagai Praktisi ISO 9001 tentu saja saya bisa melihat dengan jelas bahwa perusahaan MLM yang sedang saya tekuni saat ini adalah perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang sangat baik, mendistribusikan produk-produk yang bermutu sangat baik, dan memiliki Sistem marketing plan yang sangat baik, didukung oleh para “senior” Independent distributor yang sangat Qualified. Oleh karena itu saya tidak memiliki alasan sedikitpun untuk berhenti sebagai salah seorang Independent distributor di perusahaan MLM ini karena saya yakin…sangat yakin… dilihat dari sudut pandang sebagai Praktisi Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 saya berpendapat bahwa Perusahaan ini SANGAT LAYAK untuk saya jadikan sebagai partner kerja guna meraih masa depan yang lebih baik.

INTI yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah : Pekerjaan distributor MLM dapat dikerjakan BERSAMAAN dengan pekerjaan Konvensional. Saya banyak melihat dengan mata dan kepala saya sendiri, banyak para "Top Leader" Sukses yang tetap menjadi Arsitek ... Tetap menjadi Dokter ... Tetap menjadi Dosen ...Tetap menjadi pengusaha ... karena mereka MENCINTAI pekerjaan Konvensional mereka.

Saya sangat MENIKMATI pekerjaan saya sebagai "Quality Management System Consultant" seperti halnya saya MENIKMATI pekerjaan saya sebagai "Personal Business Consultant" :-)

Selasa, 22 Desember 2009

(Ingin) Menjadi Blue Diamond !

Sebagai praktisi MLM kita tentu saja memiliki sekian ragam IMPIAN.

Tidak sedikit praktisi MLM yang "patah ARANG" di tengah jalan kemudian MEMBUANG dan MELUPAKAN Impian mereka, Tidak sedikit praktisi MLM yang hanya pandai berbicara tanpa berusaha sehingga mulutnya berbusa dan menebarkan bau seperti aroma BELERANG, namun ada pula yang terus berjuang dan berdoa agar Impian itu dapat diraihnya. Mereka tahan terhadap hantaman, ujian, dan cobaan sehingga menjelma seperti Intan (Diamond). Boleh ditanyakan kepada guru Kimia di bangku SMA, ternyata Arang, Belerang dan Intan (Diamond) memiliki struktur Kimia yang sama. Namun pada akhirnya ketiga benda ini memiliki karakter yang berbeda.

Menjadi seorang "Top Distributor" adalah impian setiap praktisi MLM . Posisi itu biasanya dinamai dengan berbagai sebutan, diantaranya dengan sebutan "BLUE DIAMOND", sebuah sebutan bagi seorang distributor dimana ia telah memiliki group yang sangat besar dan memiliki sekian banyak bonus yang berlimpah ruah :-)

Apakah karena ada sekian banyak praktisi MLM yang "gagal" maka kita kemudian kehilangan ke - INGIN - an untuk MENJADI BLUE DIAMOND ? Tentu saja jawabnya adalah TIDAK. Kita akan tetap memiliki impian itu dan akan tetap "menyanyikannya" ... akan tetap BERJUANG untuk dapat meraihnya dan akan tetap BERDOA agar Tuhan mengabulkan impian kita UNTUK MENJADI SEORANG BLUE DIAMOND.

***

Seorang sahabat dari Medan pernah "mengeluh" karena Ia merasa tidak memiliki "Bakat" untuk Menulis ... saya bilang : " Menulislah ! Dan "Bakat" itu akan datang dengan sendirinya ..." Jika di pagi hari kita terbangun dan tidak ada pikiran lain dalam benak kita selain menulis dan menulis, maka pada saat itu kita SUDAH MENJADI SEORANG PENULIS. Menulis itu seperti minum Capucino di setiap pagi. Ini adalah aktifitas yang "menggairahkan" dan menyenangkan serta ...bikin kita ketagihan ! ;-) ( Selang berapa lama, sahabat saya dari Medan "berteriak" : "Mas Putuuuuuuu ! Saya sekarang sudah "ketagihan" menulis ! Setiap pagi saya ingin segera menyelesaikan pekerjaan rumah saya agar bisa Menulis di depan komputer !" :)

Bakat itu bukan diturunkan, bukan warisan, bukan turunan. Bakat seseorang dalam bidang APAPUN adalah senyawa kompleks yang terdiri dari paduan mimpi, cita-cita,semangat, kebiasaan dan pembiasaan (perilaku baru). Kita tak bisa lagi menuding GEN sebagai bagian dari sel yang menurunkan sifat . Sel-sel yang menyusun tubuh kita -dan menjadi rumah bagi gen tersebut- ternyata bekerja dengan cara merespon lingkungan. Artinya, jika Anda ingin menjadi seorang BLUE DIAMOND di MLM yang anda ikuti, ciptakan saja lingkungan yang akan terus memicu GEN Anda untuk menemukan dan menguji berbagai kombinasi senyawa baru yang pas bagi Anda. Senyawa unik yang akan menjadikan anda MENJADI seorang BLUE DIAMOND ! Hal itu bisa dimulai dari mimpi, namun untuk mewujudkannya tentu saja harus melalui kebiasaan dan latihan yang sistematis dan berkesinambungan :-)

Dalam kaitannya dengan "Menciptakan Lingkungan Baru", lagi-lagi sahabat saya dari Medan SMS Saya : "Mas Putuuuuuuuu ! Saya sekarang ganti nomor Hand Phone ! Saya hanya akan mengisi Phone Book Saya dengan orang-orang yang Positif ! Saya hanya akan mengisi Phone Book Saya dengan orang-orang yang dapat MEMICU saya agar sukses !" :-) Alhamdulillah ... perjalanan saya ke Medan beberapa saat yang lalu ternyata berdampak nyata.

Untuk merubah "nasib", maka kita harus Merubah diri kita menjadi LEBIH BAIK, dan ketika kita Berproses dalam perubahan itu, maka pelan tapi pasti LINGKUNGAN KITAPUN AKAN BERUBAH ! Teman-teman kita akan BERUBAH, pembicaraan kita akan BERUBAH, dan cara kita bersosialisasi pun akan BERUBAH. Tentu saja kita juga berharap KESEJAHTERAAN kita pun akan BERUBAH menjadi LEBIH BAIK dari waktu ke waktu. Amin.

DUPLIKASI adalah kata kunci dalam mengembangkan bisnis MLM, namun seringkali hal ini ditafsirkan dengan pandangan yang kurang tepat. DUPLIKASI jelas bukan proses PENYERAGAMAN, bukan proses menjadikan sekian banyak manusia yang jelas-jelas berbeda menjadi benar-benar sama seperti robot yang diproduksi di pabrik.

Setiap manusia itu mempunyai keaslian atau keunikan. Bahkan tiap-tiap individu yang terlahir sebagai kembar identik pun merupakan rancangan yang tidak sama dengan saudara kembarnya. Keunikan merupakan strategi bertahan hidup yang selama ini digunakan oleh semua flora, fauna, juga manusia. Tanpa keunikan, tak akan ada keragaman yang begitu kaya di Bumi ini. Keaslian atau keunikan terbukti merupakan sumbangan yang sangat besar bagi kehidupan. Tugas kita adalah "menemukan" keunikan yang kita miliki agar kita mampu mengenal diri kita sendiri.

Bagaimana cara menemukan keunikan kita?

Langkah pertama,

Pelajarilah diri Kita sendiri, dengan cara BERDIAM DIRI. Dalam "DIAM" maka segala macam "keburukan" dan "Kebaikan" di masa lalu akan melintas begitu saja seperti tayangan Film. Dalam proses ini, kita akan melihat sekian banyak "kebodohan" yang telah kita perbuat - juga - segala macam "kebanggaan" yang pernah kita lalui. Dalam Diam ... otak kembali "mempertontonkan "Kelebihan" dan "Kelemahan" kita di masa lalu.Ini adalah Fase "Pengenalan diri". Jangan dilawan ...jangan dibantah ... lihat saja "Tayangan masa lalu" itu apa adanya. TERIMA semua "Kelebihan" dan "Kelemahan" yang telah kita lakukan di masa lalu APA ADANYA (Lagian yang lalu tak akan kembali toh ;-) )Setelah menerima keberadaannya, Penerimaan ini merupakan tahap awal proses pengenalan diri. Tanpa penerimaan dan pengenalan diri, tanpa kemauan untuk menerima segala KELEBIHAN dan KEKURANGAN yang kita miliki, kita tidak akan pernah tahu apa artinya PERCAYA DIRI. :-)

Apa hubungan antara PERCAYA DIRI dengan keinginan kita untuk menjadi BLUE DIAMOND di bisnis MLM yang sedang kita tekuni ? Tentu saja sangat ERAT HUBUNGANNYA.

PERCAYA DIRI itu membuka kesempatan pada pengalaman belajar yang luas dan terbuka. Percaya diri membuat kita memiliki KEBERANIAN untuk MENAMPILKAN DIRI APA ADANYA, termasuk semua yang menjadi ‘kelemahan’ kita. Jika kita sudah PERCAYA pada DIRI KITA SENDIRI maka Kita tidak akan tergerak untuk melakukan rekayasa atau MANIPULASI apapun demi membuat orang terkesan.

Jika kita sudah PERCAYA pada DIRI KITA SENDIRI maka kita tidak akan "berlaga kaya" agar dikagumi oleh orang lain, kita tidak akan memaksakan diri membeli "hand phone mahal" atau "Note book terbaru" hanya karena ingin dipuji oleh orang lain, kita tidak merasa perlu untuk "mempertontonkan" sekian banyak harta yang dimiliki hanya karena ingin dipuja-puja seperti dewa.

Jika kita sudah PERCAYA pada DIRI KITA SENDIRI maka kita akan melangkah dengan mantap menemui para prospek kita meskipun kita hanya mengendarai sepeda motor, meskipun kita baru mampu naik angkutan umum, meskipun hand phone kita tergolong "jadul", meskipun baju kita sederhana, meskipun uang di kantong pas-pasan, meskipun tagihan listrik belum dibayar.

Seorang distributor MLM yang memiliki PERCAYA DIRI yang KUAT meskipun mengendarai "REVO", namun Ia akan LEBIH BERSINAR dibanding seorang distributor MLM yang MEMANIPULASI PENAMPILAN dengan berlagak di samping Mobil Mewah padahal beberapa bulan kemudian mobil itu harus digadaikan karena ia tidak mampu lagi membiayai biaya perawatan mobil "mahal" itu. Mengandalkan "Mobil Mewah" dan "Rekening Tabungan" adalah BENTUK NYATA KETAKUTAN dan KETIDAK PERCAYAAN PADA DIRI SENDIRI. Mereka bukan orang sukses. Saya berpendapat bahwa rang-orang yang senang mempertontonkan harta dan memamerkannya kepada orang-orang yang kekurangan adalah para PECUNDANG.

PERCAYA DIRI membuat mata kita mampu melihat lingkungan APA ADANYA. Percaya diri akan memancarkan secara lebih terang karakter-karakter kita, termasuk berbagai ‘kelemahan’ yang sudah kita terima sebagai bagian dari diri kita.

‘Kelemahan’ yang terpancar tersebut akan mendapatkan reaksi dan kritik dari luar. Namun sepanjang kita merencanakan untuk memperbaiki dan membentuk diri sesuai dengan mimpi dan cita-cita kita untuk menjadi seorang BLUE DIAMOND, maka kita justru akan mendapatkan bantuan besar lewat pengamatan luar, tanpa harus susah payah mencari-carinya sendiri. Sifat-sifat positif seperti inilah yang membuat orang yang percaya diri justru lebih cepat belajar dan lebih mudah mengalami perkembangan menuju kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Amin.

Langkah kedua,

Jangan pernah berhenti untuk selalu memperkuat aspek ‘kekuatan’ Anda. Teruslah Berjuang ! Teruslah melakukan per - BAIK - an ! Teruslah bantu dengan DOA ! Latihan yang terus diulang dan diulang akan menghasilkan umpan-balik yang selalu berbeda dan berkembang. Lakukanlah berbagai eksperimen. Jika Anda melakukannya dengan segenap jiwa dan PANTANG MENYERAH, Anda akan menemukan kombinasi unik berbagai karakter yang Anda miliki. Anda akan menemukan originalitas Anda! Anda adalah mahluk LUAR BIASA yang diciptakan oleh sang Maha SEMPURNA : Tuhan Seru Sekalian alam.

Jika setiap pagi tidak ada yang anda pikirkan selain bagaimana untuk bisa hidup LEBIH BAIK dari hari sebelumnya, maka pada saat itu anda sudah menjadi BLUE DIAMOND yang sesungguhnya. Tanpa perlu lagi menanti masa dimana seseorang benar-benar menyematkan "simbol" BLUE DIAMOND itu di Jas yang anda pakai dalam sebuah acara "penghargaan" yang dihadiri sekian banyak orang. Karena MENTAL BLUE DIAMOND itu sesungguhnya sudah ada dan sudah anda temukan di dalam diri anda masing-masing. Anda hanya perlu tekun untuk SELALU MENGASAHNYA agar Diamond itu BERSINAR. Karena terlepas dari keragaman dan keunikan yang dimiliki oleh setiap orang, TUHAN telah memberikan "DIAMOND" itu pada seluruh ummat NYA.



Tetaplah Berjuang
Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah Berdoa
dan JADILAH seorang BLUE DIAMOND !

Semoga Bermanfaat

(diadaptasi dari berbagai sumber)

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Minggu, 20 Desember 2009

Bisa Baca Tulis Tapi tak bisa Berkomunikasi (OBK)


Saya memiliki pengalaman menarik di sebuah "Forum Diskusi MLM (Multi Level Marketing)" di Internet. Ada beberapa orang yang dapat menulis dengan sempurna tetapi tidak mengerti tulisan yang mereka tulis. Beberapa orang memang terlihat mempunyai kemampuan "menulis" tetapi tidak bisa berkomunikasi dengan baik.

Orang-orang seperti ini dapat disebut dengan istilah "OBK" (Orang-orang Berkebutuhan Khusus). OBK ini adalah pangsa pasar empuk MLM abal-abal. OBK Ini memiliki banyak kesulitan dalam kehidupan, mereka tidak/belum dapat menyatakan apa yang dia inginkan lewat bahasa lisan dan tulisan (beberapa diantaranya malah tidak memiliki keinginan dan kemauan yang jelas dalam hidupnya). Ketidakmampuan untuk berbicara dan menulis dengan baik, seringkali menjadi CIRI UTAMA dari OBK.

Kemampuan Berbicara, menulis dan kemampuan komunikasi merupakan keterampilan yang terpisah. Berbicara adalah kemampuan untuk mengeluarkan suara dengan benar dan menyusun suara itu bersama sehingga mengalir mudah menjadi suara dan irama yang benar. Demikian pula dengan menulis. Menulis adalah kemampuan untuk merangkai Huruf dengan benar sehingga menjadi kata dan kemudian dirangkai menjadi sebuah kalimat dan paragraf. Pendek kata, bahasa adalah sistem komunikasi yang mencakup perbendaharaan kata dan tatabahasa.

Apa hubungannya dengan MLM (Multi Level Marketing) ?

Mari kita lanjutkan ... :-)

Komunikasi adalah menyampaikan Informasi. Kita memerlukan keterampilan komunikasi lebih baik untuk menawarkan sebuah produk atau sebuah ide bisnis. Kita memerlukan kemampuan komunikasi yang baik untuk mengajak orang lain, kita memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan-pesan , sehingga maknanya jelas.

KETIDAKMAMPUAN para OBK (Orang-orang Berkebutuhan Khusus) inilah yang dimanfaatkan dengan "sadis" oleh sebagian besar pelaku MLM "Abal-abal" (money game) yang hobi menjual mimpi dan harapan palsu dengan kamuflase berbagai produk yang tidak jelas juntrungannya.

Beberapa sahabat praktisi MLM yang keterampilan komunikasinya LEMAH dapat dicoba untuk dihubungkan dengan prilaku Agresif seperti : Senang bersorak-sorai dan berteriak-teriak histeris saat melihat mobil dan rumah mewah, senang bertepuk tangan dan jingkrak-jingkrak saat melihat rekening tabungan orang lain, "memusuhi" orang-orang yang tidak sependapat dengannya, secara fisik mereka tidak segan-segan untuk menendang, memukul,menusuk, menebas, membacok .... dalam kultur "diskusi secara tertulis di dunia maya ( internet )" LEMAH nya kemampuan komunikasi juga dapat terlihat dari tulisan-tulisan yang kehilangan makna. Hanya "menyerang" secara "Agresif" tanpa pijakan yang jelas, tanpa solusi yang ditawarkan, tanpa memberi alternatif yang lebih baik.

Demikian pula dengan seorang OBK Berat. kemungkinan tidak mempunyai bahasa. mereka "meraung", mereka "mendesis", mereka "Bergumam" . Mereka "mengamuk" , Menendang, Menerjang ... :-(

Berbicara dan menulis menjadi kegiatan yang sulit bagi OBK ( Orang Berkebutuhan Khusus) . Para kaum OBK ini perlu banyak dorongan, perlu banyak motivasi. Oleh karena itu mereka selalu menjadi bagian dominan secara kuantitatif di acara-acara "seminar sukses" yang diadakan oleh MLM abal-abal ... peran mereka PERCIS seperti para "Simpatisan Bayaran" dalam kampanye-kampanye partai politik yang rela berteriak-teriak, rela jingkrak-jingkrak, rela kepanasan dan keringatan ..hanya untuk sebungkus nasi dan selembar uang lima puluh ribuan tanpa mengerti apa itu politik dan apa itu partai politik .. :-( Mereka adalah Masa Alienatif ... masa yang besar jumlahnya secara kuantitatif ... namun tidak memiliki "nilai" bahkan dalam berbagai hal pada akhirnya mereka seringkali menjadi pihak yang dirugikan ... pihak yang "dikibulin" ...pihak yang "dikorbankan" ...

Para kaum OBK adalah saudara kita. Adalah KEWAJIBAN KITA agar mereka terhindar dari sekian banyak upaya penipuan dan pembodohan. Adalah tugas kita untuk berbagi kasih dengan mereka, karena terlepas dari kelemahan komunikasi yang mereka miliki, pada dasarnya mereka adalah manusia sempurna yang diciptakan oleh sang Maha Sempurna. Tuhan tidak menciptakan manusia dalam kondisi yang sama, namun TUHAN telah memberi manusia dengan beragam potensi dan kelebihan yang BERBEDA.

Saya mengenal sekian banyak sahabat yang tulus dan berhati bersih MESKIPUN mereka tidak dapat menuangkan ide dan pemikiran mereka lewat tulisan dan kata-kata ...namun saya bisa melihat ketulusan itu di dalam sinar matanya ... di dalam setiap gerakannya ...mereka hidup apa adanya dan mampu menempatkan doa dan rasa syukur di atas segala kekurangan (materi) yang mereka hadapi ... saya yakin ...sangat yakin ...Tuhan mencintai mereka.

Karena kita mencintai Tuhan dan berharap dicintai oleh NYA, maka kitapun HARUS mencintai kaum "OBK" sebagai perwujudan kecintaan kita kepada NYA.

Kecintaan itu tidak perlu dengan banyak konsep dan teori ...

JANGAN tawarkan mereka mimpi dan harapan yang tidak mungkin dipenuhi ...
JANGAN rayu mereka untuk kepentingan pribadi ...
JANGAN manfaatkan mereka untuk ketamakan materi ...
JANGAN pamerkan harta dan tahta yang anda miliki dihadapan mereka yang kekurangan ...

BANTU mereka dengan setulus hati ...

Saya melihat dengan mata dan kepala saya sendiri ... ternyata masih ada sebagian kecil leader MLM yang BERBUAT KEBAIKAN dengan BANTUAN NYATA tanpa banyak bicara ...

lets be a FORCE For GOOD !!!

Tetaplah Berjuang
Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah BERDOA

Semoga Bermanfaat

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Kamis, 17 Desember 2009

Momentum Tahun Baru


“GOD will not change the condition of a people, until they change what is within themselves.” (QS 13:11). Tuhan secara implisit memberi otoritas kepada kita agar BERJUANG sekuat tenaga mengerahkan segala potensi yan kita miliki untuk BERBUAT BAIK demi kehidupan yang LEBIH BAIK.

Dalam konteks "tahun baru" di mana hari pertama tahun baru hijriah 1430 yang berdekatan dengan tahun baru masehi 2009, hal ini bisa dimaknai sebagai simbol kebersamaan antar umat beragama untuk bersama-sama menebarkan kebaikan.

Pergantian waktu satu tahun memiliki makna bahwa kesempatan hidup kita di dunia berkurang pula satu tahun. perbuatan baik apa saja yang telah kita perbuat yang bisa kita "laporkan" kepada Tuhan di tahun lalu ?

Tahun baru seyogyanya kita isi dengan "semangat baru", diantaranya adalah dengan semangat untuk meninggalkan sekian banyak keburukan (Q.S: 74;5), menjauhi hal-hal yang tidak baik dan merusak. Tidak sedemikian mudahnya menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi. Tidak menipu dan merayu orang lain dengan "menjajakan" impian semu. Hidup dengan penuh kewajaran dan kesabaran dan selalu bersyukur dengan apa yang telah Tuhan berikan.


Tahun baru seyogyanya kita isi dengan "berpindah tempat". Ini berimplikasi putus hubungan dengan keburukan dan berupaya berpindah ke tempat yang lebih baik.


Berpindah dari suatu kondisi ke kondisi lain yang LEBIH BAIK adalah perintah Tuhan. Dalam konteks MLM (Multi Level Marketing) hal ini merupakan strategi besar yanng dilakukan seorang leader MLM untuk membangun KEKUATAN BARU yang tangguh, membangun Jaringan yang memiliki kemuliaan dan keluhuran mental, spiritual, kultural, maupun ekonomi.

Dalam konteks MLM, para distributor dituntut agar dapat menemukan kembali hukum sebab akibat. Sukses adalah "akibat", dan karena kesuksesan adalah sebuah akibat, maka kesuksesn itu HARUS disebabkan, dalam arti kita harus melakukan sekian banyak upaya yang dapat "Menyebabkan" kesuksesan itu benar-benar terjadi. PERBUATAN BAIK tentu saja merupakan salah satu penyebab utama dalam sebuah kesuksesan yang sesungguhnya dalam bidang apapun.

Rangkaian peristiwa di tahun yang "lalu" ada baiknya untuk dianalisis sampai ditemukan sebab akibat yang mempengaruhi, kemudian digeneralisasi sehingga dapat diterapkan di tahun yang "baru".

"Tahun lalu" bukan catatan 'mati' yang terkubur, melainkan berupa isyarat yang 'hidup' dan terus menyinari dinamika kehidupan kita di tahun yang "baru".

Terdapat beberapa indikasi suatu kehidupan "baru" yang LEBIH BAIK

pertama : Revival of Faith

Daya JUANG, tetap Berjuang ! yaitu kebangkitan moral spiritual melalui sistem pendidikan dan pelatihan yang sistematis dan berkesinambungan. Hal ini merupakan sebuah penentu sebuah perubahan ke arah yang LEBIH BAIK. Prof Quraish Shihab, pakar tafsir Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menekankan pentingnya makna mental. Menurutnya, makna mental dari (tahun baru) Hijrah adalah SIKAP PANTANG MENYERAH.Tetap berjuang.

Kedua : Revival of Moral

Berhati baik. tetap Berbuat Baik ! Para Nabi berhasil mengubah orde masyarakat, karena mereka menekankan aspek moral (Berahlak BAIK). Sebuah bangsa akan tetap jaya, jika tetap memiliki moral BAIK.

Tanpa moral yang baik, Kekayaan dan kilauan materi yang dimiliki manusia bisa mengarah kepada kehancuran.Terutama kehancuran bagi kemanusiaan itu sendiri,. Tanpa moral yang baik, Kemiskinan dan kekurangan mengarah pada keburukan.Terutama keburukan bagi manusia itu sendiri.


Ketiga : Revival Religious Thought

Beriman. Tetap Berdoa ! Kebangkitan cara berpikir keagamaan (apapun agamanya), akan berdampak pada dimensi yang lebih transenden seperti meninggalkan pengingkaran kepada Tuhan yang maha Baik menuju kepada sikap patuh pada ajaranNya dengan jalan melakukan kebaikan dan menjauhi keburukan.

Ketika ketiga hal di atas dapat dilaksanakan secara konsisten, maka kita boleh berharap tentang KESEJAHTERAAN yang sesungguhnya : Revival of Social Economic Power.

Tetaplah Berjuang
Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah BERDOA

Semoga Bermanfaat

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 14 Desember 2009

MOMENTUM : Cepat dan Tepat !


Jika anda baru saja memulai menjalankan bisnis di sebuah perusahaan MLM, bagaimana perasaan anda ketika keluar minum kopi bersama seorang teman ... atau apa yang anda rasakan ketika anda bertemu seseorang yang anda kenal di toko ... dan anda berpikir dalam hati "Saya perlu bicara tentang bisnis ini pada orang itu !"

AKAN TETAPI ...

Anda kemudian tidak memiliki keberanian untuk membicarakan bisnis ini kepada orang itu . anda kemudian merasa sangat bersalah karena anda tahu bahwa anda tidak lebih dekat kepada mimpi anda, anda kesal pada diri sendiri karena tidak mencoba untuk menceritakan "hebatnya" peluang usaha / produk kepada "orang itu". :-(

Mari kita bahas pelan - pelan :-).


Jujur saja . Kita semua benci dengan penolakan. Kita semua akan merasa kesal setelah berbicara dengan orang-orang tentang bisnis/ produk kita ternyata orang tersebut malah acuh tak acuh :-( ... itu yang menyebabkan kita berpikir berulang-ulang untuk memulai membicarakan atau menawarkan produk/bisnis ini pada orang lain. Takut ditolak. Takut tidak di - acuh - kan, takut "nddak enak hati" ;-)

Tapi ... saat anda tidak MEMULAI membicarakan bisnis/ produk kepada orang yang kita temui karena "ketakutan" itu, anda pun merasa "kesal". anda tahu ... bagaimana bisa anda berhasil di bisnis ini jika anda tidak berbicara tentang bisnis ini pada orang lain ? Bukankah "keberhasilan harus disebabkan" ? ;-)

Selanjutnya anda akan merasa serba salah. Mau menawarkan pada orang lain, anda nddak berani. Tidak menawarkan pada orang lain, anda tidak mau kehilangan impian anda. Jadi ... bagaimana dunk ? ;-)

***

Banyak dari kita yang berpendapat bahwa berbicara dengan teman baru atau sahabat lama tentang bisnis kita adalah satu-satunya cara untuk mengambangkan bisnis ini.

Apakah pendapat ini benar ?


Apakah orang-orang akan membeli dari orang-orang yang mereka kenal, sukai dan percaya. ?

Benarkah ?

Jika anda pernah menemui beberapa teman lama dan pernah mencoba menawarkan bisnis / produk MLM kepada mereka anda pasti akan tahu bahwa pendapat ini TIDAK SEPENUHNYA BENAR ! (Dari 10 kali anda melakukan hal ini mungkin 10 kali juga anda akan menerima "Penolakan" :-( dan hampir mustahil 10 orang itu langsung mau. Benar ?)

Apakah anda SELALU disambut dengan tangan terbuka oleh setiap teman, anggota keluarga, rekan kerja, dan kenalan anda ketika anda mencoba memprospek mereka ? Tentu saja jawabnya adalah TIDAK !

Apakah mereka dengan gembira mengambil buku cek mereka dan langsung membeli dari anda karena mereka tahu anda atau karena anda seorang teman dari seorang teman?

Mungkin Tidak.

Bahkan, anda mungkin lebih terbiasa dengan pengalaman dihindari atau dijauhi oleh orang-orang saat mereka mengetahui apa motif sebenarnya. Saat mereka mengetahui bahwa anda "terlibat" dalam bisnis M ... L ... M . Itu faktanya.


MENGAPA ADA PERBEDAAN BESAR ANTARA TEORI DAN KENYATAAN ?

Ini karena ...

Direct Selling, Terlepas apakah anda mengenal atau tidak mengenal, Sahabat-sahabat kita akan merasa sangat terganggu ketika kita mencoba menawarkan sesuatu yang tidak mereka inginkan.

Tentu saja, anda akan dengan mudah menemui mereka di rumah mereka karena mereka adalah sahabat - sahabat anda ... akan tetapi tidak peduli apakah anda teman baik mereka atau orang yang tidak mereka kenal, begitu anda "membombandir " mereka dengan produk dan bisnis yang tidak mereka harapkan maka anda akan dipersilahkan untuk menutup pintu dari luar , bahkan, dalam kondisi "ekstrim", anda bisa saja dilempar keluar lewat jendela ! :, -(

LUPAKAN sepenuhnya bahwa anda memiliki hubungan pertemanan dengan mereka. Ini bisnis Direct Selling, tidak ada hubungannya dengan masalah pertemanan.

Malah pertemanan dan persahabatan anda terancam rusak karena siapapun tidak suka dimanfaatkan. Dan itulah apa yang mereka rasakan ketika anda menganggap bahwa mereka akan secara otomatis memberikan uang mereka hanya berdasarkan kenyataan bahwa anda mengenal mereka.

APALAGI jika anda mulai menggunakan beberapa jurus "rayu merayu" , menawarkan Impian dan harapan semu, berbicara tentang "Marketing Plan Ajaib", atau mulai dengan umpan-umpan "Aku hanya ingin kau untuk mengevaluasi apa yang saya lakukan" atau "Saya tidak bisa menjelaskan hal itu, anda hanya harus datang dan melihatnya sendiri" taktik KONYOL yang banyak diajarkan oleh para sponsor mereka.

(Jauh di lubuk hati kita yang terdalam, kita semua tahu secara naluriah bahwa kita TIDAK MAU diperlakukan seperti itu artinya ... jika kita TIDAK MAU diperlakukan "seperti itu", maka orang lainpun tentu saja tidak mau diperlakukan seperti itu. )

Lebih penting lagi ...

Setiap upaya akan sia-sia ketika mereka sudah tidak simpatik pada kita sehingga mereka "tidak mau membeli APAPUN yang kita tawarkan BUKAN karena masalah produknya, BUKAN karena bisnisnya tidak menarik, akan tetapi karena mereka tidak mau berhubungan dengan kita ". :,-(


Ini adalah yang paling penting dan mendasar : "Terlebih dahulu kita harus "disukai" sebelum kita menawarkan "apapun" ".

Orang "normal" tentu saja akan menyukai orang Baik. PERJUANGAN kita di bisnis ini Harus dimulai dengan Niat dan PERBUATAN BAIK. Perbuatan BAIK akan Mengundang Kebaikan, orang baik akan disukai oleh banyak orang, masa depan yang lebih baik hanya bisa diraih dengan terus menerus melakukan kebaikan. Kita tidak akan pernah rugi saat MEMBERIKAN sekian banyak kebaikan, meskipun dengan Kebaikan itu pada akhirnya kita "kaya raya" maka kita akan menjadi "Orang kaya yang baik". Meskipun dengan kebaikan itu kita "tidak kaya" maka kita akan menjadi orang yang "Baik dan sederhana", apapun yang terjadi, yang terjadi adalah yang TERBAIK bagi orang baik.

Kita TIDAK PERLU membahayakan pertemanan dengan Menawarkan produk yang Tidak mereka butuhkan dimana mereka tidak memiliki peluang untuk berkata "tidak". Jika mereka membeli karena "terpaksa", maka tentu saja ini BUKAN sebuah KEBAIKAN. Jika mereka "Menolak" tentu saja kita akan merasa kesal.

Sehat itu Baik.
Menjadi lebih muda itu Baik.
Menjadi Sehat, Sejahtera dan Menjadi Awet Muda tentu saja adalah SEBUAH KEBAIKAN.

Kita tentu saja TIDAK AKAN PERNAH MEMBAHAYAKAN pertemanan dengan siapapun jika yang kita lakukan adalah sebuah KEBAIKAN. Teman kita MEMBUTUHKAN kesehatan. Teman kita MENGINGINKAN untuk bisa selalu tampak AWET MUDA dan beberapa teman memang memerlukan PELUANG USAHA yang Baik dan Terukur.

Kita TIDAK AKAN BISA memberikan sesuatu yang TIDAK KITA MILIKI.

MILIKILAH apa yang mereka butuhkan / inginkan , jika kita MEMILIKI hal itu, tentu saja tanpa perlu banyak "bergerak", sahabat kita secara naluriah akan mulai bertanya : "Why ? What ? How? ..."


Ketika "MOMENTUM" itu terjadi ...

CEPAT pergunakan momentum itu dengan TEPAT ! Jangan Ragu ! Karena tugas kita memang BERBAGI KEBAIKAN pada Orang yang Tepat, disaat yang tepat dengan cara penyampaian yang tepat.

Semoga Bermanfaat.
putudjajadiwangsa@gmail.com
www.galvaclub.blogspot.com
berjuang. berbuat baik. berdoa.

Minggu, 13 Desember 2009

Substansi Sebuah Kesuksesan


Jika kita bertanya tentang arti "Sukses" pada 5 orang, maka bisa saja kita mendapat 5 jawaban yang berbeda. Bisa saja orang memandang sebuah kesuksesan dengan pandangan yang beragam, namun, apapun arti "Sukses" bagi sekian banyak praktisi MLM (Multi Level Marketing) mereka "Sepakat" bahwa "Kesuksesan" itu bisa mereka dapatkan di dunia MLM .

Sekian banyak orang menghubungkan suatu kesuksesan dengan kepemilikan materi. Rumah dan mobil mewah, uang berlimpah, dan sekian banyak perhiasan yang menempel di badan.Karena kesuksesan didefinisikan "seperti itu" oleh sekian banyak orang, maka hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian Leader MLM tertentu dengan mengadakan sekian banyak event kolosal yang berisi acara pamer-pamer harta.

Apa yang terjadi kemudian ?

Sekian banyak member baru dan member yang "belum kaya" kemudian merasa bahwa mereka dalam kondisi yang tidak "seharusnya". Mereka masih pakai motor kreditan, padahal "seharusnya" mereka bisa memiliki mobil mewah. Rumah mewah yang dimiliki dan "dipertontonkan" oleh para leader mereka secara langsung telah membuat sekian banyak member merasa bahwa rumah mereka "tidak ada apa-apanya". Rekening tabungan yang berisi ratus-ratus juta dan milyar-milyar yang dimiliki dan dipertontonkan oleh para leader mereka ... cerita tentang liburan keliling dunia ... belanja sepatu dari Italy, belanja baju di Paris ... minum kopi di Singapura , jemuran di Hawai ...semua itu ...semua cerita itu... sudah sangat amat cukup untuk membuat sekian banyak member MLM HISTERIS dan berteriak dengan suara menggelegar secara serentak " "RRRrruaaar biasaaaa !"

Apa yang terjadi kemudian ?

Sekian banyak member MLM kemudian kehilangan rasa Syukur. Rasa syukur kepada Tuhan untuk semua yang TELAH mereka miliki. Mereka mungkin masih naik motor kreditan, harus bekerja dari pagi buta sampai larut malam dengan penghasilan pas-pasan dan tinggal di rumah kontrakan, namun ...bukan berarti tidak ada yang dapat mereka syukuri ... sesungguhnya kehidupan "seperti itu" JAUH LEBIH BAIK dibanding bergelimang harta namun divonis dokter dengan kanker stadium empat !

***

Saya pernah mendengar seorang sahabat saya berpendapat bahwa Substansi sebuah kesuksesan BUKAN terletak dari apa yang kita miliki, namun terletak pada PERBUATAN BAIK seperti apa yang TELAH KITA LAKUKAN. Tentu saja kita boleh - boleh saja MEMILIKI benda apapun yang kita inginkan, selama semua itu didapat dengan cara yang baik dan benar. Apalagi jika apa yang kita MILIKI juga bernilai baik dan membawa kebaikan bagi orang - orang di sekitar kita.

Setiap hari kita berdoa kepada Tuhan semoga upaya kita di bisnis MLM ini dapat memberi kehidupan yang lebih baik . SATU-SATUNYA cara untuk meraih kehidupan yang lebih baik adalah dengan melakukan sebanyak-banyaknya kebaikan.

Bagaimana bisa kita meraih kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang jika setiap hari kita menebar keburukan ? Bagaimana bisa kita berharap kita LAYAK mendapat kehidupan yang lebih baik dan lebih bahagia ... jika setiap hari kita dengan mudahnya menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat kita penuhi sehingga berpotensi membuat sedih dan kecewa sekian banyak orang ?

Dengan BANYAK BERBUAT KEBAIKAN maka kita boleh dan LAYAK untuk berharap bahwa hari esok akan LEBIH BAIK , dimana semua kebaikan itu akan menjadi PENYEBAB datangnya kebahagiaan - kebahagiaan di masa yang akan datang.

Beberapa hari yang lalu, di sini, di Kota Medan ini, dalam satu hari saya bertemu dengan tiga orang praktisi MLM yang sudah sangat sukses. Adalah benar bahwa mereka telah menjadi team Elite Members dengan penghasilan tidak kurang dari Rp. 500 Juta per bulan. Adalah benar bahwa mereka telah MEMILIKI sekian banyak materi, namun bukan hanya itu yang membuat saya KAGUM dan BERMIMPI suatu saat akan bisa seperti mereka di bisnis MLM ini.

Mereka sedemikian ramah dan sangat jauh dari kesan sombong. Tetap tersenyum lembut dan tetap bersikap biasa - biasa saja.

Mereka MEMILIKI semua yang telah mereka MILIKI bukan karena mereka pandai merayu dan mudah menebar sekian banyak janji dan harapan. Mereka menjadi mereka pada hari ini karena mereka tidak henti-hentinya BERBUAT BAIK dengan cara membantu SEKIAN BANYAK ORANG untuk menjadi LEBIH BAIK, Lebih Sehat, Lebih Cantik, Lebih Sejahtera ...

Dengan BERBUAT BAIK bukan jaminan setiap orang akan KAYA RAYA, namun Kekayaan yang TIDAK DISEBABKAN oleh usaha yang baik dan benar - meskipun kaya -tentu saja hal itu bukanlah sebuah kebaikan.

Mari kita ber MLM ria dengan Baik dan benar. Karena jika Kebaikan yang kita lakukan, maka kehidupan kita PASTI LEBIH BAIK meskipun belum tentu kaya raya.

Jika kita ( ber MLM ria dengan ) menyertakan Tuhan dalam setiap KEBAIKAN yang kita lakukan, maka TUHAN SENDIRI yang MENJAMIN bahwa Kelak kita PASTI akan BERGEMBIRA di Surga yang telah Ia sediakan. (QS : Ar Rum : 15 )

Semoga Bermanfaat.
putudjajadiwangsa@gmail.com
www.galvaclub.blogspot.com
berjuang. berbuat baik. berdoa.

Rabu, 09 Desember 2009

AMBIVALESI


Psikologi Kepribadian Modern, SELALU bermuara pada individualisme,
selalu mempertahankan satu garis kepribadian bagi setiap manusia sebagai individu .

Kepribadian tunggal dan bukan kepribadian 2 (ganda), 3, 4, 5 atau 6 ... :-)

Ajaran agama - agama besar di dunia JUSTRU memadukan SEMUA SIKAP JIWA ke dalam pribadi-pribadi para pengikutnya secara proporsional dan integral. AMBIVALENT.

Berbagai sikap AMBIVALENSI ini bisa menjadi sebuah pesona pribadi yang menarik dan mengagumkan ...JIKA... kedua sikap jiwa itu lahir dari akar yang sama : IMAN.

Seorang penganut Agama Tertentu Bisa "Garang" di siang hari pada saat "Berperang" dan ia MENANGIS Tersedu-sedu di malam hari ketika menghadap Tuhan di dalam doa. AMBIVALENT.

Namun, bila kendali iman itu hilang, "Garang" akan menjadi "Sadis dan kejam" dan "Menangis" akan menjadi sikap "Cengeng dan Lemah".

Seorang Leader MLM (Multi Level Marketing) yang baik bisa saja terlihat "Galak" pada kondisi tertentu dan Lemah lembut pada kondisi yang lain. AMBIVALENT. (Dia itu sebenarnya orang "galak" atau orang yang "lemah lembut ? ..." ;-) )

Batasan-batasan KEDUA SIKAP itu hanya dipisah oleh benang yang teramat halus, yakni KEIMANAN (Baca : Setia kepada Kebenaran dan kebaikan yang diyakini).

Jika kita berkenan membuka mata kita sedikit saja .... kita dapat melihat dengan JELAS bahwa TIDAK ADA SEORANGPUN manusia di dunia ini yang tidak AMBIVALENT.

AMBIVALENSI dan KESETIAAN kepada nilai-nilai hidup (Kejujuran, Kebaikan, Kasih sayang kepada sesama) akan menjadikan SIAPAPUN menjadi Pribadi yang Menarik dan mengagumkan. :-)

Tetaplah Berjuang
Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah BERDOA

Semoga Bermanfaat

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 08 Desember 2009

Impian Terbaik


Janganlah membiasakan diri untuk membuat IMPIAN, dengan kesadaran yang penuh bahwa Anda TIDAK MUNGKIN DAPAT MERAIHNYA !

Jika anda hari ini dapat menabung Rp. 1 Juta per bulan dari hasil kerja anda selama 1 bulan DAN anda tidak memiliki pekerjaan lain - DAN - anda memimpikan sebuah mobil Kijang Baru di tahun depan, LUPAKANLAH IMPIAN ITU ! Cepat HAPUS ! DELETE. ( KECUALI anda mulai memikirkan pekerjaan lain, usaha sampingan lain, mendapat warisan, atau ... memenangkan UNDIAN berhadiah ).

Hitungannya SANGAT JELAS bahwa Rp. 1 Juta dikali 12 adalah Rp. 12 Juta ! Meskipun anda akan menabung selama 10 tahun, maka anda baru akan mendapat uang Rp. 120 juta. TIDAK MUNGKIN anda bisa membeli kijang baru 10 tahun lagi ! TIDAK MUNGKIN Kijang Baru itu harganya masih sama 10 tahun yang akan datang.Janganlah membiasakan diri untuk membuat IMPIAN, dengan kesadaran yang penuh bahwa Anda TIDAK MUNGKIN MERAIHNYA !


***

Saya mengenal sekian banyak praktisi MLM (Multi Level Marketing) yang memiliki IMPIAN yang BANYAK dan BESAR - BESAR :-)

Saya jadi ingat ketika jaman "Sumbangan Sosial Berhadiah" dimana sekian banyak orang kecanduan . Dengan semangat '45 sekian banyak orang saat itu membeli KUPON UNDIAN dan BERMIMPI untuk bisa KAYA RAYA dalam tempo SINGKAT dengan mengandalkan "Keberuntungan". Sebagian besar PECANDU KUPON itu datang dari kalangan ekonomi lemah, diantaranya dari kalangan para abang Beca :-(

Suatu saat saya pernah bertanya : " Mengapa senang membeli KUPON UNDIAN ? Apa tidak sayang uang yang didapat dengan susah payah, dengan kucuran sekian banyak keringat, kemudian dibelanjakan untuk membeli KUPON UNDIAN ?"

Abang beca itu menjawab : "Dengan membeli KUPON UNDIAN, kami memang hidup miskin, tapi kami PUNYA HARAPAN ! ---- Tapi --- kalau kami tidak membeli KUPON UNDIAN, kami akan tetap hidup miskin dan TIDAK PUNYA HARAPAN !" :-O

***

Sahabat-sahabat praktisi MLM yang saya Cintai ... Saya sungguh amat sedih dan merasa pilu ketika melihat semakin banyaknya praktisi MLM yang "Terjebak" dalam impian semu, seperti para abang beca yang saya ceritakan di atas. BEGITU YAKIN nya mereka suatu saat akan "kaya raya" dimana keyakinan itu tidak disertai dengan UPAYA NYATA dalam hal meningkatkan KOMPETENSI. Dimana KEYAKINAN itu tidak disertai dengan KERJA KERAS, ITIKAD BAIK dan DOA ...

Sebagai praktisi MLM, siapapun boleh - boleh saja memiliki banyak impian - impian BESAR, itu memang masalah KEYAKINAN dan keyakinan itu memang DIPERLUKAN. Namun, jika ada sekian banyak praktisi MLM yang mendapatkannya, itu PASTI bukan hanya bermodalkan keyakinan semata, namun juga karena mereka memiliki KOMPETENSI. KEYAKINAN dan KOMPETENSI keduanya MUTLAK diperlukan untuk mewujudkan Impian yang dimiliki.

Untuk "memenangkan" UNDIAN BERHADIAH tidak diperlukan KOMPETENSI, cukup pergi ke bandar "TOGEL", Tulis angka berdasarkan "Wangsit", kemudian BERHARAPLAH .... BERMIMPILAH ...

Saya sangat amat SEDIH ketika saya melihat dengan mata dan kepala saya sendiri sekian banyak praktisi MLM menjalankan bisnis ini dengan MENTALITAS PARA PENJUDI. Sekian banyak perusahaan MLM Abal-abal menjalankan perusahaannya dengan mental BANDAR TOGEL ! Produk tidak lebih dari sekedar KAMUFLASE, Rajin menjual "Marketing plan ajaip !", dan TIDAK HENTI-HENTINYA para leader mereka mengembangkan bisnis ini dengan cara PAMER-PAMER HARTA, manas-manasin orang, dan mengumbar sekian banyak janji dan harapan yang bahkan mereka sangat sadar dari awal bahwa Sekian banyak janji dan harapan yang mereka katakan TIDAK MUNGKIN untuk dapat mereka penuhi.

"Ada 'bisnis bagus' ! Nyaris tanpa modal ! Tanpa Tutup Poin ! Ini Bisnis bagus ! Hari ini bergabung, besok lusa langsung dapat bonus besar! Ini bisnis mudah ! Bisa dilakukan siapa saja ! Si "anu sudah dapat mobil", Si Fulan sudah dapat rumah ! Ayo .. cepat gabung ! Ini bisnis bagus ! Semua orang bisa berhasil di bisnis ini !"

Jika suatu saat tanpa ada angin tanpa ada hujan, tiba-tiba ada orang yang mengatakan hal-hal di atas, saya sangat KHAWATIR orang tersebut adalah orang yang sedang BERMIMPI DI SIANG HARI. Saya sangat khawatir, mereka berkata tanpa kesadaran penuh. :-(

MLM BUKAN Judi. Praktisi MLM BUKAN PENJUDI. Perusahaan MLM BUKAN BANDAR TOGEL ! MLM yang BAIK dan BENAR adalah sebuah MLM yang dapat membuat para membernya menjadi PRIBADI YANG LEBIH BAIK dan PRIBADI YANG MEMILIKI JIWA YANG DAMAI tanpa harus menjadi KAYA RAYA dan BEKUASA. Salah satu parameter MLM yang baik adalah dimana hampir SEMUA MEMBERNYA mendapat MANFAAT PRODUK yang NYATA dan BERKUALITAS yang Sebanding dengan uang yang mereka keluarkan.

Jika anda TERLANJUR bergabung dengan sebuah MLM, tidak ada salahnya untuk kembali bertanya : "Apakah Produk itu BISA DIJUAL tanpa embel-embel MIMPI ?" "Apakah produk itu BISA DIJUAL tanpa berbicara 'Marketing plan ajaip ?"

Jika sekian banyak member MLM yang bergabung dalam jaringan anda adalah orang-orang yang TIDAK MEMERLUKAN PRODUKNYA dan HANYA TERTARIK dengan IMPIAN dan HARAPAN yang anda berikan untuk suatu saat "Kaya raya", saya sangat khawatir .... dalam waktu yang tidak terlalu lama, anda akan "dikejar-kejar" oleh sekian banyak orang yang MENAGIH JANJI itu pada anda. Paling tidak, mereka AKAN KECEWA dimana KEKECEWAAN MEREKA bisa berubah menjadi DOA YANG SANGAT DAHSYAT yang dapat menghilangkan Berkat dan membuat kehidupan anda KEHILANGAN BERKAH meskipun anda bergelimang harta ...

kita tidak akan kehilangan kepercayaan dari orang-orang yang kita ajak ke dalam bisnis MLM yang kita jalankan hari ini JIKA kita TETAP setia pada jalan-jalan kebaikan dan menjauhi "perjudian". Hidup kita sudah akan menjadi baik tanpa harus menjadi kaya raya dari bisnis MLM yang kita jalankan ini...

IMPIAN terbaik adalah IMPIAN yang SEJALAN dengan kehendak TUHAN. dan beberapa hal yang dikehendaki - NYA adalah agar kita bisa HIDUP LEBIH BAIK dari waktu kewaktu, dengan JIWA yang DAMAI, badan yang SEHAT, dan wajah yang AWET MUDA ;-)


Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT BAIK
Tetaplah BERDOA

MEDAN, 9 Desember 2009


Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 24 November 2009

Kisah Iskandar Zulkarnaen


KONON : Iskandar Zulkarnaen membakar kapal nya sendiri supaya pasukan yang dipimpinnya nggak kabur! Sehingga hanya ada dua pilihan bagi pasukannya : Menang atau Mati !

Kisah ini sedemikian membekas dalam ingatan saya. Kisah ini diceritakan oleh seorang leader MLM di tahun 1999 kepada saya. Begitu DAHSYAT nya efek dari cerita ini sehingga saya kemudian berani "membakar perahu" saya agar hanya tersisa dua pilihan : "Sukses di dunia MLM atau "mati" ! Tanggal 12 Desember 1999 saya benar-benar "membakar perahu" saya. Saya keluar dari pekerjaan yang saya tekuni saat itu sebagai staff MIS (Management Information System) di sebuah perusahaan Multi Nasional yang jelas-jelas telah memberi saya penghasilan yang cukup, pengalaman beberapa kali keluar negeri dan bisa memiliki rumah dan mobil meskipun sederhana.

Beberapa menit yang lalu, seorang member saya dari Medan meminta pendapat saya. Ia sudah sangat yakin dan menyukai pekerjaannya sebagai Distributor MLM meskipun komisinya belum besar dan ia berniat untuk 100% fokus di bisnis ini, ia berhasrat untuk "membakar perahu" yang lain. Saya menjawab : "Jangan tergesa-gesa ... coba shalat istikharah dulu ...."

Kita boleh - boleh saja memiliki KEYAKINAN akan berhasil di bisnis MLM akan tetapi KEYAKINAN saja tidak cukup. Kita juga harus benar-benar mampu melakukannya, ini berbicara tentang KOMPETENSI. Keyakinan dan Kompetensi adalah dua hal yang MUTLAK diperlukan dalam bisnis apapun, termasuk dalam ber - MLM - ria.

Akan sangat baik jika pada tahap awal bisnis MLM (Multi Level Marketing) dikerjakan secara part time. Sambil terus belajar agar kita semakin kompeten karena kompetensi memang pada akhirnya akan kita dapatkan setelah kita terus menerus belajar dan belajar dengan cara praktek langsung. Dengan cara MELAKUKAN. Jangan lupa, kelebihan dari bisnis MLM adalah : Bisnis ini dapat dikerjakan "kapan saja" dan "di mana saja". -- Jadi --- mengapa harus meninggalkan pekerjaan yang sudah jelas-jelas menghasilkan uang setiap bulan ? Mengapa harus meninggakan status "karyawan" ?

Hal ini akan sangat aman karena ketika "perahu" MLM belum bisa dijadikan pegangan, kita masih memiliki "perahu lain" yang relatif lebih pasti menghasilkan uang setiap bulan. Sejelek apapun kondisi di tempat pekerjaan pada saat ini, jalani saja ... nikmati saja. dan jadikan itu sebagai motivasi yang sangat kuat untuk segera "mapan" di bisnis MLM sehingga suatu saat kita bisa meninggakan pekerjaan yang tidak kita sukai hari ini dengan cara yang aman.

KEPASTIAN adalah sesuatu yang orang cari dalam hidup ini. Sebagai seorang karyawan paling tidak akan relatif lebih pasti mendapat gaji setiap bulan pada tanggal tertentu dengan jumlah tertentu. Jangan tanggalkan "kepastian" ini sebelum MLM memberi penghasilan yang jauh lebih besar dan jauh lebih pasti.

Pada tahap-tahap awal, jalankan MLM dengan part time tapi Full Heart. Inilah cara paling aman dalam menjalankan bisnis MLM di masa-masa awal. Jangan ingin cepat kaya atau cepat berhasil karena hukum alam SELALU berbicara tentang proses yag sistematis dan berkesinambungan. Tidak pernah ada pohon kelapa yang kita tanam hari ini kemudian besok pagi TIBA-TIBA tumbuh tinggi dan berbuah lebat :-) Tidak perlu membakar perahu seperti yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnaen karena ini adalah bisnis, bukan perang ;-)

Nikmati perjalanan ber - MLM - ria setapak demi setapak secara bertahap dan berkesinambungan sampai tiba saatnya.

Keep it simple and Fun :-)



Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 17 November 2009

Duplikasi


Kemauan dan kemampuan menjual produk DAN mengajak orang lain untuk memiliki kemauan dan kemampuan yang sama adalah inti dari Duplikasi .

Dalam konteks seperti yang disebutkan di atas, Jika produk yang dijual adalah produk REAL yang dijual dengan harga yang wajar maka seseorang yang mendistribusikan produk tersebut boleh disebut sebagai seorang distributor.

Jika yang dijual adalah produk yang tidak jelas juntrungannya dan dijual dengan harga yang tidak wajar maka seseorang yang melakukan hal itu lebih pantas disebut sebagai seorang tukang bohong. Tukang ngibul.

Jika seseorang memiliki kemauan dan kemampuan mengajak orang lain untuk berbohong dan menyebarkan kebohongan itu kepada sekian banyak orang maka orang tersebut lebih pantas disebut sebagai "biang" nya tukang ngibul.

Kita tidak dapat menutup mata terhadap suatu realita dimana amat sangat banyak praktisi MLM ( Multi Level Marketing ) yang doyan Ngibul. membahas marketing plan ajaip percis seperti orang membahas kode buntut.Pandai merayu, hobi banget menebar sekian banyak mimpi dan harapan palsu. :-(

***

Tentu saja ada sebagian kecil praktisi MLM yang tidak "begitu". Saya mengenal dan pernah berhadapan muka dengan seorang praktisi MLM sukses yang telah memiliki penghasilan tidak kurang dari Rp. 800 juta perbulan (!) secara konstant. Sebagai distributor, ia benar - benar jualan produk ( bukan pura - pura jualan produk ) dan saya melihat dengan mata dan kepala saya sendiri sekian banyak orang benar-benar dengan sukarela membeli produk itu ( bukan pura-pura membeli produk ). Orang-orang membeli produk itu BUKAN semata-mata karena tertarik oleh marketing plan ajaip, BUKAN karena dirayu, bukan karena di iming-iming rumah dan mobil mewah akan tetapi benar-benar karena produknya difference, benar - benar demonstrated, dan benar-benar bermanfaat NYATA.

Praktisi MLM itu benar-benar memiliki kemauan dan kemampuan dalam hal menjual produk dan memiliki kemauan dan kemampuan dalam hal MENDUPLIKASIKAN hal tersebut kepada sekian banyak mitra kerjanya. Yang terjadi kemudian adalah terbentuknya sebuah komunitas - THE REAL - distributor yang memiliki kemauan dan kemampuan yang relatif sama dalam hal Menjual produk dan Mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama (Duplikasi).

***

Kita dapat melihat dengan mata telanjang, sekian banyak leader MLM abal-abal sedemikian "ahlinya" jingkrak-jingkrak di atas panggung sambil memamerkan harta yang mereka miliki. Mereka memamerkan mobil mewah yang telah mereka miliki. Mereka memamerkan rumah mewah yang mereka miliki, mereka memamerkan buku tabungan yang berisi uang ratus-ratus juta, mereka "manas-manasin" sekian ribu member tentang asyiknya main golf di luar negeri, senangnya belanja tas dan sepatu di Italy dan betapa nyamannya nginap di hotel bintang lima. Acara pamer-pamer harta itu biasanya disambut dengan HISTERIS oleh ribuan member yang gemar temuk tangan, bersorak sorai dan gemar berteriak dengan serentak : "Rrrruaaar Biasaaaa!"

Apa kemudian yang terjadi ?

Sekian ribu member MENDUPLIKASIKAN apa yang diperbuat oleh leader mereka dengan menawarkan "marketing plan ajaip !", mereka MENGEJAR sekian banyak orang dan tak bosan-bosannya bercerita tentang betapa hebatnya bapak "anu" yang sudah punya ini dan itu karena ber MLM ria ... mereka tak henti-hentinya berkicau tentang mobil dan rumah mewah yang -- konon -- bisa diperoleh dengan cara yang mudah ... mereka suka menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat mereka penuhi ...yang terjadi kemudian adalah terbentuknya sebuah komunitas manusia tukang mimpi, tukang ngibul. Mereka tidak benar-benar membeli produk ( cuma pura-pura beli produk untuk memenuhi syarat "TUPO"), mereka tidak benar-benar jualan produk (produk tidak lebih dari kamuflase).


Multi Level Marketing adalah sebuah sistem pemasaran (Marketing) dimana konsumen HARUS mendapat MANFAAT PRODUK dan sekaligus memiliki KESEMPATAN untuk mendapat MANFAAT FINANSIAL dengan cara MENGAJAK orang lain untuk melakukan hal yang sama (DUPLIKASI) sehingga terbentuk sebuak komunitas Konsumen yang terdiri atas beberapa (Multi) Tingkatan (Level).

Tidak semua member MLM akan "kaya raya" dari bisnis ini. Namun, semua member MLM seyogyanya mendapat produk yang sebanding dengan uang yang mereka keluarkan. Produk yang benar-benar bermanfaat yang dibeli dengan harga dan jumlah yang wajar.

Setiap member MLM tentu saja memiliki harapan untuk mendapatkan sesuatu dari apa yang mereka lakukan. jika mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan, mereka akan tetap menjadi member setia di MLM tersebut. Namun, jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan maka mereka akan KECEWA.

Sebagai mahluk Tuhan, kita tidak boleh berbohong, tidak boleh mengecewakan sekian banyak orang dengan menebar sekian banyak harapan dan janji yang belum tentu dapat kita penuhi.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 16 November 2009

Kampanye MLM Abal-abal


Time Freedom dan Financial Freedom adalah tema Kampanye yang seringkali digembar - gemborkan oleh para leader MLM (Multi Level Marketing ). Kampanye itu biasanya diadakan di suatu tempat dengan diikuti oleh ribuan member.

Dalam acara kampanye biasanya diisi dengan acara pamer-pamer harta, pamer-pamer rumah dan mobil mewah serta "manas-manasin" para member dengan cerita fantastis seputar perjalanan liburan ke luar negeri. Kampanye seperti itu seringkali disambut histeris oleh ribuan member. Mereka berteriak . Bersorak sorai. dan berseru dengan serentak : "Rrruaaar Biasaaa !"

Ketika sebuah MLM mengkampanyekan Mobil mewah, Rumah Mewah, komisi yang sangat besar, tentu saja para membernya menjadi "aware" akan mendapatkan semua itu. Akan tetapi SEBAGIAN BESAR dari member itu pada akhirnya harus KECEWA karena setelah sekian lama "jumpalitan" menjalankan MLM dengan semangat '45 mereka ternyata tidak kunjung kaya :-(

Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka tidak akan berharap. Mungkin jika tidak "dijanjikan", sejak awal mereka tidak akan join. Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka tidak akan maksa-maksain membeli produk yang tidak jelas juntrungannya. Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka akan tetap bekerja seperti biasa dan tidak akan menjalankan MLM dengan "gelap mata".

Para member MLM tentunya memiliki "harapan" tentang sesuatu yang ingin mereka dapatkan.

Harapan ini biasanya muncul karena janji, kampanye, slogan, atau "motivasi" yang terus menerus "dijejalkan" oleh para leader mereka.

Selanjutnya secara alami mereka anan MEMBANDINGKAN antara "HARAPAN" dan "KENYATAAN".

Kepuasan para member MLM biasanya akan tercapai jika ada KESESUAIAN antara Harapan dan Kenyataan. Tentu saja jika terjadi KETIDAKSESUAIAN pada akhirnya mereka akan KECEWA, merasa tertipu, merasa dirugikan, merasa dibohongi ... :-(

Sebuah MLM yang rajin pamer mobil mewah dan rumah mewah serta rajin pamer-pamer harta namun GAGAL memberikan itu kepada membernya, itu adalah salah satu ciri khas dari sebuah MLM ABAL-ABAL ! Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa apa yang "Dikampanyekan" tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Karena terjadi ketidaksesuaian antara apa yang dikampanyekan dengan kenyataan, maka si "juru kampanye" dapat disebut sebagai Tukang bohong, Tukang rayu, tukang tipu, Tukang NGIBUL !

Pilihlah MLM yang Jujur. MLM yang "walk the talk & talk the walk".



Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Jumat, 13 November 2009

Cinta Dunia




Seorang sahabat bercerita kepada saya, tentang seorang "Top Leader" yang dalam waktu sekelebat bisa Sukses menduduki peringkat tertinggi di sebuah MLM. Usut-punya usut, itu "top Leader" ternyata tidak merangkak dari bawah. Saat masuk ke MLM itu ia menjual mobil BMW yang ia miliki kemudian langsung memborong sekian banyak produk dan "mengkatrol" beberapa orang temannya sehingga ia langsung menjadi "Top Leader" dalam waktu sekelebat.

Kalau tidak berniat "menipu", sebaiknya ia jujur bercerita di atas mimbar, di depan ribuan member : " Hello ... nama saya "anu", saat saya masuk MLM ini, saya menjual BMW saya, kemudian saya borong produk-produknya dan saya kemudian menjadi 'diamond'. Itulah "Success Story Saya", dan bagi teman-teman yang mau sukses di MLM ini, silahkan jual mobil atau rumah , kemudian boronglah sekian banyak produk dan saat itu juga teman-teman akan langsug menjadi 'diamond' seperti saya ...setelah menjadi Diamond ... berceritalah tentang "Financial Freedom dan Time Freedom", pamerkan komisi kepada sekian banyak orang agar mereka tertarik untuk mendaftar, dan bilanglah kepada semua orang bahwa anda adalah 'diamond' dan memiliki penghasilan besar !" :-(


Seorang sahabat bercerita pula tentang tingkah beberapa leader yang doyan pamer Tas dan Pamer Sepatu : "Ini Tas dan sepatu dibeli dari Italy lho ... makanya, cepetan sukses ! Biar bisa sering belanja ke luar negeri !"
( Waduh .... :-( )

Tahun 1999, saya melihat dengan mata dan kepala sendiri, seorang top leader bercerita tentang asyiknya main golf di luar negeri .... di depan ribuan orang yang bahkan tidak pernah memegang stick golf ... :-(

Seorang sahabat lain bercerita kepada saya, tentang seorang member MLM yang sudah hampir 5 tahun jumpalitan jualan "marketing plan ajaip", tapi sampai detik ini kerjanya masih ngojek ! Hampir setiap saat dia tetap bercerita dengan penuh semangat tentang "Rumah mewah", "Mobil Mewah" dan uang "berkarung-karung". Padahal jelas-jelas dia sendiri 5 tahun lebih tetap saja sebagai tukang ojek. Motor tetap saja nyicil .... :-(

Seorang sahabat lain bercerita, tentang temennya yang mengajak masuk ke sebuah MLM dan ketika ditolak, temen itu jadi "ngambek". Terus "musuhan", terus memutuskan tali pertemanan .... :-(

Awal tahun 2009, saya masih sempat melihat seorang "top leader", gaya bicaranya sangat mantap ! Penuh Semangat ! ia bercerita tentang dirinya yang telah "berhasil" meraih eringkat cukup tinggi dengan penghasilan yang cukup besar, ia bercerita tentang mobil dan rumah mewah .... . Tapi saat bertemu di tempat parkir, dia pulang naik Vespa Tua, menembus dinginnya malam yang jelas-jelas lagi hujan lebat ! (Kepala sayah jadi pusing, perasaan tadi di ruang seminar dia pakai jas dan dasi rapih amat ! Cerita kalau dia sudah penya penghasilan besar, tapi kenapa pulang hujan-hujanan naik Vespa butut ? Hobby kali ya ? :-( )

Saya sangat mengenal seorang sahabat yang sampai detik ini kemana-mana naik bebek tua berwarna hitam, sudah punya anak 4 , hidup di rumah kontrakan, tapi dari taun 'atu ampe sekarang yang dibicarakan itu-itu juga : Mercy ... Villa.... Jalan-jalan ke luar negeri ... dan setelah capek ngomong, biasanya dia bilang : "Aduh, rokok saya kebetulan habis ... ikutan ya ..." :-(

It's OK lah .....

Wake Up ! Get Up !

Jika hari ini sahabat-sahabat masih jualan "marketing plan ajaip", kemana - mana cerita tentang sekian banyak mimpi dan janji ... kemudian .... 10 tahun kemudian sahabat masih hidup seperti ini .... rumah masih itu-itu juga ... motor masih itu-itu juga .... wajah makin tua dan kusam ... apa iya sahabat masih akan terus bercerita tentang mimpi ? Siapa yang mau dengerin ? Tidak kah kalau itu masih dilakukan malah akan bikin orang sebel ?


seringkali cinta dunia bikin orang gelap mata ..... :-(

Semoga bermanfaat

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 10 November 2009

Keputusan Terbesar


Salah satu keputusan terbesar yang pernah saya ambil di tahun 2009 adalah ketika saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya sebagai Kepala Divisi Hardware - Management Information System (MIS) Department di sebuah perusahaan multinasional yang memiliki kantor di 40 negara.Saya keluar dari pekerjaan itu bukan karena ada tawaran di perusahaan sejenis yang menjanjikan masa depan yang lebih baik, akan tetapi saya keluar dari pekerjaan itu agar saya dapat menjalankan bisnis MLM dengan Full Time.

Sebenarnya, sekitar tahun 1992 saya sempat ditawari bisnis MLM oleh teman kuliah, namun saat itu saya tidak tertarik . Bagi saya saat itu, sangatlah tidak masuk akal bagi saya untuk mau membeli sabun, pasta gigi dan sabun cuci dengan harga puluhan kali lebih mahal dibanding produk biasa yang fungsinya sama.


Sekitar awal tahun 1999 saya ditawari bisnis MLM oleh Senior Manager saya. Kali ini ceritanya sedikit lain. Senior manager saya jelas bukan orang yang kekurangan uang, saat itu saya tahu pasti gaji nya belasan juta per bulan, dapat fasilitas kijang baru lengkap dengan sopir, di samping ia juga sudah punya BMW terbaru warna biru, dan tinggal di perumahan mewah. Dia orang yang cerdas, masih muda, memiliki karir yang bagus, sehingga saya menyimpulkan ; tidak mungkin dia tertarik dengan dunia MLM jika bisnis ini tidak ada apa-apanya.

Saya harus mengetahui apa yang belum saya ketahui tentang MLM, dan saat itu saya berkesempatan mengikuti sebuah seminar besar yang diadakan di jakarta dan diikuti oleh ribuan orang.

***

Saya sangat terkesan dan sangat termotivasi dengan seminar yang saya ikut itu. Sebuah seminar yang "mengajarkan" kepada saya tentang arti "UANG dan WAKTU LUANG" , yang bisa di dapat dari bisnis MLM dengan modal yang reatif kecil dan dalam waktu yang relatif singkat.

Tanggal 12 Desember 1999 saya mengucapkan "Selamat Tinggal" pada tempat kerja saya yang selama ini saya cintai dan saya banggakan. Sangat amat banyak kenangan manis yang saya tinggalkan. Keputusan saya dianggap "gila" oleh sahabat-sahabat saya, Atasan saya geleng-geleng kepala, dan ibu saya tak kuasa menahan tangis karena kehilangan kebanggaan di depan teman-temannya. Kebanggaan memiliki anak yang bekerja di perusahaan besar, dengan karir yang bagus, dan dengan kesempatan berkali-kali terbang ke luar negeri. Seminar MLM itu begitu DAHSYAT dan menjadi pemicu utama bagi saya untuk mengambil keputusan yang "luar biasa".

***

Seiring berjalannya waktu, saya kemudian mengetahui dan melihat dengan mata dan kepala saya sendiri bahwa saya tidak sendirian. Bukan hanya pengangguran yang "tergila-gila" pada bisnis MLM ini, namun sekian banyak mahasiswa, karyawan, profesional dan wiraswasta-wan sangat amat banyak yang kemudian "full time" di bisnis ini. Dan saya juga melihat dan mendengar dengan mata dan telinga saya sendiri bahwa : Sekian banyak pengangguran tetap menjadi pengangguran, sekian banyak mahasiswa kemudian kehilangan nafsu untuk belajar, sekian banyak karyawan jadi malas bekerja, Para Profesional dan wiraswastawan juga pada akhirnya berguguran dengan kerugian waktu, tenaga, pikiran, materi yang tidak bisa dibilang kecil. Memang ada beberapa gelintir yang berhasil, tapi jumlahnya sangat amat sedikit dibanding yang gagal. perbandingannya jauh di bawah 1% saja. Itu Faktanya.

***

Saat ini saya berpendapat bahwa proses "recruitment" member baru dengan cara "Seminar" yang diisi dengan acara "Pamer harta dan materi" serta slogan-slogan "Financial & Time Freedom" adalah sebuah acara yang SANGAT MEMBAHAYAKAN kesehatan mental para member baru. Sebagian besar member baru yang kemudian "Terbius" oleh segala propaganda (yang canggih) itu kemudian kehilangan dirinya. Hidup benar-benar di dunia mimpi, dimana ada banyak ketidak sesuaian antara apa yang mereka bicarakan dengan KONDISI REAL yang mereka jalani sehari-hari. Mereka tidak lagi berpikir tentang produknya. Mereka hanya berpikir tentang duitnya.

Seminar-seminar yang diadakan oleh berbagai support system hendaknya tidak diisi dengan pamer mobil atau pamer rumah mewah ( Memangnya perusahaan MLM mereka dealer mobil ? Developer rumah ? ) Hendaknya acara-acara seminar seperti itu diisi dengan PENDIDIKAN yang proporsional dan pengetahuan tentang produk yang dipasarkan.

Menurut pendapat saya, keberhasilan sebuah perusahaan MLM tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak orang yang berhasil "kaya raya" namun -- yang paling penting -- adalah memastikan bahwa SEMUA MEMBER mendapat produk yang sesuai dengan uang yang mereka keluarkan. Sehingga, meskipun tidak semua member akan kaya raya, namun mereka tetap tidak akan rugi karena mereka mendapatkan produk yang bermanfaat yang mereka beli dengan harga dan jumlah yang wajar .

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameternya BUKAN dengan melihat berapa banyak orang yang "sukses" mendapat rumah dan mobil mewah, namun dengan melihat berapa banyak member yang gagal dan kemudian KELUAR dari MLM tersebut.Mereka yang keluar dari sebuah perusahaan MLM adalah orang-orang yang TIDAK MENDAPAT APA YANG MEREKA HARAPKAN, dan jika MATERI menjadi Satu - satunya alasan maka MLM tersebut akan SELALU kehilangan member lama dan SELALU harus mencari member baru.

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameter utamanya ADALAH dengan melihat berapa banyak orang yang benar-benar merasakan manfaat produk yang mereka beli sehingga mereka akan selalu melakukan repeat order dengan senang hati dan lapang dada atas inisiatifnya sendiri, SEHINGGA (paling tidak) MLM tersebut tidak kehilangan sekian banyak member lama, dan mendapat member baru dengan jumlah yang lebih banyak dibanding dengan member lama yang meninggalkan MLM tersebut.

Sebagai konsumen, kita berhak mendapat produk yang sesuai dengan uang yang kita keluarkan. Sebagai distributor MLM pekerjaan kita adalah mendistribusikan produk dengan baik dan benar. Bukan dengan cara pamer-pamer materi atau jingkrak-jingkrak nggak karuan ditengah gemuruh tepuk tangan dan teriakan "Rrruuuarrr biaasaaaa !!!"

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Rumput Kering & Kayu Jati


Dari tahun 1994 sampai dengan saat ditulisnya tulisan ini saya kerap mendengar dan sering menyaksikan tentang sebuah acara "seminar" MLM yang berisi PROPAGANDA tentang "Sebuah usaha yang SANGAT MUDAH , sebuah usaha yang MODALnya KECIL, yang dapat dilakukan oleh SIAPA SAJA dan DIMANA SAJA, tapi --- KONON --- bisa mendatangkan uang yang SANGAT BANYAK dalam waktu SINGKAT ! PROPAGANDA itu ibarat percikan api yang dengan cepat membakar rumput - rumput yang kering .... :-(

Dalam konteks MLM (Multi Level Marketing), jiwa - jiwa yang kering dapat dengan mudah "terbakar" hanya dengan sedikit iming-iming mimpi, janji dan harapan ... :-( sekian banyak member MLM (abal-abal) yang semangatnya telah "terbakar" itu, kemudian bergerak secara serentak, dengan berbagai upaya mereka MENGEJAR orang-orang yang ada di sekelilingnya, dengan semangat '45 mereka MENIRUKAN kata-kata para leadernya tentang sebuah "Nirwana" yang bisa didapat dengan cara yang sangat MUDAH dan MURAH ! Cukup hanya dengan uang beberapa ratus ribu rupiah saja untuk uang pendaftaran dan sample produk (jika ada) kemudian MENGAJAK orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dan .... hari ini kita dapat melihat dengan mata TELANJANG sekian banyak manusia yang setiap saat bercerita tentang mobil dan rumah mewah , marketing plan "ajaip" dan mengajak (baca : merayu) sekian banyak orang agar mau bergabung menjadi bagian dari sebuah komunitas para penghayal dan para pemimpi yang senang sekali berteriak : "Rrruuuaarrrr Biaasaaaa !!!"

Kepercayaan diri "mereka" meningkat tajam sebagai bentuk reaksi instant atas propaganda dari para leader "mereka". Seringkali mereka bertingkah over confident, meledak-ledak seperti petasan kering. Sangat reaktif. Seperti saklar lampu yang otomatis merespon tanpa berpikir.

Melibatkan diri dalam komunitas MLM "seperti itu" tidak hanya berpotensi merugikan diri sendiri, akan tetapi berpotensi merugikan orang banyak. Memang benar, ada beberapa gelintir orang yang kemudian "kaya raya" karena sangat pintar memobilisasi massa dan "memotivasi" sekian banyak orang, akan tetapi apakah kesuksesan seperti itu yang kita inginkan ? Wara-wiri memakai mobil mewah, tinggal di rumah mewah, punya uang banyak, tapi kerjaannya jingkrak-jingkrak di panggung, pamer-pamer harta, pamer-pamer penghasilan dan mengutarakan KEBOHONGAN BESAR dengan mengatakan bahwa SEMUA ORANG BISA seperti dirinya.

Benarkah SEMUA MEMBER MLM akan bisa mendapatkan kehidupan "mewah" dalam arti memiliki mobil mewah, rumah mewah dan uang ratusan juta per bulan ? STATISTIK mengatakan orang yang benar-benar kaya dari MLM jumlahnya tidak pernah lebih dari 0.01% !!! Apapun MLM nya. Sebaik apapun produknya. Secanggih apapun Marketing plan nya, sehebat apapun support system nya ; Belum tentu ada 1 orang saja dari 1000 yang bisa naik mobil mewah, punya rumah mewah dan memiliki penghasilan di atas 100 juta per bulan secara konstant. Ini FAKTA. Ini REALITA.

Manusia yang dapat berpikir bukan rumput kering yang bisa dengan mudah terbakar. Manusia yang mampu menggunakan nalarnya dengan baik adalah manusia yang memiliki JATI DIRI.

Jati diri itu ibarat Kayu Jati. Meskipun berubah bentuk, ia tetap saja Jati ; Kursi - Jati, Lemari - Jati, Meja - Jati. Seorang "manusia" tetap saja "manusia" jadi apapun dia.

Seseorang yang memiliki Jati Diri tentu saja tidak akan melibatkan diri terhadap sebuah kegiatan usaha yang hanya bercerita tentang mimpi dan harapan yang tidak jelas juntrungannya. Ia hanya akan mengerjakan sebuah usaha yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya, namun juga untuk orang-orang yang berada di sekelilingnya. Sebuah usaha yang dapat menjadikan dirinya BERUBAH menjadi LEBIH BAIK tanpa harus kehilangan Jati Dirinya sebagai Manusia, Sebagai HAMBA TUHAN. Bukan hamba uang.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 02 November 2009

Mengapa Mesti Pamer Harta ?


MEDIO 1999 saya mengikuti sebuah "Seminar Sukses" yang diadakan oleh sebuah Support System MLM. Ditengah hiruk pikuk dentuman musik yang bersuara keras, riuh rendah sorak - sorai dari ribuan penonton, akhirnya sang "top leader" naik ke atas panggung. Jingkrak - jingkrak, ketawa - ketawa Cengengesan, kemudian mulai bercerita tentang bagaimana ia memulai bisnis MLM nya ( Multi Level Marketing).
Di akhir acara kemudian tampil beberapa Slide tentang beragam materi yang telah dimiliki. Mobil mewah, rumah megah, lengkap dengan beberapa photo saat sang leader liburan ke luar negeri. Hal ini tentu saja disambut histeris oleh ribuan member ! Ribuan manusia yang memiliki "impian" suatu saat bisa "sukses" seperti sang Leader yang berdiri di panggung itu.

***

Mengapa Mesti Pamer Harta ?

Mengapa sampai detik ini sekian banyak acara- acara "Sukses Seminar" yang diadakan oleh para leader MLM (Multi Level Marketing) SELALU diisi dengan Pamer Harta ? Pamer mobil mewah ... pamer rumah mewah ... pamer "Kapal Pesiar", Pamer rekening tabungan ...sehingga ribuan orang terbius dan terobsesi bisa hidup "enak", "Bermalas-malasan" karena suatu saat nanti bisnis MLM ini akan tumbuh layaknya seperti "Pohon Duit". :-(


Hidup ini seringkali aneh ... OTAK yang dikaruniakan oleh Tuhan kadang tidak bisa menerjemahkan Fenomena Apa sebenarnya yang terjadi di dunia MLM (Multi Level Marketing) Indonesia ...

Jika Kemarin, hari ini atau esok bertemu dengan Leader MLM yang hobby pamer mobil, pamer rumah, atau pamer buku tabungan di depan para membernya ... hal ini mesti kita waspadai. Memangnya MLM tersebut Dealer Mobil ? Developer Rumah ? :-(

Kalau suatu MLM jualan Suplement, Logikanya mereka akan MEMAMERKAN HASIL NYATA dari produk yang mereka distribusikan dunk ! Cara MEMAMERKAN produk Suplement pasti tidak dengan cara jingkrak-jingkrak di samping Mobil mewah, atawa jumpalitan di atas panggung sambil PAMER Rumah Mewah.

Untuk MEMBUKTIKAN SECARA NYATA manfaat dari Suplement cara yang WARAS adalah dengan Pembuktian secara Science, Periksa ke Laboratorium, Atau paling tidak, konsultasikan dengan ahlinya. ( baca : Dokter )

Akan tetapi ... mengapa sampai saat ini masih banyak orang-orang yang hobby banget datang ke pertemuan, menghadiri "Seminar - Seminar" KONYOL, nonton KETOPRAK ! Dimana ada sekian banyak BADUT di atas panggung bercerita tentang "Nirwana", pamer harta, pamer mobil mewah, rumah mewah dan berkarung-karung duit ?


Coba kita berpikir dengan tenang. Kita lihat REALITA ... dari 1000 orang yang ikut MLM, ada berapa banyak sih yang mendapat komisi ratusan juta per bulan, Rumah mewah dan mobil mewah ? 10% ... ? 1% ... ? 0.1 % ? 0.01 % ?

Mending kalau produk MLM yang dibeli tiap bulan itu bermanfaat dan harganya wajar. Trus, apa kira - kira yang akan dirasakan oleh Ratusan Ribu Member MLM yang tidak kunjung "kaya raya" padahal selama bertahun-tahun mereka MEMAKSAKAN DIRI belanja produk yang tidak jelas juntrungannya ? Kecewa.

Leader MLM abal-abal bisa saja kaya raya karena mereka memiliki talenta dalam memobilisasi massa dan membangun opini serta pandai "mencuci otak". Akan tetap apakah kekayaan seperti itu yang kita inginkan ?

Untuk apa kita tinggal di rumah mewah, wara-wiri pakai mobil mewah, punya duit melimpah, jika kita harus membuat sekian banyak manusia lain kecewa ?

Tugas pokok distributor MLM itu adalah mendistribusikan produk yang bermanfaat yang dijual dengan harga yang wajar. BUKAN pamer harta.

Semoga bermanfaat


Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Jumat, 16 Oktober 2009

QUITTERS CAN WIN !


LOSER ! ("Pecundang" !) adalah sebuah kata yang rada - rada kurang enak untuk
didengar. Apalagi jika kata itu ditujukan pada kita. Waduh, efek dari satu kata itu
bisa bikin wajah agak merah, telinga sedikit panas dan hati jadi rada-rada kurang tentrem ... :-(
Citra seorang pecundang ( loser ) adalah seseorang yang kalah melulu, gagal melulu. Ngerjain ini salah, ngerjain itu salah, pokoke ngerjain ini-itu hasilnya gagal maning ...Gagal maning.. Kalau usaha atawa jualan, rugi lage ...Rugi lage ... :-(

Tidak ada orang yang mau disebut sebagai seorang pecundang, orang gagal.Oleh karena itu sekian banyak orang berjuang 'jumpalitan' dengan berbagai cara dan upaya "Pokoke nddak boleh ada siapapun yang ngomong kalau saya adalah pecundang ! Pokoke saya harus terus berjuang sampai 'tetes darah penghabisan' ! Pokoke harus menang! Harus 'sukses' ! Harus jadi orang kaya raya !"

Citra, imej, tampaknya makin laku sebagai komoditi. Pantes ajah banyak perguruan tinggi abal - abal yang 'sukses' jualan gelar, pantes ajah orang - orang antri menemui paranormal ...pantes ajah banyak mobil bagus berseliweran di jalan meskipun mobil itu mobil hasil kerja yang nddak bener .. hasil tipu-tipu ... hasil rayu-rayu ... hasil mencuri ... hasil korupsi. ...Pantes ajah sekian banyak leader MLM abal-abal banyak gaya, berpenampilan serba necis, suka banget ngibul yang tinggi-tinggi, so "iye" ngajak ketemuan di lobby hotel bintang 5 padahal cuma minum air putih doang ... :-(

***

"Winners never quit and quitters never win"
ini ucapan pelatih sepakbola Amerika Serikat terkenal, Vince Lombardi. Disaat perang dunia II, Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill juga menyerukan : "Never !, never !, never quit !"

Namun, ketika ucapan itu keluar dari mulut leader MLM abal-abal ... masalahnya jadi RUNYAM. Sering kita mendengar para leader (yang doyang pamer Mobil mewah dan ajrut-ajrutan di atas panggung itu ;-) ) berkata dengan suara lantang : "Tidak penting berapa kali anda jatuh !, yang penting berapa kali anda bangkit kembali setelah jatuh !" ( Seruan ini biasanya kemudian disambut dengan gemuruh tepuk - tangan dan teriakan "luaarrr biasaaa !" dari sekian banyak pengikutnya )

Leader itu ( Leader yang doyan pamer komisi ama pamer photo waktu jalan-jalan ke luar negeri itu ... :-( ) suka juga "berteriak" seperti ini : " Jangan takut jatuh ! Kalau anda jatuh, bangun lagi ! Jatuh lagi ? Bangun lagi ! Bangun lagi ! Bangun lagiiii ! Action ! Action ! jangan diam ! Jangan menyeraaaah ! (Dan kembali seruan ini disambut dengan tepukan riuh rendah dari sekian ribu hadirin yang kemudian - kembali - para hadirin itu berteriak dengan penuh semangat "Rrrruaarrrr biasaaa !!!! )

Medio tahun 1999 saya adalah salah seorang hadirin yang hadir di pertemuan seperti itu (ikut tereak -tereak juga dunk ;-) ). Sedemikian tersentuhnya saya saat itu sehingga untuk pertama kalinya saya putuskan untuk bergabung ber MLM ria setelah selama 6 tahun sebelumnya saya membenci bisnis MLM., Setelah seminar itu saya kemudian "berubah" menjadi "Banteng Ngamuk" tak gentar untuk menghadapi berbagai hambatan dan kesuliatan ...sekejap pun saya tidak mau menyerah ! tak sudi jadi orang PECUNDANG ! Selama 10 tahun saya mengejar mimpi ... ber MLM ria TANPA MELAKUKAN ANALISIS. Pokoknya Maju terus ! Pokoknya jangan banyak mikir ! Pokoknya Semangat ! Pokoknya kejar prospek sampai dapat ! Ditolak satu kali ? Kejar lagi ! Di tolak lagi ? Kejar lagi ! Kejar lagi ! Kejar lagiiiii ! (Wajar kalau kemudian banyak sahabat jaga jarak, banyak temen menjauh ... keluarga terlantar ...pekerjaan konvensional berantakan ..dan hidup jadi nddak karuan ... :,-) )

***

"Semua orang bisa sukses. Orang gagal adalah orang yang berhenti terlalu dini ..." Hhh ... betapa BERBAHAYANYA kepercayaan ini .... :-(

sebaiknya sebuah pernyataan selalu dihubungkan dengan konteks. Dalam konteks Sepakbola, dalam konteks perang dunia ke II, pernyataan "Winners never quit and quitters never win" jelas sangat kontekstual ... akan tetapi ketika pernyataan itu akan diaplikasikan dalam dunia MLM (Multi Level Marketing) mestinya pernyataannya berbunyi " "QUITERS CAN WIN ! if they know the right reasons, the right way, and the right time to QUIT !"

Tadi malam, saya berkomunikasi dengan sahabat baru yang baru saja memutuskan untuk QUIT dari perusahaan MLM yang selama ini digelutinya. ALASANnya bukan karena "beliau" malas ... bukan karena beliau ingin "yang lebih gampang", bukan karena selama ini beliau tidak bekerja keras ...bukan karena kehilangan motivasi untuk meraih kehidupan yang lebih baik ...bukan karena tidak tahan dengan sekian banyak penderitaan ... bukan karena kapok karena sekian banyak penolakan .... TAPI ...SETELAH BELIAU ANALISA selama sekian lama, maka ia menyimpulkan bahwa beliau tidak mendapat VALUE yang SEBANDING dengan segala upaya yang telah dikerjakannya."VALUE" ini tentu saja bukan cuma masalah materi ... tapi lebih penting dari itu adalah masalah "ketenangan" dan "Kebahagiaan". "Saya capek ... saya ingin kembali pada keluarga saya yang selama ini terbengkalai karena saya terlalu sibuk dengan kegiatan MLM yang saya ikuti sebelumnya ..." Demikian "Beliau "curhat" kepada saya.

Seorang pasangan suami istri yang bekerja di sebuah perusahaan terkemuka dengan gaji yang cukup besar memutuskan QUIT dan bekerja di rumah saja. "Kami merasa lebih tenang dan lebih bahagia karena kini kami bisa hidup wajar, bisa berkumpul bersama keluarga dan sekarang kami bebas melakukan apapun yang ingin kami lakukan. Kini kami bisa bebas berekspresi" Demikian pasangan suami istri itu bercerita pada saya ...

Masih di malam kemarin ... sahabat baru saya yang ada di Sumatera Utara bercerita kepada saya : "Saya sering bengong di lampu merah saat naik kendaraan. Saya selalu bertanya dalam hati : "Apa sih sebenarnya yang saya cari ? Ngapain sih saya jumpalitan bekerja wara-wiri kesana kemari ngejar-ngejar orang agar mau gabung MLM ? Untuk apa saya cerita kepada sekian banyak orang tentang sekian banyak mimpi dan harapan yang -bahkan- belum bisa saya realisasikan untuk diri saya sendiri dan tidak tahu kapan hal itu akan terwujud ? Untuk apa ? Untuk siapa ? Hasilnya mana ? Hasilnya apa ?".

Saya jadi ingat perkataan Senior manager saya di tahun 1999 yang berkata kepada saya : "Tak sedikit orang menapaki tangga "kesuksesan" setapak demi setapak ... namun ketika sampai di puncak, ia baru sadar bahwa ia meletakkan anak tangga di dinding yang salah ...."

NILAI HIDUP ADALAH KOMPAS. Ngapain pergi kesana kemari kalau kita tidak tahu sebenarnya kita mau kemana ? Ngapain membawa bola keliling lapangan sampai nafas "ngos-ngosan" jika tidak tahu ke mana bola harus disarangkan ? Meskipun kita punya duit dan bisa memberhentikan sebuah taksi kemudian duduk di kursi belakang yang empuk tetap saja kita harus MENJAWAB ketika sang sopir bertanya "Maaf bapak/ibu ...mau ke mana ?" kita tentu saja tidak bisa menjawab pada sopir taksi itu dengan jawaban "Terserah elo' ! " ... nanti mobilnya cuma muter-muter nddak karuan ... argonya mahal ...tapi nddak sampai ke mana-mana ...

Impian adalah peta kehidupan. Nilai hidup adalah apa yang kita yakini. Dengan nilai hidup yang kita miliki,maka mudah-mudahan impian apapun yang kita inginkan tidak akan melenceng dari tujuan hidup kita.

Sahabat baru saya tadi malam telah mengikuti suara hatinya, untuk QUIT dari MLM yang selama ini ia geluti, dengan alasan yang telah ia analisis, dengan tujuan baru yang telah ia susun, dengan "timing" yang telah ia tentukan.

THE REAL WINNER seringkali adalah orang yang punya NYALI untuk QUIT di saat yang tepat, dengan alasan yang tepat untuk memulai pekerjaan baru yang tepat.

Seorang sahabat saya di Ternate bercerita tentang temannya yang sudah 5 tahun ber-MLM-ria di sebuah MLM tapi "ngotot" tetap "berjuang" meskipun setelah 5 tahun ber - MLM - ria ia tetap saja jadi tukang ojek. Teman sahabat saya berkata : "Never...never...never QUIT !" Lha ... udah jelas - jelas 5 tahun bukan waktu yang sebentar ...udah jelas-jelas 5 tahun masih tetap "tidak berubah" ... ngapain jadi "winner" diantara komunitas para "loser" ?

Jadi ...

Siapa bilang QUITTER NEVER Win ?
dalam ber-MLM-ria, ...

"QUITERS CAN WIN ! if they know the right reasons, the right way, and the right time to QUIT !"

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.

Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS