about me I

Kamis, 17 September 2009

Jualan Pulsa Atau Pura-pura Jualan Pulsa ?

Sebagai mantan tukang pulsa , otak saya tidak bisa terima ketika ada temen ngajak saya jualan pulsa yang - konon -untungnya bejibun ! Bisa bikin siapapun kaya raya dalam tempo sekelebat ! bisa dapet mobil dan rumah mewah dalam waktu singkat ... ! bisa jalan-jalan ke luar negeri ....!!

Sungguh .....

Otak saya "mudeng". Bagaimana bisa dengan modal "no pek" ( Rp. 200 rebu ) tapi bisa dapet jota - jota dalam seminggu ...bisa dapat mobil dan rumah mewah ! Walah .... bagaimana bisa neh ... ?

Tapi ...

Temen saya bilang : "Caranya bukan jual pulsa eceran di pinggir jalan ! tapi dengan cara MEREKRUT SEBANYAK - BANYAKNYA ORANG AGAR MAU DAFTAR !"


Saya nanya lagi ke temen saya ...

"Terus orang - orang yang direkrut itu setelah daftar emang mereka kerjanya jualan pulsa ya ?"

Eh .... ,mendengar pertanyaan itu temen saya malah tertawa ! (dengan reflek Saya agak ngambil jarak sambil sedikit memalingkan muka karena ada semburan aroma yang agak-agak kurang sedap keluar dari mulutnya )kemudian temen saya bilang :" Ya enggak lah ... orang - orang yang kita rekrut AKAN MEREKRUT LAGI sekian banyak orang yang mau daftar sehingga member di jaringan kita setiap hari kian membesar ... kian banyak ! Dan akhirnya kita bisa kaya rayaaaa......"

Saya bingung. Bengong. :-(

"Trus .... jualan pulsanya kapan bos ?" Kembali saya bertanya.

Temen saya (yang merasa punya otak "cerdas" ) malah tertawa lagi .... ngakak lagi .... trus jawab lagi .... "Nggak usah jualan pulsa ! Pokoknya rekrut aja sebanyak - banyaknya orang biar mereka mau daftar !"

Saya makin bingung .... terus bengong lagi .... terus nanya lagi deh....;-)

"Tapi ... dari 200 rebu yang saya kasih pada saat pendaftaran ... saya bakal dapet deposit pulsa 200 rebu juga kan ya ... ?"

Temen saya diem. Dengan agak kaget ia bilang : " Deposit pulsa nya cuma dapet 20 rebu .... yang 180 rebunya buat perusahaan .... nanti sebagian dari yang 180 rebu itu kan akan balik lagi ke member dalam bentuk bonus toh ... "

Saya bingung.

Temen saya ini mau ngajak saya jualan pulsa ...
atau ...
mau ngajak saya pura - pura jualan pulsa ?


Ada pembaca yang bisa memberi saya "pencerahan" barangkali ?

Putu Djajadiwangsa
.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 15 September 2009

Tetaplah Berbuat Baik dan Tetaplah Berdoa ...


Saya senang sekali. Tadi subuh sponsor saya SMS saya, dan diakhir "SMS-an" sponsor saya berpesan "Tetaplah berbuat baik dan tetaplah berdoa !"

Kalimat di atas mungkin sangat sederhana, namun saya perlu waktu tidak kurang dari SEPULUH TAHUN untuk akhirnya (sedikit) mulai mengerti sekian banyak makna yang ada di balik untaian kata itu.

********


Saya kenal seorang sahabat yang sekian lama ber MLM ria dengan penuh dedikasi dan kesetiaan. Kemudian sahabat saya itu memutuskan untuk berhenti total dari dunia MLM. Alasannya sangat sederhana ... setelah sekian lama ia ber MLM ria ... kehidupannya ternyata tidak kunjung sejahtera.

Saat ia memutuskan untuk berhenti dari dunia MLM, pakaiannya tetap sama seperti saat ia mulai ber MLM ria. Begitu pula rumahnya, tetap sebuah rumah kontrakan berdinding tembok lusuh lengkap dengan segala perabot yang sama. Begitu pula "tunggangannya" , tetap seperti semula, bebek hitam tua yang tak lagi bisa di stater, selalu harus di engkol beberapa kali agar bisa menyala dengan jok penuh tambalan plester hitam ...

Bagaimanakah fenomena ini bisa terjadi? Mengapakah seseorang yang telah sekian lama ber MLM ria dengan penuh dedikasi dan ketekunan, tetapi tidak kunjung sejahtera ?

Mari kita lihat disekeliling kita, kita pasti akan menemukan banyak fenomena yang sama. sebuah fenomena dimana ada sekian banyak member MLM yang sudah jumpalitan, membanting tulang setengah mati selama sekian lama. Kemudian, mereka mendapatkan bahwa keringat dan air mata yang bercucuran sekian lama, tak jua membuahkan peningkatan dalam kesejahteraan. ..

Bagaimana dengan ini?

Seorang pemuda yang tidak memiliki pengalaman sedikitpun dalam ber MLM ria, namun ternyata dapat berhasil "kaya raya" dalam waktu singkat ? Padahal "kerja" nya biasa - biasa saja .... santai - santai saja ....

Mengapa juga ada kejadian seperti ini ?

Ada orang yang tak pandai bicara di muka umum, tak pintar menulis, pemalu ... namun bisa berhasil dalam bisnis MLM dengan mendapat bonus rumah, mobil dan sekian banyak uang setiap bulan ...

Apakah ini masalah Hoki .......... ?
Apakah ini masalah Nasib ............ ?

Bagaimanakah kita bisa memahami fenomena paradoksial seperti ini? Mengapakah ada orang yang bekerja keras dan makin keras, tapi nasib baik justru makin jauh berlari? Sebaliknya, mengapakah ada orang yang lebih santai, malah makin sukses dan makin sukses lagi?

*********************

DULU saya meyakini bahwa saya akan mencapai apapun yang saya inginkan di bisnis MLM ini dengan melakukan tindakan (action). Alias, Saya meyakini bahwa untuk mencapai sukses, saya harus bertindak.

Inilah kenyataannya:

Keyakinan Saya itu justru menciptakan yang sebaliknya.

Dalam konteks ini, saya telah menomorduakan kekuatan sebuah D'oa ... (Baca : kekuatan pikiran).

Artinya, nyaris setiap tindakan yang saya lakukan waktu itu, adalah didorong oleh motivasi untuk struggle.Bukan karena termotivasi untuk menjadikan MLM sebagai sarana aktualisasi diri.bukan melihat MLM sebagai sarana untuk Berbagi manfaat dan kebaikan dengan orang lain.

Artinya:

Nyaris setiap tindakan yang saya lakukan pada saat itu, sumbernya adalah ketakutan dan kekhawatiran, ...

Saya takut ditolak saat menawarkan bisnis ini ....
Saya takut down line saya pada bubar ...

Saya khawatir tidak bisa tutup poin ...
Saya khawatir omzet saya turun ...
Saya khawatir tidak dapat memenuhi kualifikasi ...


Saat itu, saya telah memaksa pikiran untuk terealisasikan dalam bentuk nyata melalui berbagai tindakan. Karena keputusan saya untuk bertindak lebih dominan, maka apa yang kemudian menjadi fokus saya saat itu adalah doing. Dan saya menjadi lupa akan satu hal, yaitu being.

Apa yang kemudian tercipta dari pemikiran seperti itu, adalah sesuatu yang terbukti menyimpang dari tujuan awalnya. Saya merasa akan berbahagia dengan menjadi kaya. Tapi yang tercipta adalah; Saya tidak kunjung kaya dan tidak kunjung bahagia. :-( (Saya bekerja lebih keras tapi kesejahteraan tak kunjung datang ... )

Mata saya saat itu seolah tertutup sehingga tidak bisa melihat sebuah realita dimana sangat amat banyak orang yang kaya raya dan tidak bahagia dengan apa yang mereka punya.

Mulailah ber MLM ria dengan berbahagia.

Peganglah itu dengan kuat. Setelah itu, barulah mulai melangkah untuk memanifestasikan bahagia dalam bentuk “berbagi kebaikan dengan orang lain" ... (Share )

Jadi ...

Tetaplah Berbuat Baik dan Tetaplah Berdoa ...

Karena berbuat baik dan berdoa adalah hal yang harus dilakukan manusia sepanjang masa, tanpa mengenal kata henti ...

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 07 September 2009

Kebebasan dalam ber MLM ria


Manusia itu pada dasarnya merdeka. Bebas melakukan apapun yang mau dan mampu ia lakukan. Jangankan dalam ber MLM ria, Tuhan telah memberi kebebasan penuh pada manusia untuk melakukan apapun yang mau dan mampu dilakukan oleh manusia. Silahkan .... Monggo .... cuma, Tuhan wanti-wanti .... apapun yang dilakukan PASTI ada konsekwensinya.

Manusia bebas untuk meyakini atau tidak meyakini sesuatu, bebas untuk menerima atau menolak sesuatu, bebas untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu berdasarkan keyakinan yang ia miliki. Tapi ... yaitu tadi ... semua PASTI ada konsekwensinya.

Dalam dunia MLM kita mengenal paling tidak ada 3 kategori MLM

1. MLM Beneran
MLM yang bener-bener jual produk. MLM yang legal secara hukum.

2. MLM abal-abal
MLM yang tidak benar-benar jual produk. Meskipun produknya ada tapi cuma kamuflase. Itu produk kagak laku dijual tanpa iming-iming marketing plan ajaib. MLM yang secara legalitas perusahaan dan produk tidak jelas juntrungannya.

3. Money Game
Permaian uang yang berkedok MLM atau yang terang-terangan menyatakan diri sebagai money game dengan memakai sistem levelisasi..

Siapapun bebas untuk memilih apakah akan ber MLM ria atau tidak. Apakah akan masuk MLM beneran, MLM abal-abal atau Money game yang berkedok MLM. Bebas ... monggo ... silahkan ..... tapi semua PASTI ada konsekwensi nya.

Sebagai manusia merdeka yang bebas memilih, saya akhirnya memilih MLM beneran. Kenapa ? Karena saya sadar atas konsekwensi dari pilihan saya. Saya sadar bahwa bisnis ini susah, tidak instant, perlu proses yang lama dan hanya memiliki peluang tidak lebih dari 0.1 % saja untuk benar-benar mapan secara materi dalam arti punya mobil mewah, rumah mewah dan duit "berkarung - karung". Saya sadar atas konsekwensi "segala kesusahan, rintangan dan hambatan" yang akan saya hadapi saat saya menjalankan MLM beneran ...dan saya telah serta sedang menikmati proses itu .... sebuah proses yang juga dilewati oleh leader - leader saya yang kini telah mapan secara materi dan telah meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna menurut kacamata saya saat ini.

Saya mengerti bahwa tidak semua manusia akan tertarik dengan MLM, tidak semua orang akan masuk MLM beneran dan tidak semua orang akan benar-benar sukses di bisnis ini.

Dan ... itu adalah salah satu alasan mengapa saya TERTARIK pada bisnis ini.

Kenapa ?

Artinya, ada juga manusia yang tertarik dengan MLM, ada juga orang yang tertarik dengan MLM beneran dan tidak semua orang benar-benar gagal di bisnis ini. Adil bukan ?

Benar, jumlah orang yang sukses di bisnis ini SANGAT SEDIKIT. Tapi itu bukan hanya berlaku di dunia MLM .... di dunia konvensional pun ... jumlah yang sukses SELALU JAUH LEBIH LEBIH SEDIKIT dibanding jumlah yang tidak sukses. Tidak ada bedanya bukan ? :-)

Kalau semua orang sepakat masuk MLM. Bisnis ini tidak menarik lagi, karena tidak akan ada prospek yang tersisa dan hanya sekelebat semua orang akan gabung dengan MLM yang membuat bisnis ini jenuh dan mati.

Kalau seluruh penduduk bumi sepakat untuk menolak MLM, MLM tidak akan pernah punya kesempatan untuk hidup.

Jadi .... karena ada yang "setuju" dan "tidak setuju", karena ada yang "tertarik" dan "tidak tertarik" maka MLM jadi bisnis yang sangat menarik !

Saya berpendapat bahwa "masa depan saya" dalam ber MLM ria (di MLM beneran ini ... ;-) ) BUKAN rumah mewah, bukan mobil mewah dan bukan pula uang "ber karung - karung". Di awal tulisan ini saya kan udah bilang ... saya tahu ... tidak lebih dari 0.1% saja yang akan "kaya raya " seperti itu ... saya menemukan "meaning" saya dalam ber MLM ria adalah untuk menolong orang lain, dan menolong diri sendiri untuk meraih kehidupan yang lebih bermakna seperti yang diperintahkan oleh Nya.

Bukankah Dia tidak pernah menilai sesuatu dari hasil yang kita peroleh ? Bukankah Dia hanya menilai berdasarkan niat dan tindakan yang kita perbuat ? Bukankah masalah "hasil akhir" sepenuhnya adalah hak "Prerogratif" Nya ?

Selama lebih dari 10 tahun saya ber - MLM ria di berbagai MLM saya melihat, mendengar dan merasakan sendiri secara nyata bahwa banyak sekali MLM abal-abal yang SANGAT MERUGIKAN para membernya. Membahayakan keuangan pribadi, membahayakan keuangan masyarakat dan lebih jauh lagi sangat membahayakan kesehatan mental dari sekian banyak para member nya.

Para leader MLM abal-abal atau pelaku Money game akan bercerita tentang "Ada sebuah bisnis bagus .... modal kecil ... .. tapi bisa bikin kita kaya raya dalam tempo sekelebat .....!"

Kemudian mereka bercerita tentang "marketing plan ajaib" yang KONON bisa membuat siapapun kaya raya dalam tempo singkat ! Kemudian sekian ribu member membawa kertas berisi marketing plan itu ke rumah - rumah ... ke penjuru negeri ....menawarkan kepada setiap orang .... mereka berkumpul dan membahasnya percis seperti para penjudi yang sedang meramal kode buntut ! Menyedihkan :-(

MLM abal-abal hobby banget membuat acara kolosal dimana ribuan member hadir ... nonton "manusia sukses" yang jingkrak - jingkrak di atas panggung yang gemerlap ... pamer mobil mewah ...pamer rumah mewah ... dan pamer duit "berkarung-karung" .... diiringi dentuman musik yang hingar bingar, gemuruh sorak sorai dan teriakan menggema "RRRUAAARRRRR BIASAAAAAA !"

Mereka dengan sengaja membuat para member baru terdorong untuk MENGAMBIL KEPUTUSAN EMOSIONAL sehingga mereka bergabung .... keluar sekian banyak uang .... tanpa mengerti apa yang sedang mereka lakukan. "Pokoke suatu saat saya bakalan kaya seperti para leader itu dah ! :-(

Acara seperti itu akan "menyeret" orang untuk merasakan ketakutan akan hilangnya "peluang bagus" jika tidak segera memutuskan untuk "join". Hal ini dipertegas oleh teriakan leader di atas panggung yang berteriak " Sudaaaah ...... ! Jangan kelamamaan mikiiiiir...... ! Just Do It ! Ayo segera bergabung dan raihlah kesempatan untuk hidup bebas secara finansial .....! Gooooo Freeedoooooommmmm !!!!!! " :-(

Apa yang terjadi beberapa bulan kemudian ?

Sekian banyak member terjangkit penyakit mental ! Setiap melihat mobil bagus matanya langsung liar .... setiap melihat rumah mewah air liurnya bercucuran ... tapi keadaan mereka jauh lebih miskin dibanding sebelumnya. Ini real.Ini nyata.Banyak sahabat kita yang sudah terjangkit penyakit mental dan material yang sudah sangat serius seperti itu ....

I Have a dream .....

Mesipun mungkin saya gagal (artinya mungkin pula saya berhasil ;-) ) dalam bisnis ini ...

Paling tidak, dengan tulisan-tulisan yang saya buat saya berharap dapat mengingatkan dan menyelamatkan sekian banyak sahabat dari sebuah kegiatan yang sia-sia .... sebuah kegiatan yang tidak hanya merugikan diri sendiri namun juga sangat berpotensi merugikan sekian banyak orang ... sebuah kegiatan yang akan menguras waktu, tenaga dan pikiran dan akan berakhir dengan kesia - sia an ....


Setiap orang bebas memilih. Dan setiap orang PASTI akan mendapat konsekwensi logis atas pilihannya masing - masing.

The Choices Is Yours .... :-)

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS