about me I

Minggu, 26 Juli 2009

Kisah Seekor Burung Kecil

Konon zaman dahulu ada seorang hamba Tuhan yang karena kukuh mempertahankan keyakinan akan keberadaan Tuhan maka ia harus menghadapi konsekwensi "dibakar hidup-hidup" atas titah penguasa dzalim yang mengingkari keberadaan Tuhan yang maha kuasa ...

Api pun mulai berkobar ... menyala dan semakin membesar sementara sang hamba Tuhan pasrah dan berdoa : "Ya Tuhanku ... aku rela menerima semua ini semata-mata karena cintaku pada Mu ..."

Seekor burung kecil melihat kejadian itu kemudian dengan sigap ia terbang ke laut ... mengambil air laut dengan paruhnya yang kecil .. cepat-cepat terbang dan BERUPAYA memadamkan api dengan cara meneteskan air dari paruhnya yang kecil...

Burung itu terus bolak-balik terbang ... mengambil air dengan paruhnya yang kecil dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memadamkan kobaran api yang kian membesar...

Seorang malaikat yang melihat upaya burung itu heran dan kemudian bertanya : "Duhai burung kecil.. apa sesungguhnya yang sedang engkau lakukan ?"

Dengan terengah - engah sang burung menjawab : "Aku sedang BERUPAYA memadamkan api itu !"

Malaikat kembali berkata : "Hai burung kecil ! Tidakkah itu adalah upaya yang sia-sia ? Tidakkah engkau tahu bahwa TIDAK MUNGKIN engkau dapat memadamkan kobaran api yang besar itu hanya dengan cara meneteskan air dari paruh mu yang kecil ?"

Sang burung kecil itu menjawab : "Aku tahu ... aku tidak mungkin dapat memadamkan api yang besar itu dengan tetesan air ini ... tapi AKU INGIN DICATAT oleh Tuhan sebagai makhluk YANG BERUPAYA dengan sungguh - sungguh untuk memadamkan api yang sedang membakar kekasih -Nya !"

...

Sebagaimana burung kecil itu ...

Sebagai distributor MLM hendaknya kita lebih berfokus pada UPAYA NYATA kita dalam menjalankan bisnis ini dengan niat AGAR DICATAT sebagai amal baik oleh Tuhan yang maha kuasa .

Kita hanya dituntut untuk ikhlas pada saat berupaya dan Tawekal untuk menerima APAPUN hasil yang ditetapkan oleh -Nya. (smoga...)

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Murah dan Mahal Itu Relatif ...


Medan Chamber Say :

Kita tentunya tidak akan membangun bisnis ini atas dasar murah atau mahalnya produk yang kita tawarkan



Teman saya seorang Top member broker property pernah bilang pada saya : "Aku sih nddak mau jual rumah di bawah 1 Milyar ... tapi kalau di atas 1 Milyar ... boleh lah titip jual ke aku ... aku pasarin dah !

Saya tanya : "Kok gitu ? Bukannya jual rumah yang harganya Milyaran susah ? Lha.. yang harganya di bawah seratus juta an saja jualnya susah ... gimana lagi yang di atas satu Milyar ?"

Teman saya malah ketawa ! "Ada berapa banyak orang yang mau jual rumah di bawah harga Rp. 500 juta di bandung ini ? Buanyak banget ! Artinya ... persaingannya ketat banget ... artinya jualnya susah buangeet .. dan harga yang murah juga berarti komisi yang kecil. Kita kerja kan mau dapet komisi besar dong .... lha, gimana kita bisa dapat komisi besar kalau barang yang kita jual barang murahan ? Barang pasaran ? "

Tapi coba deh kalau kita dapat Listingan rumah dijual seharga Rp. 5 Milyar .... Kira - kira itu rumah lokasinya di mana ? Dago ? Cipaganti ? Martadinata ? ... lha ... kalau kita bisa punya "barang" bagus di lokasi strategis ... masalah harga seh nomor 270 ! Banyak lho company yang berebut nyari property di jalan protokol .... :-)

Teman saya bilang lagi : "Saya Marketing property profesional, bukan marketing - marketingan ! "

Maksut lo' ? Saya bertanya.

"Kalau ada marketing yang bisa jual barang karena harganya murah apalagi menjual barang di bawah harga pasar itumah bukan marketing dong .... siapapun bisa ... dan kalau sebuah pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa saja trus "value" kita di mana dong ? Lha ... saya akan selalu berusaha menjual barang mahal dengan harga DI ATAS harga pasar tapi dengan kondisi si pembeli juga puas ... kagak merasa tertipu ... tapi si pembeli juga seneng ... dan merasa nggak keberatan untuk membeli lebih mahal ...."

Kok Bisa ? Saya bertanya lagi. Bingung.

"Pernah minum kopi di star buck dong ? Berapa harga kopi di star buck ? Paling murah Rp. 25 rebu kali ya ? Trus ... kenapa ada orang yang dengan suka cita beli kopi seharga Rp. 25 rebu ? Padahal di tempat lain harga secangkir kopi ada yang cuma Rp. 2.500 !"

"Kagak ada orang yang maksa buat beli kopi di Star Buck ... kagak ada orang yang mosti merasa tertipu karena mosti merogoh kocek Rp. 25 rebu untuk secangkir kopi ... Star buck MAMPU MENJUAL KOPI dengan harga sangat amat "mahal" tapi konsumen tetap senang dan merasa layak untuk membayar sejumlah itu ... semua Happy ... semua senang ... Star Buck kagak "bertarung" dari segi "Prices" ... Starbuk "bertarung" di medan "Excelent Services !"

"Atau contoh paling gampang lihat deh jam tangan Rolex ! Berapa harga jam tangan Rolex ? Jauh sangat amat mahal di atas harga jam tangan biasa toh ? Trus ... kenapa orang masih mau beli Rolex ? Apakah mentang-mentang pakai Rolex sehari jadi 48 Jam ? Semenit jadi 120 detik ? Nggak toh .... ?! Sama aja dengan jam tangan biasa toh ? Tapi Rolex tetap saja Rolex ! "Positioning" nya emang kagak bertarung di prices ... emang bukan jam tangan "murahan ..." dan orang tetap mau beli ! " Begitu teman saya berkata dengan semangat '45 ....

Jadi ... Mahal atau murah itu relatif ...

Kita tentunya tidak akan membangun bisnis ini atas dasar murah atau mahalnya produk yang kita tawarkan. karena - sekali lagi - "murah" dan "mahal" itu relatif.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Jangan Pernah Berhenti Untuk Melangkah ...


"Yang membuat kita terus berjalan
di saat-saat itu adalah kenyataan sederhana bahwa kita tidak pernah berhenti untuk melangkah. Ada saat-saat ketika kami merasa ingin berhenti, tapi itulah kekuatan kerja sama tim. Selalu ada seseorang untuk mengangkat kita kembali, sesuatu yang selalu kita butuhkan. Hingga kita mendapat kesempatan untuk menjadi tangan yang mengangkat (seseorang).”


Sandie Tillotson

Bicara MLM bukan bicara lari sprint 100 meter !

Bicara MLM bukan bicara lari sprint 100 meter !

Itu sebab saya sering bilang sama sahabat-sahabat baru saya agar "menjaga Nafas" ...

Kagak usah bersemangat yang berlebihan ... kagak usah memompa seluruh kekuatan habis-habisan .... santai saja ... perjalanan masih jauh Bro !

Yang penting itu bukan "lari secepat mungkin" di awal ...untuk kemudian pingsan di tengah jalan karena kehabisan nafas ...

Yang penting itu melangkah dengan langkah-langkah kecil ... jaga stamina .. atur nafas ... dan lakukan itu secara konsisten dan berkesinambungan ...

Itu aja kok ...


Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Kamis, 16 Juli 2009

MLM Bukan Judi

MLM Bukan Judi

Jika saya membeli sebungkus kopi dengan harga Rp. 1000 kemudian saya mendapat hadiah uang tunai Rp. 2 juta, itu namanya hoki. Jika saya membeli sebungkus kopi seharga rp. 1000 semata - mata hanya karena ingin hoki, itu namanya judi.

MLM bukan judi.

Sebagai distributor MLM kita tidak hanya cukup "Plug and Pry ...." "Belanja .. kemudian berharap suatu saat bakalan kaya .."

Tugas pokok distributor MLM adalah mendistribusikan produk dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Kamuflase


Adakalanya seseorang melakukan sesuatu bukan karena benar-benar ingin melakukan sesuatu.

Adakalanya seorang distributor MLM membeli suatu produk bukan karena benar-benar ingin membeli produk.

Adakalanya seorang distributor MLM menjual suatu produk bukan karena benar-benar ingin jualan produk tapi malah jualan mimpi ... jualan harapan ..jualan janji ..

***

Kamuflase adalah suatu kondisi dimana seseorang melakukan sesuatu bukan karena ia benar-benar ingin melakukannya. Ia tidak benar-benar melakukan apa yang ia lakukan ... apa yang dilakukan tidak lebih dari sekedar topeng untuk menutupi sesuatu yang lain .. untuk menyembunyikan maksud yang sesungguhnya ...

Kamuflase itu bohong ...kamuflase itu pura-pura ... kamuflase itu palsu ...

***

Ketika sebuah bisnis MLM sudah diawali dengan kepura-puraan ...kebohongan..kepalsuan .. maka yang akan terjadi kemudian adalah ke -tidak baik -an ..ke- tidak berkah - an ...

Mari kembali kita luruskan niat dalam ber -MLM-ria ...

Sebagai member MLM seyogyanya kita membeli produk karena memang kita benar-benar ingin membeli produk . Sebagai member MLM kita menjual suatu produk karena kita memang benar-benar menyukai profesi kita sebagai distributor ...yang salah satu kerjaannya ya jualan produk, bukan ngobral janji. Bukan jualan mimpi.

Jika kita benar-benar menyukai produknya ... menikmati segala dinamika yang terjadi sebagai konsekwensi atas profesi kita sebagai distributor ...kita tak akan pernah berhenti dari bisnis ini meskipun tidak dapat Mercy atawa rumah mewah ...

Ketika kita sudah menikmati prosesnya ... ketika kita sudah menikmati perjalanannya ...pertanyaan "kapan" kita akan sampai "di puncak" menjadi tidaklah penting ...

Sama seperti mengarungi malam pertama sebagai sepasang pengantin ... ketika kita bisa menikmati indahnya "mengarungi samudra" bersama pasangan yang kita kasihi ... "menikmati perjalanannya" ... kita tidak pernah bertanya kapan akan sampai " di puncak" kenikmatan ... ;-)

Nikmati prosesnya ...

Jangan pura-pura ...

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Selasa, 14 Juli 2009

“apakah benar apa yang akan kita lakukan?”

“apakah benar apa yang akan kita lakukan?”

Salah satu cara untuk mengetahui apakah yang kita lakukan adalah benar atau salah adalah dengan cara MELAKUKANNYA ... seringkali kita tidak akan pernah tahu apakah yang akan kita lakukan benar atau salah jika kita tidak MELAKUKANNYA ... :-)

Lebih baik salah dalam melakukan sesuatu daripada "tidak pernah salah" karena tidak pernah melakukan sesuatu ...

anggap deh kita "salah" dalam melakukan sesuatu ... tahap berikutnya tinggal memperbaiki kesalahan itu secara sistematis dan berkesinambungan ...jadi .. ketika kita memutuskan untuk "melakukan sesuatu" konsewensinya cuma dua macem .. benar atau salah ... baek atau buruk ... menang atau kalah ... :-)

Itu sebabnya Tuhan berfirman bahwa Ia hanya melihat apa yang dilakukan dan dengan niat apa hal itu dilakukan ... Tuhan tidak pernah mempermasalahkan hasilnya ... yang Tuhan nilai adalah usahanya ... :-)

Jika kita melakukan sesuatu dengan niat baik dan telah dipikirkan dengan baik ..maka insya Allah ... apapun hasilnya itu adalah yang terbaik bagi kita ... bukankah kita hanya berkewajiban untuk berusaha dan Tuhanlah satu-satunya Zat yang berhak untuk menentukan hasilnya ? :-)

berani berbuat .. jangan takut salah ...

berani hidup ...jangan takut mati ..
takut mati ?
Jangan hidup !
Takut hidup ?
Mati saja ! .. ;-)

Baru 2 malam yang lalu istri saya meng-evaluasi perkembangan anak saya yang baru naek kelas 4 SD ...

anak saya ini terjangkit wabah "Perfeksionis" .. ia tidak mau melakukan sesuatu jika ia belum yakin betul bahwa ia bisa ...ia hanya mau melakukan seuatu jika ia benar-benar yakin bahwa ia bisa melakukannya ...

ini masalah gawat !

Efek dari "perfeksionis" ini adalah ... anak saya lambat banget dalam belajar olah raga renang ... dan sampai sekarang belum lancar naek sepeda !

Untuk bisa berenang ..orang mesti masuk ke kolam ...meronta..."kelelep" ...mata merah ...sekian gelas air kolam masuk ke perut ...hilangkan rasa takut ...dan teruslah bergerak !

Orang nddak akan pernah bisa berenang kalau mesti yakin dulu bahwa ia nddak bakalan kelelep ... justru orang mesti beberapa kali "kelelep dulu" sebelum akhirnya bisa berenang ...

Untuk bisa naek sepeda...orang mesti kayuh pedalnya ...jatuh..bangun lagi ! kayuh lagi ..! jatuh lagi...kayuh lagi.... kadang kita mesti "merelakan" lutut anak kita berdarah..kepala anak kita "benjol"...agar kemudian ia bisa naek sepeda ...

Demikian halnya dengan ber-MLM ria ...

Ketika tujuan telah ditetapkan ...ketika "pengetahuan dasar" tentang produk, marketing plan, support dan company sudah dimiliki...langkah berikutnya tinggal "just do it !" ...

Mungkin beberapa kali jatuh ... nddak masalah...selama kita selalu mau bangun setiap kali kita terjatuh ...

Mungkin kita beberapa kali kelelep...nddak masalah...selama kita selalu bergerak dan berusaha untuk tidak kelelep ...

Semoga bermanfaat ...

putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Minggu, 12 Juli 2009

Saya mau jualan produk ..bukan mau pamer Jaguar !

Salah satu "cerita" yang sangat menarik dari sekian banyak cerita ketika saya bertemu dengan seorang "top leader" siang ini adalah ketika ia bercerita saat prospek pakai motor di sebuah rumah yang berada di dalam gang ...

Para peserta pertemuan bertanya : "Kok pakai motor pak ? Kenapa nddak pakai Jaguar ?"

Temen saya menjawab : "Saya ke sini mau berbicara tentang produk yang saya pasarkan ...bukan mau pamer Jaguar !"

Para peserta tetep "protes" ... salah seorang peserta berkata : "Tapi .. kalau bapak ke sini naik Jaguar ..itu kan bagus buat motivasi kita-kita pak ..."

Temen saya menjawab : "Saya bukan motivator ... Saya ini distributor MLM ... kerjaan saya jualan produk ... bukan memberi motivasi ..."

***

Coba tengok deh ... di luar sana banyak lho leader MLM abal- abal yang suka banget pamer cek ama pamer mercy dengan alasan "untuk memberi motivasi" ...

Teman saya berpendapat : "lha ... tiap orang kan punya kapasitas mental yang berbeda ... kalau kapasitasnya "3 ampere" kemudian kita "charge" dengan muatan "motivasi" yang berlebihan ... bukannya bagus ... tapi bisa "kembung" ..."Bisa Kosleting" dan bisa "gegar otak" ..."

Saya cuma bisa nyengir ...

"Trus ... emang motivasi itu nddak perlu ya Bro ?"

Temen saya menjawab : "Bukan nddak perlu ... tapi mbok ya proporsional saja ... kita bicara kan dalam proporsi sebagai distributor MLM ... kerjaan kita ya mendistribusikan produk ... bukan jadi motivator ! Jadi ... kalau ada orang yang tertarik gabung dengan saya hanya gara-gara saya sudah berhasil punya Jaguar dan Mercy ... saya bilang sama mereka "Anda belum tentu bisa meraih semua yang telah bisa saya raih lho ... tapi jika anda menyukai produk ini dan mau berbagi dengan orang lain tentang manfaat produk ini ... Insya Allah ... anda bisa meraih melebihi dari semua apa yang telah saya raih .."

"Lha... gimana bisa dapet Jaguar ama harley kalau sebagai distributor kita nddak tahu tentang produk yang kita distribusikan ? Kita kan jualan produk nyata ... bukan jualan iming-iming atau mimpi ... ini Produk beneran lho ... ini produk bermanfaat nyata lho ... kalau produknya nddak bener dan nddak nyata ... nddak mungkin dong saya bisa dapet Jaguar beneran .... :-)

Keep "Fighting" Bro ...
I like your style .... so much ! :-)

putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Ngobrol sama "top leader"

Ngobrol sama "top leader" meskipun tidak berada di perusahaan MLM yang sama bikin saya lupa waktu ... banyak hal yang bisa saya contoh dan bisa saya tiru dari sahabat saya yang sudah sukses dalam kancah per-MLM-an di negeri kita ini ...

Satu : Tepat waktu dan tepat janji.

Kami kenalan hanya lewat internet, kami janjian hanya lewat sms, tapi akhirnya kami bertemu dalam frame waktu yang kami rencanakan ... padahal sahabat saya ini bisa-bisa aja lho menganggap pertemuan ini "kurang penting" ... tapi ... sahabat saya ini benar-benar menepati janjinya ...

Sangat kontras dengan distributor MLM abal-abal yang hobinya janjiiii meluluuu ... dikit-dikit janji ... dikit-dikit janji ... tapi dari 10 janji bisa-bisa bakal ada ada 20 janji yang tidak ditepati. !

Dua : Sederhana

Saya belum tentu masih bisa "bersahaja" ketika sudah punya Jaguar dan sekian banyak materi ...tapi temen saya ini benar-benar "luar biasa" ... dia tetap bisa bersikap bersahaja meskipun sudah jelas-jelas berhasil menjadi orang yang luar biasa !

Tiga : Enak diajak bicara

Banyak lho ... orang "sukses" yang tidak bisa lagi menggunakan telinganya untuk mendengar .... kalau ketemu orang lain yang dibicarain pasti tentang kehebatannya sendiri ... kalau ketemu orang lain "nyerocoooos terus..." tanpa memberi kesempatan pada lawan bicara untuk berkata - kata ...

Empat : Menghargai perbedaan

Meskipun kami tidak berada dalam perusahaan MLM yang sama ... kami bisa tetap berbagi dan "cekikikan" sama - sama ... :-)

Disela-sela obrolan, sahabat ini tiba-tiba bertanya sesuatu yang tidak saya duga : "Mengapa Bro Putu ingin sekali pindah ke Singapore ... ?"

Sejenak saya diem. (Habis nggak menduga seh ...kalau sahabat saya ini "banyak tahu" tentang saya ... ;-)

saya kemudian menjawab :

"Kultur Bro ! ketika di sini masih ribut bicara "kebersihan sebagian dari iman" .. Singapore sudah bersih duluan ... ketika di sini masih ngomong tentang "kejujuran" .. Masyarakat Singapore sudah Jujur Duluan ... intinya .. di sini kita masih bicara dalam tingkat "berantem' secara konseptual .. sedang di sana sudah masuk ke tahap aplikasi tanpa banyak "cing - cong"

Sahabat saya tersenyum lebar ...

dengan singkat ia menjawab : "Emang iya seh ... "

Sejenak kami saling diam ... sambil kemudian menikmati kopi yang terhidang ...

Semoga bermanfaat,

Putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Keajaiban Teknologi IT

Keajaiban teknologi Informasi kembali terjadi hari ini. Setelah sekian lama bersua dan bertegur sapa di dunia maya akhirnya hari ini saya bertemu dengan seorang Top Leader sebuah MLM ternama di negeri ini :-)

Meskipun baru pertama berjumpa di dunia nyata pembicaraan kami langsung akrab layaknya teman lama. Padahal kami tidak berada di perusahaan MLM yang sama ... padahal kami benar-benar baru berjumpa di dunia nyata ...

Meskipun "beliau" sudah menduduki peringkat "luar biasa" ..meskipun "beliau" sudah punya Jaguar dan Harley Davidson ...namun sahabat saya ini benar - benar bisa bersikap Low Profile ... luar biasa !

Mengapa saya bilang "luar biasa ?"

Coba tengok deh .. sekian banyak distributor MLM yang jelas-jelas belum punya Jaguar dan nggak mampu beli Harley "tingkah" nya banyak yang "sok kaya" ... seolah-olah sudah benar-benar punya Jaguar dan Harley :-(

Gawat sekali bukan ? Belum punya "apa-apa" saja sombongnya sudah begitu ..apalagi jika Tuhan mentakdirkan mereka benar-benar dapet Jaguar beneran ... aduh... nddak kebayang deh ..mungkin tingkahnya lebih parah dari yang gegar otak :-(

Jadi ... ketika seseorang bisa tetap low profile padahal "sudah punya segalanya" bagi saya ini benar-benar luar biasa ... :-)

***

Meskipun kami berada dalam perusahaan MLM yang berbeda ..tapi kami tidak berantem "marketing plan" ... tidak ada saling serang ... karena kami sependapat bahwa "apapun MLM nya " yang penting kita jalankan dengan baik dan benar ... tanpa harus rayu merayu ..tanpa harus menebar sekian banyak janji dan harapan palsu ...apapun MLM nya ... yang penting kita sama-sama jalankan dengan penuh kesungguhan hati dan tidak semata-mata hanya untuk materi...

Sahabat saya bilang : "Jaguar dan Harley tidak akan saya bawa mati ... yang akan kita bawa ke akhirat nanti hanyalah amal shaleh selama kita hidup di dunia ini ..."

So ...

Kalau yang udah jelas-jelas punya Jaguar beneran aja hidup "biasa-biasa saja" ... kenapa seh kita mesti pakai acara tipu menipu ..rayu merayu..dan menebar sekian banyak Janji hanya untuk sekedar dapet Mercy ?

Sikap "biasa-biasa saja" adalah hal yang "luar biasa" yang saya temukan dalam diri sahabat saya ini ...

Selamat berjuang Bro !

Nice to meet You ... :-)

Salam,
putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Jumat, 10 Juli 2009

Let paradise be my returning home ...

Tadi pagi saya dan si kecil yang baru tamat Taman Kanak-kanak "nengok" sekolah SD dimana mulai Senin besok si kecil akan menuntut ilmu di sana ...

di gerbang SD terpampang rangkaian kata yang berbunyi seperti ini .. "My Lord, give me knowledge, join me with the righteous, grant me power to do good. Let paradise be my returning home and make me good remembrance ... "

Jujur. Badan saya sampai "merinding" membaca tulisan itu .. dan saya berdoa pada Tuhan agar pilihan kami atas sekolah ini adalah pilihan yang tepat dan semoga anak saya bisa menjadi anak yang cerdas dan shaleh ... (smoga)

***

Kita menyekolahkan anak kita dengan tujuan agar anak kita menjadi manusia yang cerdas, shaleh dan bermanfaat bagi agama keluarga serta nusa dan bangsa.

Kita menyekolahkan anak kita agar anak kita bisa MENJADI seseorang yang berguna bagi dirinya sendiri dan bagi lingkungannya... bukan agar MEMILIKI Sekian banyak materi ...apalagi jika materi tersebut didapat dengan cara merugikan manusia-manusia yang ada di sekitarnya ...

Ketika kita masuk MLM ...apa yang kita pikirkan ?

Apakah kita berniat untuk benar-benar tulus membantu orang lain dengan memberi sekian banyak manfaat ... atau sedang berusaha memperdaya sekian banyak orang dengan menebar sekian banyak mimpi dan harapan yang belum tentu dapat kita penuhi hanya karena kita ingin cepat kaya dengan modal minim dan dengan cara gampang ?

Ketika menekuni MLM seyogyanya kita berkeinginan untuk MENJADI seseorang yang bermanfaat bagi orang lain ... BUKAN ...berkeinginan untuk MEMILIKI rumah mewah dan mobil mewah dengan cara memperdaya sekian banyak orang ...

jika yang kita lakukan adalah memperdaya sekian banyak orang dengan menjual "marketing plan ajaib" ... apakah kita akan mampu berdiri tegak di depan anak-anak kita ? Apakah anak-anak kita akan bangga memiliki orang tua yang bergelimang harta dimana harta itu didapat dengan cara memperdaya sekian banyak orang ?

Mungkin ... tulisan di sekolah SD anak saya sangat baik untuk kita renungkan dalam ber-MLM-ria ...


My Lord, give me knowledge, join me with the righteous, grant me power to do good. Let paradise be my returning home and make me good remembrance ...

Semoga bermanfaat.

Putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Duplikasi ...

Anak saya baru saja tamat Taman kanak-kanak. Senin besok si kecil mulai masuk SD :-)

Meskipun baru tamat Taman Kanak-kanak, dia sudah lancar membaca dan menulis. Namun meskipun sudah lancar membaca dan menulis anak saya yang baru tamat TamanKanak-kanak belum bisa mengajar orang yang belum bisa membaca dan menulis agar bisa membaca dan menulis.

Orang yang bisa membaca dan menulis belum tentu bisa mengajar orang lain yang belum bisa membaca dan menulis sehingga bisa membaca dan
menulis.

***

Dalam dunia MLM kita mengenal istilah "duplikasi" ... suatu proses dimana seorang "up-line" "menularkan" seluruh kemampuannya dalam ber-MLM-ria kepada mitra kerja yang berada di dalam jaringannya.

Hal-hal apa saja yang seharusnya di-duplikasi-kan ?

1. Kemampuan untuk menjual produk atau jasa
2. Kemampuan untuk mengajak
3. Kemampuan untuk mengajar orang agar mampu menjual dan
mengajak

Mungkin saja seorang distributor MLM sudah pinter menjual dan mengajak tapi ... tidak semua distributor yang pinter menjual dan mengajak bisa mengajar orang lain yang belum bisa menjual dan mengajak agar bisa menjual dan mengajak ...

Aktifitas distributor MLM dalam upayanya untuk mendafat manfaat finansial adalah upaya yang sistematis dan berkelanjutan dalam hal "menjual dan mengajak orang lain untuk menjual dan mengajak ..."

Itu sebabnya ada yang berpendapat bahwa bisnis MLM (beneran) adalah bisnis transformasi intelektual ...

Orang yang demen jualan "marketing plan ajaib" akan "menularkan" hal itu pada jaringannya sehingga terbentuklah komunitas manusia yang terdiri atas pribadi-pribadi yang ingin cepat kaya dengan cara mudah ..kumpulan pribadi-pribadi yang doyan membual dan gampang banget menebar harapan dan janji yang belum tentu dapat mereka penuhi .. komunitas para pemimpi..para penghayal...yang cuma bisa "day dreaming..." :-(

jika ini yang terjadi, maka yang terbentuk bukan komunitas yang terdiri atas pribadi-pribadi yang "intelek", bukan komunitas yang terdiri atas pribadi-pribadi yang "gigih" dan "tangguh" akan tetapi adalah sekumpulan orang "sakit" .. sekumpulan orang malas .. orang yang pengen sukses dengan cara gampang .. ...orang-orang yang hidup di alam maya ... (Ih, mengerikan .. :-( )

Ber-MLM-ria bukan sebuah "game" untuk sekedar menjual mimpi dan harapan serta mengajak orang lain untuk sekedar bermimpi dan berharap.

Ber-MLM-ria adalah salah satu upaya nyata untuk menjual produk yang benar-benar bermanfaat bagi orang lain dengan harga yang pantas dan mengajak orang lain untuk "berbagi" manfaat dari suatu produk atau jasa ...

Jadi ..jika kita keluar sekian banyak uang untuk membeli produk yang tidak jelas juntrungannya apalagi dengan harga yang sangat mahal ... hanya karena kita terbuai dengan sekian banyak mimpi dan harapan berupa hadiah bonus atau komisi ...kemudian kita mengajak sekian banyak orang untuk menghambur-hamburkan sekian banyak uang ..waktu dan tenaga hanya untuk membeli dan memasarkan produk yang tidak jelas dengan harga yang tidak pantas hanya karena ingin cepat naik mercy dan ingin cepat punya rumah mewah ..

ini jelas tidak benar ...
ini jelas tidak baik ...

Bukankah Tuhan berpesan agar kita selalu tolong menolong dalam hal kebaikan dan saling mengingatkan untuk tidak berbuat kejelekan ?

Semoga bermanfaat.

putudjajadiwangsa@gmail.com
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Kamis, 02 Juli 2009

Manfaat Produk

Membeli suatu produk yang tidak jelas manfaatnya hanya karena ingin mendapat "undian" atau "hadiah" adalah sebuah tindakan yang tidak hanya tidak baik akan tetapi bertentangan dengan ajaran agama. Apalagi jika produk yang tidak jelas manfaatnya itu harganya mahal. Kita tentu saja tidak akan membeli sebuah produk yang mahal dan tidak jelas manfaatnya hanya karena terbuai dengan iming-iming "undian" atau "Hadiah".

Sebagai konsumen, tentu saja kita mengharapkan produk yang kita beli bermanfaat secara nyata kita berharap bahwa manfaat produk yang kita dapat paling tidak sebanding dengan jumlah rupiah yang kita keluarkan untuk membeli produk tersebut.

Sebagai konsumen tentunya kita akan kecewa jika uang yang kita keluarkan tidak sebanding dengan produk yang kita dapat. Sebagai konsumen kita juga akan merasa tertipu jika kita mendapatkan ada produk sejenis yang dijual ditempat lain dengan harga yang lebih murah. Sebagai konsumen kita akan merasa sangat menyesal ketika kita terlanjur membeli sebuah produk dengan harga tertentu sementara pada saat yang sama di tempat yang berbeda ada produk lain yang sejenis namun memiliki kualitas yang lebih baik dan dijual dengan harga yang lebih murah.

Jika anda "Terlanjur" bergabung dengan sebuah perusahaan MLM apalagi "terlanjur" mengajak sekian banyak orang untuk bergabung di MLM tersebut, tidak ada salahnya jika anda mempertanyakan kembali pertanyaan - pertanyaan ini :
1. Apakah produk itu akan anda beli walaupun tidak ada "iming-iming" hadiah atau
komisi ?
2. Apakah anda merasa telah membeli dengan harga yang pantas ?
3. Apakah ada produk sejenis di tempat lain yang memiliki kualitas lebih baik atau
sama namun ditawarkan dengan harga yang lebih murah ?
4. Apakah anda benar benar menginginkan atau membutuhkan produk itu ?
5. Jika "besok" perusahaan MLM yang anda ikuti "tutup" apakah anda akan rugi ?

Jika anda menjawab "ya" untuk pertanyaan nomor 1,2,dan 4 serta menjawab "tidak" untuk pertanyaan nomor 3 dan 5 maka anda berada "di jalan yang benar".