about me I

Selasa, 24 November 2009

Kisah Iskandar Zulkarnaen


KONON : Iskandar Zulkarnaen membakar kapal nya sendiri supaya pasukan yang dipimpinnya nggak kabur! Sehingga hanya ada dua pilihan bagi pasukannya : Menang atau Mati !

Kisah ini sedemikian membekas dalam ingatan saya. Kisah ini diceritakan oleh seorang leader MLM di tahun 1999 kepada saya. Begitu DAHSYAT nya efek dari cerita ini sehingga saya kemudian berani "membakar perahu" saya agar hanya tersisa dua pilihan : "Sukses di dunia MLM atau "mati" ! Tanggal 12 Desember 1999 saya benar-benar "membakar perahu" saya. Saya keluar dari pekerjaan yang saya tekuni saat itu sebagai staff MIS (Management Information System) di sebuah perusahaan Multi Nasional yang jelas-jelas telah memberi saya penghasilan yang cukup, pengalaman beberapa kali keluar negeri dan bisa memiliki rumah dan mobil meskipun sederhana.

Beberapa menit yang lalu, seorang member saya dari Medan meminta pendapat saya. Ia sudah sangat yakin dan menyukai pekerjaannya sebagai Distributor MLM meskipun komisinya belum besar dan ia berniat untuk 100% fokus di bisnis ini, ia berhasrat untuk "membakar perahu" yang lain. Saya menjawab : "Jangan tergesa-gesa ... coba shalat istikharah dulu ...."

Kita boleh - boleh saja memiliki KEYAKINAN akan berhasil di bisnis MLM akan tetapi KEYAKINAN saja tidak cukup. Kita juga harus benar-benar mampu melakukannya, ini berbicara tentang KOMPETENSI. Keyakinan dan Kompetensi adalah dua hal yang MUTLAK diperlukan dalam bisnis apapun, termasuk dalam ber - MLM - ria.

Akan sangat baik jika pada tahap awal bisnis MLM (Multi Level Marketing) dikerjakan secara part time. Sambil terus belajar agar kita semakin kompeten karena kompetensi memang pada akhirnya akan kita dapatkan setelah kita terus menerus belajar dan belajar dengan cara praktek langsung. Dengan cara MELAKUKAN. Jangan lupa, kelebihan dari bisnis MLM adalah : Bisnis ini dapat dikerjakan "kapan saja" dan "di mana saja". -- Jadi --- mengapa harus meninggalkan pekerjaan yang sudah jelas-jelas menghasilkan uang setiap bulan ? Mengapa harus meninggakan status "karyawan" ?

Hal ini akan sangat aman karena ketika "perahu" MLM belum bisa dijadikan pegangan, kita masih memiliki "perahu lain" yang relatif lebih pasti menghasilkan uang setiap bulan. Sejelek apapun kondisi di tempat pekerjaan pada saat ini, jalani saja ... nikmati saja. dan jadikan itu sebagai motivasi yang sangat kuat untuk segera "mapan" di bisnis MLM sehingga suatu saat kita bisa meninggakan pekerjaan yang tidak kita sukai hari ini dengan cara yang aman.

KEPASTIAN adalah sesuatu yang orang cari dalam hidup ini. Sebagai seorang karyawan paling tidak akan relatif lebih pasti mendapat gaji setiap bulan pada tanggal tertentu dengan jumlah tertentu. Jangan tanggalkan "kepastian" ini sebelum MLM memberi penghasilan yang jauh lebih besar dan jauh lebih pasti.

Pada tahap-tahap awal, jalankan MLM dengan part time tapi Full Heart. Inilah cara paling aman dalam menjalankan bisnis MLM di masa-masa awal. Jangan ingin cepat kaya atau cepat berhasil karena hukum alam SELALU berbicara tentang proses yag sistematis dan berkesinambungan. Tidak pernah ada pohon kelapa yang kita tanam hari ini kemudian besok pagi TIBA-TIBA tumbuh tinggi dan berbuah lebat :-) Tidak perlu membakar perahu seperti yang dilakukan oleh Iskandar Zulkarnaen karena ini adalah bisnis, bukan perang ;-)

Nikmati perjalanan ber - MLM - ria setapak demi setapak secara bertahap dan berkesinambungan sampai tiba saatnya.

Keep it simple and Fun :-)



Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 17 November 2009

Duplikasi


Kemauan dan kemampuan menjual produk DAN mengajak orang lain untuk memiliki kemauan dan kemampuan yang sama adalah inti dari Duplikasi .

Dalam konteks seperti yang disebutkan di atas, Jika produk yang dijual adalah produk REAL yang dijual dengan harga yang wajar maka seseorang yang mendistribusikan produk tersebut boleh disebut sebagai seorang distributor.

Jika yang dijual adalah produk yang tidak jelas juntrungannya dan dijual dengan harga yang tidak wajar maka seseorang yang melakukan hal itu lebih pantas disebut sebagai seorang tukang bohong. Tukang ngibul.

Jika seseorang memiliki kemauan dan kemampuan mengajak orang lain untuk berbohong dan menyebarkan kebohongan itu kepada sekian banyak orang maka orang tersebut lebih pantas disebut sebagai "biang" nya tukang ngibul.

Kita tidak dapat menutup mata terhadap suatu realita dimana amat sangat banyak praktisi MLM ( Multi Level Marketing ) yang doyan Ngibul. membahas marketing plan ajaip percis seperti orang membahas kode buntut.Pandai merayu, hobi banget menebar sekian banyak mimpi dan harapan palsu. :-(

***

Tentu saja ada sebagian kecil praktisi MLM yang tidak "begitu". Saya mengenal dan pernah berhadapan muka dengan seorang praktisi MLM sukses yang telah memiliki penghasilan tidak kurang dari Rp. 800 juta perbulan (!) secara konstant. Sebagai distributor, ia benar - benar jualan produk ( bukan pura - pura jualan produk ) dan saya melihat dengan mata dan kepala saya sendiri sekian banyak orang benar-benar dengan sukarela membeli produk itu ( bukan pura-pura membeli produk ). Orang-orang membeli produk itu BUKAN semata-mata karena tertarik oleh marketing plan ajaip, BUKAN karena dirayu, bukan karena di iming-iming rumah dan mobil mewah akan tetapi benar-benar karena produknya difference, benar - benar demonstrated, dan benar-benar bermanfaat NYATA.

Praktisi MLM itu benar-benar memiliki kemauan dan kemampuan dalam hal menjual produk dan memiliki kemauan dan kemampuan dalam hal MENDUPLIKASIKAN hal tersebut kepada sekian banyak mitra kerjanya. Yang terjadi kemudian adalah terbentuknya sebuah komunitas - THE REAL - distributor yang memiliki kemauan dan kemampuan yang relatif sama dalam hal Menjual produk dan Mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama (Duplikasi).

***

Kita dapat melihat dengan mata telanjang, sekian banyak leader MLM abal-abal sedemikian "ahlinya" jingkrak-jingkrak di atas panggung sambil memamerkan harta yang mereka miliki. Mereka memamerkan mobil mewah yang telah mereka miliki. Mereka memamerkan rumah mewah yang mereka miliki, mereka memamerkan buku tabungan yang berisi uang ratus-ratus juta, mereka "manas-manasin" sekian ribu member tentang asyiknya main golf di luar negeri, senangnya belanja tas dan sepatu di Italy dan betapa nyamannya nginap di hotel bintang lima. Acara pamer-pamer harta itu biasanya disambut dengan HISTERIS oleh ribuan member yang gemar temuk tangan, bersorak sorai dan gemar berteriak dengan serentak : "Rrrruaaar Biasaaaa!"

Apa kemudian yang terjadi ?

Sekian ribu member MENDUPLIKASIKAN apa yang diperbuat oleh leader mereka dengan menawarkan "marketing plan ajaip !", mereka MENGEJAR sekian banyak orang dan tak bosan-bosannya bercerita tentang betapa hebatnya bapak "anu" yang sudah punya ini dan itu karena ber MLM ria ... mereka tak henti-hentinya berkicau tentang mobil dan rumah mewah yang -- konon -- bisa diperoleh dengan cara yang mudah ... mereka suka menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat mereka penuhi ...yang terjadi kemudian adalah terbentuknya sebuah komunitas manusia tukang mimpi, tukang ngibul. Mereka tidak benar-benar membeli produk ( cuma pura-pura beli produk untuk memenuhi syarat "TUPO"), mereka tidak benar-benar jualan produk (produk tidak lebih dari kamuflase).


Multi Level Marketing adalah sebuah sistem pemasaran (Marketing) dimana konsumen HARUS mendapat MANFAAT PRODUK dan sekaligus memiliki KESEMPATAN untuk mendapat MANFAAT FINANSIAL dengan cara MENGAJAK orang lain untuk melakukan hal yang sama (DUPLIKASI) sehingga terbentuk sebuak komunitas Konsumen yang terdiri atas beberapa (Multi) Tingkatan (Level).

Tidak semua member MLM akan "kaya raya" dari bisnis ini. Namun, semua member MLM seyogyanya mendapat produk yang sebanding dengan uang yang mereka keluarkan. Produk yang benar-benar bermanfaat yang dibeli dengan harga dan jumlah yang wajar.

Setiap member MLM tentu saja memiliki harapan untuk mendapatkan sesuatu dari apa yang mereka lakukan. jika mereka mendapatkan apa yang mereka harapkan, mereka akan tetap menjadi member setia di MLM tersebut. Namun, jika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka harapkan maka mereka akan KECEWA.

Sebagai mahluk Tuhan, kita tidak boleh berbohong, tidak boleh mengecewakan sekian banyak orang dengan menebar sekian banyak harapan dan janji yang belum tentu dapat kita penuhi.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 16 November 2009

Kampanye MLM Abal-abal


Time Freedom dan Financial Freedom adalah tema Kampanye yang seringkali digembar - gemborkan oleh para leader MLM (Multi Level Marketing ). Kampanye itu biasanya diadakan di suatu tempat dengan diikuti oleh ribuan member.

Dalam acara kampanye biasanya diisi dengan acara pamer-pamer harta, pamer-pamer rumah dan mobil mewah serta "manas-manasin" para member dengan cerita fantastis seputar perjalanan liburan ke luar negeri. Kampanye seperti itu seringkali disambut histeris oleh ribuan member. Mereka berteriak . Bersorak sorai. dan berseru dengan serentak : "Rrruaaar Biasaaa !"

Ketika sebuah MLM mengkampanyekan Mobil mewah, Rumah Mewah, komisi yang sangat besar, tentu saja para membernya menjadi "aware" akan mendapatkan semua itu. Akan tetapi SEBAGIAN BESAR dari member itu pada akhirnya harus KECEWA karena setelah sekian lama "jumpalitan" menjalankan MLM dengan semangat '45 mereka ternyata tidak kunjung kaya :-(

Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka tidak akan berharap. Mungkin jika tidak "dijanjikan", sejak awal mereka tidak akan join. Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka tidak akan maksa-maksain membeli produk yang tidak jelas juntrungannya. Mungkin jika tidak "dijanjikan" mereka akan tetap bekerja seperti biasa dan tidak akan menjalankan MLM dengan "gelap mata".

Para member MLM tentunya memiliki "harapan" tentang sesuatu yang ingin mereka dapatkan.

Harapan ini biasanya muncul karena janji, kampanye, slogan, atau "motivasi" yang terus menerus "dijejalkan" oleh para leader mereka.

Selanjutnya secara alami mereka anan MEMBANDINGKAN antara "HARAPAN" dan "KENYATAAN".

Kepuasan para member MLM biasanya akan tercapai jika ada KESESUAIAN antara Harapan dan Kenyataan. Tentu saja jika terjadi KETIDAKSESUAIAN pada akhirnya mereka akan KECEWA, merasa tertipu, merasa dirugikan, merasa dibohongi ... :-(

Sebuah MLM yang rajin pamer mobil mewah dan rumah mewah serta rajin pamer-pamer harta namun GAGAL memberikan itu kepada membernya, itu adalah salah satu ciri khas dari sebuah MLM ABAL-ABAL ! Secara sederhana kita bisa mengatakan bahwa apa yang "Dikampanyekan" tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Karena terjadi ketidaksesuaian antara apa yang dikampanyekan dengan kenyataan, maka si "juru kampanye" dapat disebut sebagai Tukang bohong, Tukang rayu, tukang tipu, Tukang NGIBUL !

Pilihlah MLM yang Jujur. MLM yang "walk the talk & talk the walk".



Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Jumat, 13 November 2009

Cinta Dunia




Seorang sahabat bercerita kepada saya, tentang seorang "Top Leader" yang dalam waktu sekelebat bisa Sukses menduduki peringkat tertinggi di sebuah MLM. Usut-punya usut, itu "top Leader" ternyata tidak merangkak dari bawah. Saat masuk ke MLM itu ia menjual mobil BMW yang ia miliki kemudian langsung memborong sekian banyak produk dan "mengkatrol" beberapa orang temannya sehingga ia langsung menjadi "Top Leader" dalam waktu sekelebat.

Kalau tidak berniat "menipu", sebaiknya ia jujur bercerita di atas mimbar, di depan ribuan member : " Hello ... nama saya "anu", saat saya masuk MLM ini, saya menjual BMW saya, kemudian saya borong produk-produknya dan saya kemudian menjadi 'diamond'. Itulah "Success Story Saya", dan bagi teman-teman yang mau sukses di MLM ini, silahkan jual mobil atau rumah , kemudian boronglah sekian banyak produk dan saat itu juga teman-teman akan langsug menjadi 'diamond' seperti saya ...setelah menjadi Diamond ... berceritalah tentang "Financial Freedom dan Time Freedom", pamerkan komisi kepada sekian banyak orang agar mereka tertarik untuk mendaftar, dan bilanglah kepada semua orang bahwa anda adalah 'diamond' dan memiliki penghasilan besar !" :-(


Seorang sahabat bercerita pula tentang tingkah beberapa leader yang doyan pamer Tas dan Pamer Sepatu : "Ini Tas dan sepatu dibeli dari Italy lho ... makanya, cepetan sukses ! Biar bisa sering belanja ke luar negeri !"
( Waduh .... :-( )

Tahun 1999, saya melihat dengan mata dan kepala sendiri, seorang top leader bercerita tentang asyiknya main golf di luar negeri .... di depan ribuan orang yang bahkan tidak pernah memegang stick golf ... :-(

Seorang sahabat lain bercerita kepada saya, tentang seorang member MLM yang sudah hampir 5 tahun jumpalitan jualan "marketing plan ajaip", tapi sampai detik ini kerjanya masih ngojek ! Hampir setiap saat dia tetap bercerita dengan penuh semangat tentang "Rumah mewah", "Mobil Mewah" dan uang "berkarung-karung". Padahal jelas-jelas dia sendiri 5 tahun lebih tetap saja sebagai tukang ojek. Motor tetap saja nyicil .... :-(

Seorang sahabat lain bercerita, tentang temennya yang mengajak masuk ke sebuah MLM dan ketika ditolak, temen itu jadi "ngambek". Terus "musuhan", terus memutuskan tali pertemanan .... :-(

Awal tahun 2009, saya masih sempat melihat seorang "top leader", gaya bicaranya sangat mantap ! Penuh Semangat ! ia bercerita tentang dirinya yang telah "berhasil" meraih eringkat cukup tinggi dengan penghasilan yang cukup besar, ia bercerita tentang mobil dan rumah mewah .... . Tapi saat bertemu di tempat parkir, dia pulang naik Vespa Tua, menembus dinginnya malam yang jelas-jelas lagi hujan lebat ! (Kepala sayah jadi pusing, perasaan tadi di ruang seminar dia pakai jas dan dasi rapih amat ! Cerita kalau dia sudah penya penghasilan besar, tapi kenapa pulang hujan-hujanan naik Vespa butut ? Hobby kali ya ? :-( )

Saya sangat mengenal seorang sahabat yang sampai detik ini kemana-mana naik bebek tua berwarna hitam, sudah punya anak 4 , hidup di rumah kontrakan, tapi dari taun 'atu ampe sekarang yang dibicarakan itu-itu juga : Mercy ... Villa.... Jalan-jalan ke luar negeri ... dan setelah capek ngomong, biasanya dia bilang : "Aduh, rokok saya kebetulan habis ... ikutan ya ..." :-(

It's OK lah .....

Wake Up ! Get Up !

Jika hari ini sahabat-sahabat masih jualan "marketing plan ajaip", kemana - mana cerita tentang sekian banyak mimpi dan janji ... kemudian .... 10 tahun kemudian sahabat masih hidup seperti ini .... rumah masih itu-itu juga ... motor masih itu-itu juga .... wajah makin tua dan kusam ... apa iya sahabat masih akan terus bercerita tentang mimpi ? Siapa yang mau dengerin ? Tidak kah kalau itu masih dilakukan malah akan bikin orang sebel ?


seringkali cinta dunia bikin orang gelap mata ..... :-(

Semoga bermanfaat

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Selasa, 10 November 2009

Keputusan Terbesar


Salah satu keputusan terbesar yang pernah saya ambil di tahun 2009 adalah ketika saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya sebagai Kepala Divisi Hardware - Management Information System (MIS) Department di sebuah perusahaan multinasional yang memiliki kantor di 40 negara.Saya keluar dari pekerjaan itu bukan karena ada tawaran di perusahaan sejenis yang menjanjikan masa depan yang lebih baik, akan tetapi saya keluar dari pekerjaan itu agar saya dapat menjalankan bisnis MLM dengan Full Time.

Sebenarnya, sekitar tahun 1992 saya sempat ditawari bisnis MLM oleh teman kuliah, namun saat itu saya tidak tertarik . Bagi saya saat itu, sangatlah tidak masuk akal bagi saya untuk mau membeli sabun, pasta gigi dan sabun cuci dengan harga puluhan kali lebih mahal dibanding produk biasa yang fungsinya sama.


Sekitar awal tahun 1999 saya ditawari bisnis MLM oleh Senior Manager saya. Kali ini ceritanya sedikit lain. Senior manager saya jelas bukan orang yang kekurangan uang, saat itu saya tahu pasti gaji nya belasan juta per bulan, dapat fasilitas kijang baru lengkap dengan sopir, di samping ia juga sudah punya BMW terbaru warna biru, dan tinggal di perumahan mewah. Dia orang yang cerdas, masih muda, memiliki karir yang bagus, sehingga saya menyimpulkan ; tidak mungkin dia tertarik dengan dunia MLM jika bisnis ini tidak ada apa-apanya.

Saya harus mengetahui apa yang belum saya ketahui tentang MLM, dan saat itu saya berkesempatan mengikuti sebuah seminar besar yang diadakan di jakarta dan diikuti oleh ribuan orang.

***

Saya sangat terkesan dan sangat termotivasi dengan seminar yang saya ikut itu. Sebuah seminar yang "mengajarkan" kepada saya tentang arti "UANG dan WAKTU LUANG" , yang bisa di dapat dari bisnis MLM dengan modal yang reatif kecil dan dalam waktu yang relatif singkat.

Tanggal 12 Desember 1999 saya mengucapkan "Selamat Tinggal" pada tempat kerja saya yang selama ini saya cintai dan saya banggakan. Sangat amat banyak kenangan manis yang saya tinggalkan. Keputusan saya dianggap "gila" oleh sahabat-sahabat saya, Atasan saya geleng-geleng kepala, dan ibu saya tak kuasa menahan tangis karena kehilangan kebanggaan di depan teman-temannya. Kebanggaan memiliki anak yang bekerja di perusahaan besar, dengan karir yang bagus, dan dengan kesempatan berkali-kali terbang ke luar negeri. Seminar MLM itu begitu DAHSYAT dan menjadi pemicu utama bagi saya untuk mengambil keputusan yang "luar biasa".

***

Seiring berjalannya waktu, saya kemudian mengetahui dan melihat dengan mata dan kepala saya sendiri bahwa saya tidak sendirian. Bukan hanya pengangguran yang "tergila-gila" pada bisnis MLM ini, namun sekian banyak mahasiswa, karyawan, profesional dan wiraswasta-wan sangat amat banyak yang kemudian "full time" di bisnis ini. Dan saya juga melihat dan mendengar dengan mata dan telinga saya sendiri bahwa : Sekian banyak pengangguran tetap menjadi pengangguran, sekian banyak mahasiswa kemudian kehilangan nafsu untuk belajar, sekian banyak karyawan jadi malas bekerja, Para Profesional dan wiraswastawan juga pada akhirnya berguguran dengan kerugian waktu, tenaga, pikiran, materi yang tidak bisa dibilang kecil. Memang ada beberapa gelintir yang berhasil, tapi jumlahnya sangat amat sedikit dibanding yang gagal. perbandingannya jauh di bawah 1% saja. Itu Faktanya.

***

Saat ini saya berpendapat bahwa proses "recruitment" member baru dengan cara "Seminar" yang diisi dengan acara "Pamer harta dan materi" serta slogan-slogan "Financial & Time Freedom" adalah sebuah acara yang SANGAT MEMBAHAYAKAN kesehatan mental para member baru. Sebagian besar member baru yang kemudian "Terbius" oleh segala propaganda (yang canggih) itu kemudian kehilangan dirinya. Hidup benar-benar di dunia mimpi, dimana ada banyak ketidak sesuaian antara apa yang mereka bicarakan dengan KONDISI REAL yang mereka jalani sehari-hari. Mereka tidak lagi berpikir tentang produknya. Mereka hanya berpikir tentang duitnya.

Seminar-seminar yang diadakan oleh berbagai support system hendaknya tidak diisi dengan pamer mobil atau pamer rumah mewah ( Memangnya perusahaan MLM mereka dealer mobil ? Developer rumah ? ) Hendaknya acara-acara seminar seperti itu diisi dengan PENDIDIKAN yang proporsional dan pengetahuan tentang produk yang dipasarkan.

Menurut pendapat saya, keberhasilan sebuah perusahaan MLM tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak orang yang berhasil "kaya raya" namun -- yang paling penting -- adalah memastikan bahwa SEMUA MEMBER mendapat produk yang sesuai dengan uang yang mereka keluarkan. Sehingga, meskipun tidak semua member akan kaya raya, namun mereka tetap tidak akan rugi karena mereka mendapatkan produk yang bermanfaat yang mereka beli dengan harga dan jumlah yang wajar .

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameternya BUKAN dengan melihat berapa banyak orang yang "sukses" mendapat rumah dan mobil mewah, namun dengan melihat berapa banyak member yang gagal dan kemudian KELUAR dari MLM tersebut.Mereka yang keluar dari sebuah perusahaan MLM adalah orang-orang yang TIDAK MENDAPAT APA YANG MEREKA HARAPKAN, dan jika MATERI menjadi Satu - satunya alasan maka MLM tersebut akan SELALU kehilangan member lama dan SELALU harus mencari member baru.

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameter utamanya ADALAH dengan melihat berapa banyak orang yang benar-benar merasakan manfaat produk yang mereka beli sehingga mereka akan selalu melakukan repeat order dengan senang hati dan lapang dada atas inisiatifnya sendiri, SEHINGGA (paling tidak) MLM tersebut tidak kehilangan sekian banyak member lama, dan mendapat member baru dengan jumlah yang lebih banyak dibanding dengan member lama yang meninggalkan MLM tersebut.

Sebagai konsumen, kita berhak mendapat produk yang sesuai dengan uang yang kita keluarkan. Sebagai distributor MLM pekerjaan kita adalah mendistribusikan produk dengan baik dan benar. Bukan dengan cara pamer-pamer materi atau jingkrak-jingkrak nggak karuan ditengah gemuruh tepuk tangan dan teriakan "Rrruuuarrr biaasaaaa !!!"

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Rumput Kering & Kayu Jati


Dari tahun 1994 sampai dengan saat ditulisnya tulisan ini saya kerap mendengar dan sering menyaksikan tentang sebuah acara "seminar" MLM yang berisi PROPAGANDA tentang "Sebuah usaha yang SANGAT MUDAH , sebuah usaha yang MODALnya KECIL, yang dapat dilakukan oleh SIAPA SAJA dan DIMANA SAJA, tapi --- KONON --- bisa mendatangkan uang yang SANGAT BANYAK dalam waktu SINGKAT ! PROPAGANDA itu ibarat percikan api yang dengan cepat membakar rumput - rumput yang kering .... :-(

Dalam konteks MLM (Multi Level Marketing), jiwa - jiwa yang kering dapat dengan mudah "terbakar" hanya dengan sedikit iming-iming mimpi, janji dan harapan ... :-( sekian banyak member MLM (abal-abal) yang semangatnya telah "terbakar" itu, kemudian bergerak secara serentak, dengan berbagai upaya mereka MENGEJAR orang-orang yang ada di sekelilingnya, dengan semangat '45 mereka MENIRUKAN kata-kata para leadernya tentang sebuah "Nirwana" yang bisa didapat dengan cara yang sangat MUDAH dan MURAH ! Cukup hanya dengan uang beberapa ratus ribu rupiah saja untuk uang pendaftaran dan sample produk (jika ada) kemudian MENGAJAK orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dan .... hari ini kita dapat melihat dengan mata TELANJANG sekian banyak manusia yang setiap saat bercerita tentang mobil dan rumah mewah , marketing plan "ajaip" dan mengajak (baca : merayu) sekian banyak orang agar mau bergabung menjadi bagian dari sebuah komunitas para penghayal dan para pemimpi yang senang sekali berteriak : "Rrruuuaarrrr Biaasaaaa !!!"

Kepercayaan diri "mereka" meningkat tajam sebagai bentuk reaksi instant atas propaganda dari para leader "mereka". Seringkali mereka bertingkah over confident, meledak-ledak seperti petasan kering. Sangat reaktif. Seperti saklar lampu yang otomatis merespon tanpa berpikir.

Melibatkan diri dalam komunitas MLM "seperti itu" tidak hanya berpotensi merugikan diri sendiri, akan tetapi berpotensi merugikan orang banyak. Memang benar, ada beberapa gelintir orang yang kemudian "kaya raya" karena sangat pintar memobilisasi massa dan "memotivasi" sekian banyak orang, akan tetapi apakah kesuksesan seperti itu yang kita inginkan ? Wara-wiri memakai mobil mewah, tinggal di rumah mewah, punya uang banyak, tapi kerjaannya jingkrak-jingkrak di panggung, pamer-pamer harta, pamer-pamer penghasilan dan mengutarakan KEBOHONGAN BESAR dengan mengatakan bahwa SEMUA ORANG BISA seperti dirinya.

Benarkah SEMUA MEMBER MLM akan bisa mendapatkan kehidupan "mewah" dalam arti memiliki mobil mewah, rumah mewah dan uang ratusan juta per bulan ? STATISTIK mengatakan orang yang benar-benar kaya dari MLM jumlahnya tidak pernah lebih dari 0.01% !!! Apapun MLM nya. Sebaik apapun produknya. Secanggih apapun Marketing plan nya, sehebat apapun support system nya ; Belum tentu ada 1 orang saja dari 1000 yang bisa naik mobil mewah, punya rumah mewah dan memiliki penghasilan di atas 100 juta per bulan secara konstant. Ini FAKTA. Ini REALITA.

Manusia yang dapat berpikir bukan rumput kering yang bisa dengan mudah terbakar. Manusia yang mampu menggunakan nalarnya dengan baik adalah manusia yang memiliki JATI DIRI.

Jati diri itu ibarat Kayu Jati. Meskipun berubah bentuk, ia tetap saja Jati ; Kursi - Jati, Lemari - Jati, Meja - Jati. Seorang "manusia" tetap saja "manusia" jadi apapun dia.

Seseorang yang memiliki Jati Diri tentu saja tidak akan melibatkan diri terhadap sebuah kegiatan usaha yang hanya bercerita tentang mimpi dan harapan yang tidak jelas juntrungannya. Ia hanya akan mengerjakan sebuah usaha yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya, namun juga untuk orang-orang yang berada di sekelilingnya. Sebuah usaha yang dapat menjadikan dirinya BERUBAH menjadi LEBIH BAIK tanpa harus kehilangan Jati Dirinya sebagai Manusia, Sebagai HAMBA TUHAN. Bukan hamba uang.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 02 November 2009

Mengapa Mesti Pamer Harta ?


MEDIO 1999 saya mengikuti sebuah "Seminar Sukses" yang diadakan oleh sebuah Support System MLM. Ditengah hiruk pikuk dentuman musik yang bersuara keras, riuh rendah sorak - sorai dari ribuan penonton, akhirnya sang "top leader" naik ke atas panggung. Jingkrak - jingkrak, ketawa - ketawa Cengengesan, kemudian mulai bercerita tentang bagaimana ia memulai bisnis MLM nya ( Multi Level Marketing).
Di akhir acara kemudian tampil beberapa Slide tentang beragam materi yang telah dimiliki. Mobil mewah, rumah megah, lengkap dengan beberapa photo saat sang leader liburan ke luar negeri. Hal ini tentu saja disambut histeris oleh ribuan member ! Ribuan manusia yang memiliki "impian" suatu saat bisa "sukses" seperti sang Leader yang berdiri di panggung itu.

***

Mengapa Mesti Pamer Harta ?

Mengapa sampai detik ini sekian banyak acara- acara "Sukses Seminar" yang diadakan oleh para leader MLM (Multi Level Marketing) SELALU diisi dengan Pamer Harta ? Pamer mobil mewah ... pamer rumah mewah ... pamer "Kapal Pesiar", Pamer rekening tabungan ...sehingga ribuan orang terbius dan terobsesi bisa hidup "enak", "Bermalas-malasan" karena suatu saat nanti bisnis MLM ini akan tumbuh layaknya seperti "Pohon Duit". :-(


Hidup ini seringkali aneh ... OTAK yang dikaruniakan oleh Tuhan kadang tidak bisa menerjemahkan Fenomena Apa sebenarnya yang terjadi di dunia MLM (Multi Level Marketing) Indonesia ...

Jika Kemarin, hari ini atau esok bertemu dengan Leader MLM yang hobby pamer mobil, pamer rumah, atau pamer buku tabungan di depan para membernya ... hal ini mesti kita waspadai. Memangnya MLM tersebut Dealer Mobil ? Developer Rumah ? :-(

Kalau suatu MLM jualan Suplement, Logikanya mereka akan MEMAMERKAN HASIL NYATA dari produk yang mereka distribusikan dunk ! Cara MEMAMERKAN produk Suplement pasti tidak dengan cara jingkrak-jingkrak di samping Mobil mewah, atawa jumpalitan di atas panggung sambil PAMER Rumah Mewah.

Untuk MEMBUKTIKAN SECARA NYATA manfaat dari Suplement cara yang WARAS adalah dengan Pembuktian secara Science, Periksa ke Laboratorium, Atau paling tidak, konsultasikan dengan ahlinya. ( baca : Dokter )

Akan tetapi ... mengapa sampai saat ini masih banyak orang-orang yang hobby banget datang ke pertemuan, menghadiri "Seminar - Seminar" KONYOL, nonton KETOPRAK ! Dimana ada sekian banyak BADUT di atas panggung bercerita tentang "Nirwana", pamer harta, pamer mobil mewah, rumah mewah dan berkarung-karung duit ?


Coba kita berpikir dengan tenang. Kita lihat REALITA ... dari 1000 orang yang ikut MLM, ada berapa banyak sih yang mendapat komisi ratusan juta per bulan, Rumah mewah dan mobil mewah ? 10% ... ? 1% ... ? 0.1 % ? 0.01 % ?

Mending kalau produk MLM yang dibeli tiap bulan itu bermanfaat dan harganya wajar. Trus, apa kira - kira yang akan dirasakan oleh Ratusan Ribu Member MLM yang tidak kunjung "kaya raya" padahal selama bertahun-tahun mereka MEMAKSAKAN DIRI belanja produk yang tidak jelas juntrungannya ? Kecewa.

Leader MLM abal-abal bisa saja kaya raya karena mereka memiliki talenta dalam memobilisasi massa dan membangun opini serta pandai "mencuci otak". Akan tetap apakah kekayaan seperti itu yang kita inginkan ?

Untuk apa kita tinggal di rumah mewah, wara-wiri pakai mobil mewah, punya duit melimpah, jika kita harus membuat sekian banyak manusia lain kecewa ?

Tugas pokok distributor MLM itu adalah mendistribusikan produk yang bermanfaat yang dijual dengan harga yang wajar. BUKAN pamer harta.

Semoga bermanfaat


Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS