about me I

Minggu, 30 Agustus 2009

Membalik Piramid Maslow


Awali dengan membangun kematangan diri


Piramida Maslow yang sangat populer itu diperkenalkan pada tahun 60-an oleh Abraham Maslow. Diilustrasikan bahwa perjalanan hidup manusia selalu diawali dengan tahap "bertahan untuk hidup", kemudian meningkat menjadi "keamanan & kemapanan", kemudian "kebutuhan sosial" dan pada puncaknya adalah "aktualisasi diri".

Tapi yang tidak banyak terungkap bahwa di akhir hayatnya Maslow merasa menyesal telah "menyusun" diagram tersebut. Ia merasa bahwa susunan hirarki tersebut telah menjustifikasi banyak orang untuk menjadi SERAKAH dan hanya mengutamakan kebutuhan dasarnya. Itu sebabnya, di akhir hayatnya Maslow merasa bahwa diagram tersebut harus "dibalik" urutannya.

Sifat SERAKAH telah jauh merasuk dalam sendi-sendi kehidupan modern.Termasuk dalam ber MLM ria. Untuk meraih "Financial Freedom", banyak orang yang pada akhirnya "terjebak" melakukan tindakan yang hakikatnya bertentangan dengan sifat alamiah kesuksesan itu sendiri, yaitu sistematis dan berkesinambungan. Sekian banyak orang hanya ingin "enak", Ingin "cepat" tanpa mau bekerja keras dan berpikir cerdas. Selalu mengambil jalan pintas dengan orientasi jangka pendek .


Contoh lain dari KESERAKAHAN para praktisi MLM abal-abal yang tanpa disadari telah meracuni generasi muda adalah maraknya "iklan" tentang "Bisnis modal ratusan ribu seumur hidup... hasil jutaan seminggu ...bisa beli 7 kapling atau lebih biar cepat kaya rasa ... biar hasilnya berlipat ganda ... “. Hasilnya adalah lahirnya generasi baru yang sekedar mengidamkan materi, memimpikan popularitas, tapi MENGESAMPINGKAN perlunya mengembangkan potensi diri.

Bila kita mau jujur melakukan introspeksi, masih banyak kasus KESERAKAHAN yang "menabrak" harmoni hukum alam, yang kerap terjadi disekitar kita.termasuk dalam dunia MLM .Orang menjadi sedemikian "mencintai" materi ketimbang focus untuk melayani orang-orang di sekitarnya, focus untuk memberi kebaikan dan manfaat bagi sesamanya.

Dengan membalikkan Hirarki Maslow, perjalanan hidup manusia akan diawali dengan "aktualisasi diri" dan berpuncak pada terpenuhinya "kebutuhan hidup". Artinya , sebelum kita mulai menghitung materi, sebelum kita mulai berpacu mengejar reward mobil atau rumah mewah, semuanya DIAWALI dengan membangun kematangan diri. Sejauh mana kita akan menuai hasil, akan selaras dengan seberapa besar MANFAAT yang mampu kita berikan.



Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Spiritual Capital versi Danah Zohar


Suatu hari, mungkin seorang kawan berbicara kepada Anda dengan semangat '45. "Ada bisnis bagus ! Modalnya cuma 200 rebu ! Tapi bisa menghasilkan uang jutaan seminggu ...! bisa beli beberapa kapling biar untungnya lebih "dahsyat" ! Kalo beli 7 kapling ... hasilnya lebih Rrrrurrr Biasaa !! "

Jika anda bertemu dengan orang seperti ini. Pejamkan mata sesaat ...(berdoalah kepada Tuhan agar terlindung dari segala kejahatan ) .. tarik nafas panjang ....hembuskan pelan-pelan .. kemudian tersenyum ... dan katakan "Terima kasih, saya sedang ada pekerjaan lain dan saya tidak punya waktu untuk mendengar lebih banyak. Permisi "

Tak pelak, kawan itu tengah terbuai dalam praktek MLM Abal - abal. Sedang berusaha merekrut member baru dengan menebar impian dan harapan yang belum tentu dapat ia penuhi - bahkan - mungkin ia sendiri sedang dalam keadaan tidak sadar mengenai apa yang ia lakukan. Maafkan saja. Dan berdoalah kepada Tuhan agar sang kawan segera "kembali ke jalan yang lurus".

Boleh-boleh saja Anda mendengarkan presentasi kawan itu kalau anda tak kuasa untuk menolaknya (nddak enak hati) . Cuma, hati-hati. Karena, TERBUKTI ada saja lembaga yang mengaku menjalankan bisnis MLM meski pada kenyataannya itu semua sekadar kamuflase dari suatu tindak penipuan.Suatu kamuflase dari suatu tindak permainan uang "money game", dimana meskipun mereka menyebut beberapa produk, ya itu tadi ... produk tidak lebih dari sekedar kamuflase belaka. Topeng doang.

''Tak ada yang lebih buruk daripada monster yang memangsa dirinya sendiri.'' Inilah gambaran dunia yang terperangkap Kapitalisme Barat yang dilontarkan Prof Dr Danah Zohar.


Pakar Spiritual Quotient (SQ) yang mendapat gelar sarjana bidang Fisika dan Filsafat dari Massachusetts Institute of Technology (MIT, 1966) dan Doktor di bidang Filsafat, Psikologi, dan Agama dari Harvard University Graduate Spiritual Capitalhool (1969) ini telah menghasilkan beberapa buku best-sellers, seperti The Quantum Self, The Quantum Society, Who's Afraid of Spiritual Capitalhr dinger's Cat? ReWiring the Corporate Brain. Sebelum buku terakhir, Spiritual Capital, ia merilis SQ-Spiritual Intelligence, The Ultimate Intelligence sebuah buku yang mengubah paradigma dunia tentang konsep kecerdasan, setelah Daniel Goleman yang memperkenalkan konsep kecerdasan emosi (EQ)

Prinsip Kapitalisme Kontemporer banyak diadopsi oleh banyak leader MLM abal - abal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia . Prinsip ini telah menjebak sekian banyak leader MLM abal - abal ke dalam sebuah perburuan keuntungan kompetitif yang kejam, yang mengabaikan nilai moral dan kemanusiaan ( yang penting gue kaya ! Yang penting gue makmur ! Mari kita jingkrak-jingkrak di samping Mercy ... biarkan ribuan member melihat, terpesona sampai air liur mereka bercucuran .. ... matanya liar, sorotnya nanar dan berteriak " RRRUAAAR BIAAASSSA !" )

Praktek MLM seperti ini telah membuat sekian banyak member jatuh dalam kenistaan dan kemiskinan serta sekian banyak kerugian material dan spiritual.dunia MLM yang carut marut seperti yang kita rasakan saat ini. Jelas, inilah yang dimaksud dengan ''monster yang memangsa dirinya sendiri''. Inilah yang merusak sekian banyak MLM "beneran". Pepatah bilang : "Krena nila sebelanga, rusak susu segelas ". (Abis perbandingan MLM abal-abal jauh lebih banyak dibanding MLM Beneran ... :-(

Pada kasus ini, sekian banyak leader MLM abal - abal sama sekali tidak menjaga upaya keberlanjutan yang seharusnya menjadi tanggungjawab setiap praktisi MLM. Kapitalisme semacam inilah yang telah melahirkan ketidakmerataan yang terus meningkat dalam distribusi kekayaan. Pada MLM abal-abal terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara kehidupan para "top leader" dengan para membernya.

Pandangan yang berasumsi bahwa manusia semata-mata adalah makhluk ekonomi yang hidup demi menghasilkan uang, telah menimbulkan `stres' dan kelelahan yang luarbiasa di pihak ''pemenang'' yang menjalankan sistem. Ia telah menumbuhsuburkan kesenjangan antara "top Leader" dan sekian banyak member yang tetap miskin, hal ini mendorong sekian banyak member yang "masih miskin" bermigrasi ke sekian banyak MLM "lain" yang menjanjikan sistem yang "lebih mudah".Kemudian pada akhirnya "kesenjangan ini" JUSTRU dimanfaatkan oleh oknum - oknum manusia bejat yang mendirikan bisnis Money Game yang berkedok MLM. Alih - alih mendapat "MLM yang lebih mudah", sekian banyak member yang "frustasi" ini ibarat "Keluar dari mulut harimau untuk kemudian masuk ke mulut Srigala" ...

Lalu apakah sebenarnya penyebab dari carut marutnya kondisi MLM di Indonesia ? Faktor pencetus utama permasalahan tersebut adalah ketiadaan makna (meaning) yang menyertai bisnis usaha berjenjang yang di "impor" dari Barat Ini.. Ketakbermaknaan inilah pemicu utama penularan penyakit di dunia maju saat ini. Di antaranya depresi, keletihan, sindrom kepenatan yang kronis, . Inilah yang disebut penyakit spiritual (Spiritual Pathology). (Saya kenal dengan beberapa praktisi MLM yang bicaranya "Mercy ... Rumah mewah ... uang milyar ..Mercy... Rumah mewah ..uang milyar...meskipun sudah 10 tahun ber MLM ria dan tidak mendapat semua itu ... ia tetap menemui sekian banyak orang untuk berbicara tentang Mercy ... Rumah mewah ... uang milyar ..Mercy... Rumah mewah ..uang milyar.)

Hal ini didukung oleh Hierarki Piramida Kebutuhan Abraham Maslow. Danah memaparkan bahwa pada 1959, studi terkenal dari Frederick Herzberg tentang hal yang memotivasi orang untuk bekerja, membuktikan kekeliruan yang fundamental pada Piramida Maslow. Betapa tidak, piramida lima tingkat milik Maslow--yaitu kebutuhan lapis pertama ''Kecukupan Fisiologis'', disusul dengan jenjang-jenjang berikutnya yaitu ''Keselamatan dan Keamanan'', ''Keterlibatan dan Hubungan Sosial'', ''Harga Diri'' dan ''Aktualisasi Diri''--sesungguhnya hanya menjadikan seseorang cenderung berkutat pada tingkat pertama (pemenuhan kebutuhan fisik) yang berujung pada ketamakan belaka, dan sedikit sekali yang mampu mencapai tingkat aktualisasi diri yang mengandung pemaknaan hidup. Namun apabila piramida ini dibalik, kebutuhan utamanya menjadi kebutuhan untuk ''Aktualisasi Diri''. , maka akan dengan sendirinya kebutuhan dasar tadi tercukupi.

Inilah jawaban dari `adakah jalan lain' itu. Spiritual Capital menawarkan sebuah paradigma baru yang sangat relevan dengan dunia MLM , yaitu ber MLM ria dengan visi bisnis yang tidak sekadar menaruh perhatian pada materi keduniawian belaka. Spiritual Capitals mencitrakan bisnis sebagai sebuah panggilan hidup, bisnis yang berorientasi pada pelayanan dan nilai.

Seorang Leader MLM yang saya kagumi pernah berpesan kepada saya : " Focuslah untuk melayani dan memberi jangan pertanyakan apa yang akan engkau dapat, fokuslah pada apa yang bisa engkau berikan ... karena Tuhan maha melihat ... karena "kalkulator" Nya tak akan pernah salah"

Mari kita ber MLM ria dengan semangat untuk melayani.

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Kamis, 20 Agustus 2009

‘JOURNEY TO ETERNITY’


Sekian banyak leader MLM seringkali mendorong membernya memimpikan dan memburu popularitas dan kekayaan selagi bisa, ( "Financial freedom" .... "Time Freedom"... ;-) ) bukannya memperkuat bakat dan keahlian. Bukannya mematangkan member secara mental. (”Itu sebabnya acara "sukses seminar" MLM abal-abal selalu dihadiri ribuan member yang berteriak-teriak histeris, melihat tingkah para leadernya yang jingkrak-jingkrak di samping mercy sambil pamer-pamer komisi :-( )

Sekian banyak leader MLM lebih suka menjejalkan pikiran dan cara-cara mereka pada membernya, bukannya bersusah-payah membantu member "menemukan dirinya sendiri", menemukan gagasan dan cara-caranya sendiri. (”Itu sebabnya kita melihat sekian banyak member matanya langsung "liar" ketika melihat "Mercy" atau "Rumah mewah" ... saat berjalan kaki dengan terseok-seok ketika pulang seminar dengan perut yang lapar .. :-( sementara uang di kantong tinggal recehan ... )

Sebagai praktisi MLM di level apapun, kita lebih memilih topik - topik pembicaraan yang nampak "hebat", yang nampak "luar biasa" yang - konon - bisa dikerjakan dan diraih dalam tempo "cepat" , tidak penting bagaimana tampaknya jika dilihat dalam rentang waktu yang lebih panjang. hampir semua didasari orientasi jangka pendek, untuk tidak menyebut tidak berorientasi sama sekali.
( Bagaimana mau investasi jangka panjang? bagaimana mau jadi "Blue Diamond" ? Orang kita kebanyakan tidak kuat puasa…;-) )



Tidak masalah ada "LIKA - LIKU" - susah-payah yang harus kita jalani saat ber MLM ria, karena semua pengorbanan ini - mudah-mudahan - akan sepadan dengan mimpi yang sedang kita kejar di bisnis ini. Persis seperti seekor ulat yang memutuskan untuk memasuki tahap kepompong dan berpuasa. Ia lakukan susah-payah itu demi dorongan untuk mengubah dirinya, dari hewan perusak tumbuhan yang amat menjengkelkan menjadi kupu-kupu yang bertugas memperluas penyebaran tumbuh-tumbuhan.

Jelas bukan sekedar puasa makan-minum yang akan mengubah si ulat perusak menjadi kupu-kupu yang produktif dan bermanfaat bagi dunia. Tapi puasa yang diwarnai oleh ‘penglihatan (baca: tujuan) jarak jauh’. Karena dengan kemampuan melihat hidup kita sendiri dalam bentangan yang luas (i have a dream .... :-) ), kita akan memiliki ketangguhan untuk berkata tidak pada dorongan untuk menyerah dan kepuasan sesaat. Sebagaimana kata-kata seorang teman: “Jika tujuanmu hanya sejauh posisi "Rubby", kau akan mengalah bahkan pada saat sang prospek pertama berkata "tidak" , . Tapi jika tujuanmu adalah "Blue Diamond" , jangankan cuma sekali dua kali penolakan, ribuan penolakan akan engkau lalui dengan suka cita .. :-)
Bagaimana kalau mimpi yang kita kejar itu begitu jauh ? ( Oh ... "Blue Diamond Gitu lho .. ! Mana mungkin ??? ) . “Bekerjalah seakan engkau akan hidup selamanya…” Bekerja seperti kupu-kupu yang mengambil seperlunya dan melakukan konservasi sebanyak-banyaknya. Bukan seperti ulat yang mengambil sebanyak-banyaknya, seolah dunia adalah tempat yang tak berarti dimana engkau bisa seenaknya hit and run sembari membanting pintu (Yang penting down line TUPO !, yang penting prospek Sign - in ! Ho.. ho.. ho ...).

Penglihatan jarak pendek ala si ulat hanya akan membuatmu merasa sudah melakukan semuanya, tapi belum memiliki banyak. Sedangkan penglihatan jarak jauh ala kupu-kupu akan membuatmu merasa sudah memiliki semuanya, tapi belum berbuat banyak. Jadi bekerjalah dengan seluruh hidupmu, karena sebenarnya setiap diri sudah memiliki semua yang diperlukannya …jangankan hanya untuk menjadi seorang "Blue Diamond" di bisnis MLM ... kita bahkan telah diberi peluang yang sama oleh Nya untuk mampu menjadi "Blue Diamond" di soarga loka .. :-) )

Sejarah menunjukkan, manusia dengan mental kupu-kupu itulah yang selama ini menghiasi dunia (baca: hidupnya) dengan karya yang tak lekang oleh waktu.Namun sebenarnya karya mereka yang terbesar adalah hidup mereka sendiri.

Kerja keras mereka dalam berbagai terapi jiwa itu kelak akan menjadikan diri mereka bagaikan ‘alat peraga sempurna yang mengkonfirmasi berbagai sifat-sifat Tuhan’. Mereka –di antaranya adalah para Nabi, Saladin, Gandhi, Abraham Lincoln, Muhammad Yunus, dan sebagainya– selalu mempesona dunia dengan karakter mulia seperti kebesaran hati, rasa keadilan, daya juang, keberanian, kekuatan, konsistensi, kreativitas, dan sebagainya. Karya maupun karakter yang mulia itulah yang akan membuat mereka abadi. (”Tapi kita memang merupakan bagian dari keabadian, terbukti dengan adanya informasi sepanjang riwayat Bumi di catatan DNA kita. Kita adalah mahluk abadi yang sedang bermain-main di ruang kesementaraan,” .)

Pertanyaannya, bagaimana cara mencapai keabadian seperti mereka? Bagaimana cara menjadi jiwa yang akan selalu eksis, sekalipun raga sudah berpulang kepada tanah? Bagaimana kita bisa menjadi "Blue Diamond" di bisnis MLM yang sedang kita tekuni ini ?

Kisah sukses itu tercatat dalam sel-sel tubuh kita sendiri (bangunkan "sel - sel" itu dengan berdoa ! ). Sekitar 3 milyar tahun lalu, sel-sel pertama mulai berjuang untuk bertahan hidup di lingkungan Bumi yang luar biasa keras pada masa itu. Kita tidak akan membicarakan rincian perjuangan mereka yang panjang itu di sini. Kita tahu bahwa di balik kisah kehidupan mahluk Bumi yang begitu beragam dan menakjubkan, ada sumbangan yang luar biasa besar dari sel-sel primitif yang akhirnya berhasil menemukan rahasia bertahan hidup. Salah satu rahasia sukses sel tersebut adalah bekerja-sama sebagai sebuah badan yang satu.(One team ... one system ... )

Bagi sebuah badan bernama planet Bumi, kitalah unit-unit sel itu. Selama ini berbagai kekusutan dan kerusakan seringkali disebabkan oleh penglihatan jangka pendek yang hanya memunculkan rasa ‘ke-unitan’ atau ‘keakuan’. (”Dan rasa keakuan yang sempit ini membuat kita mengira Bumi tidak cukup luas untuk dihuni bersama mahluk Tuhan yang lain”,.) Padahal solusi kekusutan itu selalu ada di balik bentangan penglihatan jauh yang membangkitkan rasa ‘kekitaan’.

Jelas kita perlu mengaktifkan penglihatan jauh dan membangkitkan rasa kekitaan ini melalui olah mental atau terapi jiwa, sebagaimana ulat dengan rasa keakuan tadi perlu puasa demi mendapatkan rasa kekitaan. Rasa kekitaan inilah yang ada di balik pembangunan Borobudur dan Tembok China yang berlangsung ratusan tahun itu. Tidak masalah jika ‘aku’ tak cukup umur untuk menikmati hasil karya besarku (tidak masalah ketika "aku" tak mampu melanjutkan perjuangan menuju "Blue Diamond") ... karena ada ‘kita’ ...yang merupakan perluasan dari tubuhku. Anak-anakku, cucu-cucuku, tetangga-tetanggaku, saudara sebangsa, sesama manusia, bahkan segala mahluk sesama hamba Tuhan, semua adalah ‘kita’ bagiku.

‘Aku’ mungkin saja besok atau lusa akan mati, tapi akan selalu ada kesempatan bagi ‘kita’ untuk terus melanjutkan dan melanjutkan. Sejarah telah membuktikan, bahwa karya yang lahir dari ‘mimpi jauh’ yang melampaui keakuan, pasti akan mempunyai kekuatan dan pesona yang melampaui batas umur manusia, alias tidak pernah mati. Akan selalu ada yang terinspirasi dan meneruskan, membuat siapapun yang ‘menanam’nya akan hidup dalam Keabadian yang memuaskan.

Selamat Menjalankan ibadah puasa bagi yang akan menunaikannya ... Sepanjang pemahaman saya, orang yang sedang berpuasa sama sekali tidak perlu untuk "menuntut" apalagi "memaksa" untuk dihormati oleh orang yang (sedang) tidak berpuasa ... karena dengan ke-berpuasa-annya ia akan bisa menghormati siapapun yang (sedang) tidak menunaikannya ... :-)

(diadaptasi dari tulisan salah seorang saudara di cosmic - link)

Semoga Bermanfaat,
Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Senin, 17 Agustus 2009

"Apa kabar" Dari Pak Darman ....


Luar biasa ! "Keajaiban" Internet malam ini kembali terjadi ! malam ini saya "dipertemukan" dengan seorang top leader MLM Indonesia yang sangat luar biasa ! Bapak Darman ! seorang Double Diamond di salah satu MLM terbaik dan terbesar di Indonesia.

Tahun 1999 masih dengan jelas terngiang suara "menggelegar" dari beliau saat beliau membawakan training. Saat itu beliau berkata : "Hanya orang yang sudah dikubur yang tidak punya masalah ! Apapun masalah yang anda hadapi sekarang hadapilah ! Dan bersungguh - sungguhlah menjalankan bisnis ini untuk orang-orang yang anda cintai ... !"

Terima kasih Bapak ... bapak adalah salah seorang guru terbaik dalam dunia MLM.

Sejarah kemudian membawa saya terbang ke Palembang ... Saya "Lost Contact" dengan Up - Line saya ...saya kemudian larut dalam pekerjaan konvensional saya. Selama sekian tahun tiga huruf itu (M L M) hanya saya simpan di memori.

Sepuluh tahun berlalu ... tiba-tiba malam ini dengan tetap rendah hati ... beliau menyapa saya lewat face book ! Luar biasa ! :-)

Sebuah kehormatan bagi saya dapat "bercengkrama" dengan beliau meskipun lewat dunia maya. Hati saya pun berbunga - bunga ketika beliau mengundang saya untuk bertemu dan beliau juga bersedia untuk memberi "Kata Pengantar" pada buku " Lika - liku MLM" yang akan saya terbitkan ...

"saya sudah baca sepintas blognya nu kasep ! jadi Putu masih di mlm juga ?"

Begitu beliau bertanya. Dan ketika saya jelaskan bahwa kini saya bergabung di MLM yang lain, masih dengan sikap "THE REAL LEADER" beliau dengan tetap antusias, dan rendah hati menulis kepada saya ...

"kita secara perlahan harus berupaya memperbaiki pandangan masyarakat ttg mlm ! walau bagaimanpun saya salut dengan Putu"


Demikian beliau menulis kepada saya masih dengan "aura" antusias namun tetap rendah hati ...Luar biasa !


"kapan yaa kita bisa ketemu dengan Putu, jangan-jangan saya ketinggalan informasi ttg MLM ! bolehkan saya tau no hp Putu ?"

Saya sempat "terbatuk-batuk" membaca tulisan beliau ini ... bagaimanapun beliau adalah salah seorang leader MLM TERBAIK yang dimiliki negeri ini. Indonesia.

I HAVE A DREAM .....

Para leader MLM yang benar-benar MLM, yang benar-benar berupaya menebar manfaat bagi umat suatu hari akan bersatu padu ... bersama - sama "berupaya memperbaiki pandangan masyarakat tentang mlm"

Menutup tulisan ini ....

Berikut saya "petik" cerita pak Darman di tahun 1999 saat beliau bercerita tentang "antusiasm" ...

"Hati-hati dengan antusias ! Jangan sepelekan sikap antusias ! Antusias itu bisa menular ! " Demikian beliau berkata dengan gayanya yang khas. "Kadang melengking tinggi ... kadang "berbisik" ...

"Saat saya mengantar anak saya sekolah, saya kaget ! anak saya berjalan ke sekolah dengan penuh antusias ! berbicara dengan saya dengan penuh antusias ! Saya senang ... saya memiliki anak yang antusias ! Jadi ... hati-hati dengan antusias ! antusias itu menular ! Dan tugas kita adalah MENULARKAN SIKAP YANG ANTUSIAS !"

yang terhormat bapak Darman ....

Begitu "Dahsyat" nya training - training yang bapak bawakan, sampai kemudian ...Saat itu ...I HAVE A DREAM ... 5 tahun lagi ... saya akan dapat mengantar anak saya ke sekolah disaat anak-anak lain diantar oleh para pembantu dan baby Sitter ! (Saat itu saya masih bekerja di sebuah perusahaan konvensional ;-) ).

Saat itu saya dengan sangat jelas dapat membayangkan diri saya " 5 tahun kemudian" mengantar anak saya ke sekolah dengan memakai sandal jepit, kaos, dan celana pendek ! (Begitu santainya ;-) ... saat itu saya mosti selalu tampil "rapih' dengan Custom Company setiap hari :-( ) ...dan TEPAT pada tahun 2005 saya mewujudkan "impian" itu dengan mengantar anak saya yang pertama ke Taman Kanak-kanak. :-)

Terima kasih bapak ...

Bagaimanapun, sejarah telah mencatat bapak sebagai salah satu Leader MLM terbaik yang dimiliki negeri ini.Indonesia




Salam Hormat,
Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS

Belajar tentang "kemerdekaan" dari AAS RUKASA

Saat saya dan teman saya berkunjung ke rumahnya di kawasan Pasir Impun - Bandung, lelaki sederhana ini menyambut kami dengan sangat ramah. Kecil, "ramping", berpakaian sangat sederhana, dan selintas kalau bertemu di jalan orang tidak akan pernah menyangka kalau "beliau" adalah seorang "guru besar", seorang manusia yang dengan sabar "membimbing" sekian banyak manusia lain untuk "menemukan dirinya sendiri". Termasuk saya.Yang telah menganggap "beliau" sebagai "Guru virtual - spiritual" saya.

Kang Aas (Begitu pangilan akrab kami pada nya) adalah seorang "insinyur" lulusan sebuah Institut terkemuka di negeri ini, lahir dari keturunan "Raden" akan tetapi memilih hidup "merdeka" sebagai manusia "biasa". Itu sebabnya ketika terakhir kali kami berkunjung ke rumah pribadinya ia memang tampak sangat biasa. Berpakaian biasa, berbicara biasa semua biasa - biasa saja ...

Yang tidak biasa adalah adanya sekian banyak tamu dan "anggota" yang semakin siang semakin banyak berdatangan ... yang tidak biasa adalah sekian banyak lukisan yang menempel di dinding rumahnya yang "mungil" serta sekian banyak Cat dan koas yang "berserakan" di "Studio Mini" yang terletak di depan rumah nya ...

Kang Aas ... seorang yang saya anggap sebagai salah satu "guru virtual - spiritual" yang telah membuat sekian banyak perubahan pada cara berpikir, cara bertindak dan cara saya dalam menjalani hidup ini ...( termasuk dalam ber - MLM ria neh ... :-) )

Kang Aas ... sebuah nama yang sering saya sebut diantara doa-doa yang saya panjatkan pada Nya ...seorang sosok manusia sederhana yang telah mengajarkan kepada saya tentang arti dari sebuah "kemerdekaan" ...

Di hari "Kemerdekaan" ini, mari kita sedikit berbagi tentang apa yang Kang Aas ajarkan kepada kita mengenai "Kemerdekaan" ...

******

Jika kita renungkan, kata-kata “Negara merdeka” tidaklah bermakna apa-apa, apalagi “negara sudah merdeka”. Negara yang memiliki kemerdekaan itu tidak ubahnya dengan kertas kosong yang siap dituliskan apa saja di atasnya, dengan gaya apa saja. Kemerdekaan bukanlah akhir yang membuat kita euforia ataupun terlena sehingga kita menjadi lengah, melainkan babak awal meraih kesempatan dalam menentukan pilihan cara membangunnya.

Seandainya negara merdeka itu ikan yang bisa dimasak dengan cara apa saja, apakah itu dipepes, dibakar, atau digoreng, kira-kira apa yang akan kita lakukan dengan kemerdekaan? Kita sebut saja kemampuan untuk membayangkan pilihan rasa yang akan terjadi melalui setiap cara memasak kita sebut visi, sedangkan cara memasak yang dipilih kita sebut misi. Dalam hal ini kita harus mampu membayangkan akankah ikan tersebut jadi enak bagi kita, dengan cara yang sesuai dengan pertimbangan karakteristik bahan alamiahnya, sehingga cara memasaknyapun tentu akan menjadi khas. Kemerdekaan sendiri ibarat kebebasan menentukan pilihan memasak menyertai kepemilikan ikan yang sudah ada.

Bagi suatu bangsa yang nampak “besar dan luas”, mengambil inspirasi dari daun pakis, yakni setiap bagiannya menggambarkan keseluruhannya (fraktal), maka konsep tentang kemerdekaan ( konsep tentang " finansial FREEDOM" ... ;-) )dari setiap individu menjadi penting untuk direplikasi ke dalam skala bernegara dan bermasyarakat, supaya terlihat konsistensi dalam cara membangunnya. Tidak akan ada kekuatan masyarakat, apalagi dalam skala bangsa jika tanpa kekuatan setiap individu sebagai komponen penyusunnya.

Walaupun perjuangan meraih kemerdekaan (Financial freedom ? Time Freedom ... ? ;-) ) telah dilakukan oleh para pahlawan yang bukan diri kita, tetapi setidaknya kita harus mampu merekonstruksi kembali tentang cita-cita dan harapan mereka menjadi cita-cita dan harapan kita. Inilah yang dimaksud oleh Soekarno dengan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai perjuangan para pahlawannya”. Makna filosofisnya kita menjadi mengerti titik awal permulaan kita, sehingga mampu menarik benang merah ke mana kita akan melangkah. Secara harfiahnya, tidak mungkin mereka (para pahlawan) berjuang merebut kemerdekaan jika tidak memiliki konsep tentang membangun tatanan di atas kemerdekaan guna merealisasikan cita-citanya. Kata-kata itu sepadan dengan tidak mungkin berusaha mendapatkan ikan jika tidak terbayangkan cara memasaknya. ( Tidak mungkin berusaha menjadi 'Diamond" jika tidak terbayangkan bagaimana cara "meraih" dan "mengolah" nya ... ;-) )

Perihal masak-memasak, tidak mungkin menggunakan cara memasak dengan tiga cara sekaligus; dipepes, digoreng, dan dibakar. Apa rasanya? ( mengenai cara ber - MLM tidak mungkin kita gabung di tiga MLM sekaligus yang punya tiga konsep dan cara yang berbeda ;-) ) Tetapi kenyataan itu terjadi dengan melihat ilustrasi berlangsungnya sistem pemerintahan di negeri ini setengah presidential dan setengah parlementer yang ketika adu kekuatan ibarat pertandingan, lalu hasilnya draw. Ini mencirikan bahwa kita tidak paham karakteristik bangsa kita sendiri atau setara dengan tidak tahu jenis ikan ( sebanding dengan "mudeng" apa itu "rubby" dan apa itu "distributor" ... ;p-) ) yang hendak dimasak menyebabkan kita bereksperimen dengan “cara memasaknya”.

Ilustrasi perang kemerdekaan barangkali secara hakikiyah tidak lebih besar dibanding dengan perang melawan diri sendiri (hawa nafsu). Kemampuan memerangi “diri sendiri” bisa kita sebut sebagai kematangan. Kita bisa melakukan pendekatan dengan “Kenalilah musuhmu sebelum kamu mengalahkannya”. Dari sini nampak bahwa keberhasilan memerangi diri supaya mampu mengendalikan diri akan mencapai hasil maksimal ketika kita mengenal diri sendiri.

Kemampuan dalam bidang apapun tanpa kematangan masih memungkinkan menghasilkan tindakan-tindakan fatal; overreact, impulsif atau bahkan destruktif, misalnya korupsi, konspirasi, atau blackmailing. Karena kenyataannya, ketidakmatangan berarti sebagian diri kita masih memiliki kandungan mental terjajah. Akibatnya akan terjadi absurditas di dalam menentukan pola aturan, kebijakan, rencana, yang terkait dengan pembangunan. Kondisi-kondisi transisi acapkali kita alami tanpa bersambut persiapan bagi kemungkinan sistem baru yang mapan. Contohnya; galian pinggir jalan, tata kota, sistem transportasi, sistem pengelolaan energi, kurikulum pendidikan, dan seterusnya. Akibat yang dirasakan yakni kita semua menjadi seperti mendirikan bangunan di atas pasir pantai yang berubah terus karena senantiasa terkena ombak. Rupanya banyak penyandang kekuasaan yang terinprint memori semasa sekolah di usia belasan, ketika tidak ada guru lalu bersorak,”merdeka euy !”, lalu suasana menjadi kacau.

Pentingnya pengendalian diri yang erat kaitannya dengan kematangan diri tampak dalam bidang apapun. (termasuk dalam ber MLM ria neh ... ;-) ) Walaupun di dalam kondisi normal tidak tampak terlalu nyata, tapi tak dapat disangkal bahwa kematangan akan tampak jelas pada cara mengambil keputusan di saat kondisi krisis.

Kita tidak bisa menyerahkan kemerdekaan diri kepada orang lain, apalagi kepada segelintir orang yang kurang, atau bahkan tidak bervisi, karena dipengaruhi berbagai kepentingan yang tidak relevan. Kita harus menyadari bahwa setiap individu adalah kontributor dalam pembangunan bangsa ini. (setiap individu adalah kontributor dalam membangun jaringan .... ) Maju atau hancurnya bangsa ini toh akhirnya akan ditanggung oleh setiap individu yang ada di negri ini.( Maju atau hancurnya jaringan kerja kita juga akan ditanggung oleh kita semua toh ... ? ;-) ) Karenanya setiap individu harus punya pandangan menyeluruh, bekerja demi kemajuan bangsa, atau setidaknya menaruh perhatian atas bangsa ini melalui visi yang menyatu secara koheren. Bahasa sederhananya setiap individu harus memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara (walaupun kata-kata ini sudah menjadi tumpul di telinga kita karena berbagai sebab). Artinya kesadaran kita di dalam setiap tindakan, selalu mengalir melalui pertimbangan apakah tindakan tersebut akan menguntungkan atau merugikan bagi seluruh bangsa.

Setiap individu harus memiliki visi yang berdasar pada pemahaman akan makna kemerdekaan, sehingga setiap invidu mampu mewakili citra bangsa keseluruhan. Pada skala individu, transformasi kesadaran atau meditasi sangat relevan untuk dianalogikan dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Tujuan meditasi dikenal dengan meraih pembebasan pikiran (liberation of mind). Meditasi dalam tahap pencerahan akan mengantarkan kita pada pencapaian kemandirian, menetapkan pilihan dalam menentukan tujuan hidup serta mengambil peranan secara all out. Dalam meditasi “ikannya” adalah diri sendiri. Mengenal diri menjadi awal pola membangun dan mengembangkan diri.

Setiap hari kita perlu menguji dengan menggulirkan pertanyaan ke dalam diri tentang upaya memberdayakan kemerdekaan diri yang dapat dikontribusikan dalam ajang membangun di atas kemerdekaan negeri. Kekuatan karakter dalam skala bangsa ditentukan oleh karakter setiap individu sebagai partisipan. Konsep mengisi kemerdekaan yang merupakan anugerah yang tak ternilai, hanya akan berhasil dilakukan secara bersama-sama oleh partisipan yang telah berhasil menyelami makna kemerdekaan. Terhadap kemerdekaan, kita bukan berhutang dalam perayaan, melainkan berhutang dalam membangunnya. Peringatan kemerdekaan merupakan langkah untuk merujuk kembali, meraih benang merah visi kemerdekaan dengan visi pembangunan di atas kemerdekaan negeri ini.

"Cut Paste" ini adalah upaya nyata saya ...
sebagai salah satu wujud "bakti pada sang guru - virtual"
yang telah membuat saya menjadi manusia yang "difference" dari "sebelumnya".

Semoga bermanfaat.


Putu  Djajadiwangsa.
Founder  : www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
SMS : 0817  42  1691  

Kamis, 06 Agustus 2009

Spiritual Capital : Meaning


FINANCIAL FREEDOM. Komisi ratusan juta setiap bulan, tinggal di rumah mewah, wara-wiri naik mobil mewah...jalan-jalan ke luar negeri ..adalah alasan utama (Meaning) bagi sekian banyak orang dalam ber MLM ria 

Padahal alasan itu adalah alasan yang rapuh .

Hermawan Kertajaya, 'Begawan Marketing Indonesia' yang diakui oleh Chartered Institute of Marketing United Kingdom, Inggris sebagai : "50 guru yang menentukan masa depan marketing dunia" bahkan BERANI MENJAMIN bahwa jika alasan (Meaning) seperti itu yang dimiliki oleh para distributor MLM maka jaringan yang menjadi kunci utama dalam ber MLM ria akan cepat rontok. Ambruk. 

Mari kita berpikir realistis …

Sebagus apapun marketing plan, sekompak apapun support system, sehebat apapun suatu produk, sebesar apapun -perusahaan MLM TIDAK AKAN PERNAH MUNGKIN .... saya ulangi ya ..... TIDAK AKAN PERNAH MUNGKIN...akan bisa membuat seluruh membernya kaya raya seperti gambaran di atas.

Mari lihat saja fakta nya ...

Dari 1 juta member yang tergabung di sebuah MLM belum tentu ada 0.1 % yang mendapat penghasilan ratusan juta setiap bulan, betul ?

Dari 1000 member MLM belum tentu ada 1 orang yang dapat mobil dan rumah mewah, betul ?

Oleh karena itu, jika "Financial Freedom" menjadi satu-satunya alasan utama (Meaning) dalam ber MLM ria ... 99.9% kita akan gagal dan kecewa !


Artinya ....(Meaning )
Peluang kita untuk meraih "Finansial Freedom" di bisnis ini tidak akan pernah lebih dari 0.01 % !
Sebuah peluang yang jauh lebih kecil daripada main judi foker di Las Vegas !

Jika dan hanya jika kita memiliki alasan kuat selain uang
di bisnis ini ....
maka kita layak untuk menjalankan bisnis ini ....

Namun Jika materi adalah satu-satunya alasan yang dimiliki dalam ber MLM ria, SEGERA ucapkan "Good Bye .." pada bisnis ini !




Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS