about me I

Minggu, 19 September 2010

Susah Menjual


Seorang sahabat “mengeluh” dan berkata : “Saya susah JUALAN produk MLM, produk ini memang bagus, tapi mahal !”

Saya bilang : “ Kalau produknya susah DIJUAL, ya jangan JUALAN produk itu. Tidak usah jadi TUKANG JUALAN. Kalau mau JUALAN, nggak perlu ikut MLM. Mendingan jadi PENJUAL rokok asongan di lampu merah. PASTI LAKU ! Produk rokok itu MUDAH dijual dan TIDAK MAHAL. Tidak pernah ada PENJUAL rokok asongan yang tidak berhasil MENJUAL 1 bungkus rokok pun dalam sehari. Padahal, yang DIJUAL jelas – jelas racun. Jelas – jelas tertulis : “ MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTEN DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN”.

***

Saya teringat “pesan” yang saya dengar secara langsung (nggak minjem telinga, nggak minjem mata) dari seorang TOP Leader Sukses sebuah perusahaan MLM yang kurang lebih “bunyi” nya seperti ini : “Pekerjaan utama praktisi MLM itu BUKAN JUALAN. Tugas utama praktisi MLM BUKAN MENJUAL sebanyak – banyaknya produk kepada sekian banyak orang sendirian. Kalau ini yang dilakukan, saya tidak akan berada di bisnis ini, karena sebelum terjun ke dalam bisnis MLM, saya SUDAH memiliki sekian banyak toko yang MENJUAL sekian banyak ragam barang kepada sekian banyak orang.”

Kata – kata itu saya dengar dua tahun yang lalu. Terakhir kali saya bertemu Top Leader yang saya maksud di atas satu bulan yang lalu. Dan saat ini ia telah dinobatkan sebagai “ 1 Million Dollar Member” Oleh perusahaan. Sebutan bagi seorang member yang telah mendapat akumulasi penghasilan 1 Juta USD ( Sekitar Rp. 10 Milyar) . Ini bukan ngibul. Ini faktual. Perusahaan MLM yang diikutinya diaudit oleh Price Waterhouse Cooper dan terdaftar di bursa saham Wallstreet. Sebelum ber-MLM-ria, Ia adalah seorang pengusaha konvensional yang cukup sukses dan memiliki jaringan toko konvensional yang cukup banyak hingga saat ini.

Jadi ...

Ketika ada sekian banyak praktisi MLM yang “mengeluh” produknya susah dijual, harganya mahal, dan kemudian bertanya : “ Bagaimana cara mengenalkan “dagangan” saya ? Bagaimana saya bisa MENJUAL produk – produk ini ? “ Seringkali saya bilang kepada sahabat – sahabat saya yang “seperti itu” dengan kata – kata singkat : “Kalau produknya susah dijual dan mahal, ya jangan jualan produk “seperti itu”. Ibarat supermarket, ngapain menuh – menuhin rak dengan produk yang nggak laku – laku ?
Saya serius dengan jawaban itu. Lha, kalau memang sudah jumpalitan sekian lama menjual sebuah produk, dan produk itu susah dijual , ngapain juga mosti ngotot jualan produk yang jelas – jelas nggak laku ?

Saya juga suka balik bertanya : “Kalau “dagangan” nya susah dijual, mengapa anda masuk perusahaan MLM “seperti itu” dan mengapa membeli produk “seperti itu “? Kalau produknya mahal, mengapa anda mau membeli produk itu ?”
Jawaban atas pertanyaan itu hampir seragam : “Saya mau “kaya raya” dari bisnis ini dan saya ingin mendapat “uang yang banyak” dari bisnis ini !”

Wadoh .... (Biasanya saya garuk – garuk kepala kalau sudah mendengar jawaban “seperti ini”. Kepala Saya suka jadi pusing) LOGIKANYA bagaimana ? Produknya Mahal ... dijualnya susah ... tapi dia berharap orang lain MAU MEMBELI, dan berharap dengan itu ia kemudian bisa jadi “kaya raya” . ” How come ....?

Saya jadi ingat lagi “pesan” dari seorang leader MLM yang saya dengar dengan telinga saya sendiri dari jarak kurang dari 1 meter ! Begini bunyi “pesan” nya : “ Kalau Anda niat JUALAN, kalau Anda niat “mencari uang”, Anda tidak akan pernah benar –benar sukses di bisnis ini. NIAT Anda akan dengan mudah DIBACA oleh orang lain, dan orang lain pada dasarnya tidak suka “dijualin”, apalagi kalau bahasa tubuh kita menunjukkan bahwa kita menginginkan UANG dari orang itu. Orang itu akan berpikir ; “ Kamu bukan mau membantu saya, kamu hanya inginkan uang saya ....” "

Setelah saya renungkan, buat saya, kalimat itu benar adanya. Saya suka risih dan nggak enak hati kalau ada temen yang nawarin barang. Mau beli gimana, nggak beli, nggak enak hati. Serba salah ... apalagi kalau “sang teman” mulai memasang muka “memelas” atau mulai mengeluarkan jurus “rayu merayu”. Aduh ... repot dah urusannya.
Leader MLM yang saya sebut di atas, melanjutkan pesannya : “Saya berada di bisnis ini karena saya ingin senantiasa sehat dan awet muda, Anda bisa melihat sendiri bahwa penampilan saya TERBUKTI puluhan tahun tampak muda dibanding usia saya yang sebenarnya. Kalau saya bertemu dengan teman – teman lama saya yang sudah lama tidak bertemu , biasanya mereka “protes” : “Bagaimana bisa kamu tampak semuda ini ?” Saya biasanya menjawab : “Karena saya berada di bisnis ini !”. Kebanyakan dari mereka kemudian bergabung tanpa saya ajak. Membeli produk tanpa saya harus banyak berkata – kata. Simple”

Sebagai catatan, Leader MLM yang saya maksud di atas, saat ini sudah meraih predikat “5 MILLION DOLLAR MEMBER”. Seseorang yang telah mendapat akumulasi penghasilan lebih dari Rp. 50 Milyar dari bisnis ini (Dengan duit sebanyak itu, kira – kira bisa membuat berapa biji pabrik rokok ya ? ) . Ini fakta, bukan ngibul. Perusahaan MLM yang diikutinya diaudit oleh lembaga keuangan Independen Price Waterhouse Cooper dan listing di Wallstreet.

Jadi ...

Kalau produknya susah dijual, harganya mahal, ya sudah. Nggak usah jualan produk itu. Kesannya maksa – maksain diri ...

Tapi ...

Kalau produknya TERBUKTI laku meskipun harganya “mahal” dan TERBUKTI bisa MENCETAK ribuan MILYUNER baru karena berhasil MEMASARKAN produk itu, ... sementara ... kita jalan ditempat dan TIDAK BISA MEMASARKAN produk yang sama dengan harga yang sama disaat RIBUAN ORANG TERBUKTI bisa memasarkannya, kita bisa melakukan introspeksi diri. Kira – kira kesalahannya ada pada produknya ? Harganya ? Perusahaannya ? Marketing Plan nya ? Support System nya ? Atau ... justru masalahnya ada pada diri kita sendiri ?

Mungkin saat ini Anda TELAH berada di perusahaan MLM yang tepat, yang memiliki produk – produk yang laku keras dan berkualitas, dengan marketing plan yang sangat baik dan didukung oleh support system yang solid. Apakah dengan semua itu bisa menjamin bahwa Anda akan sukses dan kaya raya ? Tidak. Masalahnya terletak pada SEJAUH MANA ANDA BISA DIPERCAYA.

Anda bisa menjual APAPUN selama Anda bisa membuat orang lain PERCAYA. Tidak sulit bagi siapapun untuk dapat meraih kepercayaan, ketika bisa memberikan BUKTI NYATA. Demonstrated.

Senin, 13 September 2010

Misi Emosional - Spiritual


Dalam kesempatan ini ijinkan saya mengucapkan selamat hari raya Iedul Fitri bagi yang merayakannya. Mudah – mudahan 30 hari melakukan ibadah shaum berbuah fitrah. Kembali suci.

Saya yakin, sangat yakin, tidak ada seorangpun kaum Muslim yang telah baligh, yang melakukan ibadah shaum karena menginginkan rumah dan mobil mewah apalagi kapal pesiar ;-) Kaum Muslim melakukan ibadah shaum karena ingin melaksanakan perintah Tuhan nya. Beribadah. MISI SPIRITUAL seperti inilah yang dimiliki oleh kaum Muslim saat menunaikan ibadah shaum.

***

Disaat awal ber-MLM-ria biasanya para sponsor akan mendorong para member baru untuk berani bermimpi. Impian itulah yang kemudian menjadi MISI pribadi dalam ber – MLM – ria. MISI MATERIAL biasanya adalah “Misi standar” di saat – saat awal ber – MLM –ria. PERCIS seperti anak kecil (Belum Baligh) yang baru belajar ber puasa. Biasanya para orang tua memberi “stimulus awal” berupa MISI MATERIAL : “’Nak, puasanya yang rajin ya ....Kalau puasanya tamat, nanti dibeliin baju baru !”. Stimulus seperti ini lumayan efektif untuk anak –anak kecil yang baru belajar ber puasa. Percis seperti para sponsor yang memberi stimulus kepada para member MLM baru : “ Rajin prospek ya ... rajin ngundang orang ya .... agar bisa dapat mobil !”

Berkaitan dengan MISI MATERIAL, dalam konsep neuro linguistic Program (NLP) , si otak memang harus dirangsang untuk bisa membayangkan secara jelas tentang sesuatu yang diinginkan. Agar bisa lebih jelas, MISI (baca : impian) itu harus berbentuk benda (materi) atau yang dibendakan. Percis seperti anak kecil yang BERJUANG menahan haus dan lapar selama 30 hari karena otaknya telah bisa melihat dengan jelas betapa bahagianya bisa bangun pagi di hari Iedul Fitri dengan Sepatu dan baju baru sebagai REWARD dari orang tua setelah berhasil menunaikan puasa selama satu bulan penuh.

Ketika seorang Muslim beranjak remaja, MISI dalam ber puasa tidak sekedar MISI MATERIAL, namun sudah mulai memiliki MISI EMOSIONAL. Ingin (belajar) menjadikan dirinya menjadi manusia yang lebih baik. Lebih sabar, bisa mengendalikan nafsu makan dan nafsu amarah, lebih memiliki kepedulian sosial. Seseorang yang telah memiliki MISI EMOSIONAL dalam ber puasa, akan tetap berpuasa meskipun tidak ada seorangpun yang menjanjikan akan membelikan sepatu dan baju baru untuk ber hari raya. Percis seperti member MLM yang mulai “remaja”, Ia akan tetap ber MLM ria karena telah memiliki MISI EMOSIONAL misalnya : “Saya ingin bisa berguna bagi sesama”, “Saya ingin bisa membantu sekian banyak anak yatim piatu suatu saat nanti.” “Saya ingin tetap bisa bersosialisasi dan banyak teman yang berpikiran positif di usia saya yang menjelang senja.” ...

Seseorang yang menginjak usia remaja yang kemudian tidak mau berpuasa karena tidak ada yang menjanjikannya untuk mendapat sepatu dan baju baru tentu saja masuk ke dalam kategori remaja yang memiliki kebutuhan khusus atau remanaj yang tidak mendapat bimbingan emosional – spiritual dari lingkungannya. Sangat lucu jika ada remaja yang sudah akan menginjak usia 20-an tidak berpuasa karena orang tuanya tidak memberi stimulus “Sepatu dan baju baru.” Percis seperti member MLM yang tidak memiliki MISI EMOSIONAL. Ia akan ber henti ber-MLM-ria ketika MISI MATERIAL gagal didapatkan. “ngapain sebulan penuh payah – payah puasa kalau nggak ada yang mau membelikan saya sepatu dan baju baru ?” , “Ngapain terus –terusan ikut MLM jika
nggak kunjung kaya raya ? “

***

Memiliki MISI MATERIAL dalam ber-MLM-ria tentu saja penting. Sama dengan bekerja di dunia konvensional, kita bekerja dari pagi sampai sore setiap hari tentu saja karena memiliki MISI MATERIAL berupa UANG yang akan didapat sebagai Upah setiap bulan. Namun, jika MISI MATERIAL adalah satu – satunya alasan dalam bekerja, satu –satunya alasan dalam hidup, maka hampir dapat dipastikan seseorang akan berhenti bekerja ketika MISI itu tidak dicapainya. Hampir dapat dipastikan seseorang akan “bosan hidup”. “Ngapain kerja banting tulang kalau nggak dapat uang ?”, “Ngapain hidup lama – lama kalau miskin terus ?”.

Padahal hidup itu bukan melulu urusan materi (tentu saja materi itu penting), padahal kerja itu tidak melulu harus karena uang. Ada hal lain SELAIN UANG yang bisa mendorong kita untuk tetap setia mengerjakan sebuah pekerjaan tertentu. Ada hal lain selain uang yang bisa membuat hidup kita sedih atau bahagia. Buktinya, tidak sedikit orang kaya yang bersedih, dan tiduk kurang orang miskin yang bisa hidup dengan penuh damai dan syukur, berbahagia.

Adakah orang yang tetap bekerja dan mengerjakan sesuatu meskipun Ia tidak atau belum mendapat uang dari yang dikerjakannya ? Tentu saja manusia seperti ini jumlahnya lumayan banyak. Orang – orang seperti ini biasanya adalah orang yang memiliki MISI EMOSIONAL dalam hidupnya. Para pejuang ’45 BEKERJA siang malam sepanjang hidupnya bukan untuk mendapat rumah dan mobil mewah, namun untuk sebuah kata : “Merdeka !”, sekian banyak “abdi dalem” di keraton Yogya tetap setia pada pekerjaannya meskipun “upah’ dari apa yang dikerjakannya sangat amat tidak cukup untuk membeli beras dan lauk pauk bagi keluarganya.Bahkan sekian banyak orang bersedia menjabat sebagai pejabat “ketua RT” atau “Ketua RW” meskipun jabatan itu sama sekali nggak ada duitnya. Sekian banyak guru bantu tetap mengajar anak didiknya di daerah pedalaman meskipun Ia tidak hidup dari gaji seorang guru, meskipun Ia harus bekerja di bidang lain agar Ia tetap bisa mengajar dan membaktikan dirinya bagi upaya turut serta MENCERDASKAN bangsa.

Saya juga mengenal sekian banyak leader MLM yang sudah mapan yang tetap ber MLM ria BUKAN KARENA RAKUS dan ingin bertambah kaya, bukan sekedar menjalankan MISI MATERIAL, mereka sudah merasa cukup dan bersyukur dengan sekian banyak limpahan MATERI yang telah dimilikinya, namun mereka memiliki MISI EMOSIONAL untuk BERBUAT BAIK dan MEMBANTU sekian banyak orang agar bisa meningkatkan KUALITAS kehidupannya. Saya mengenal sekian banyak praktisi MLM yang tidak mendapat uang dari ber – MLM – ria namun tetap menekuni “bisnis” ini karena sekian banyak alasan lain SELAIN UANG.

MISI EMOSIONAL mutlak diperlukan bagi para praktisi MLM selain MISI MATERIAL. Jika seorang praktisi MLM hanya memiliki MISI MATERIAL, ia akan berhenti ketika misi itu gagal dijalankannya, ia akan menjadi orang yang tamak dan rakus ketika misi itu berhasil dijalankannya. Ia akan menjadi orang yang pandai menyalahkan orang lain dan lingkungannya ketika ia gagal menjalankan MISI MATERIAL nya.

Sebagai praktisi dalam industri MLM, seyogyanya tidak hanya mengarahkan member baru hanya pada pencapaian MISI MATERI. Kita sama – sama telah mengetahui bahwa perbandingan antara orang yang “gagal” dan “sukses” dalam menjalankan MISI MATERI di industri ini perbandingannya adalah 99 : 1. Bahkan 99 : 0.001, sebuah peluang yang jauh lebih kecil dibanding main judi di Las vegas sana.

Selain MISI MATERIAL, seyogyanya kita juga memiliki MISI EMOSIONAL misalnya dengan MENJADI pendorong KEBAIKAN di lingkungan kita dengan MEMBERDAYAKAN (Bukan memperdaya) orang – orang untuk bersama – sama berbuat baik melalui produk – produk yang kita distribusikan dimana produk tersebut JELAS manfaatnya dan dijual dengan harga dan cara yang wajar.

Jika member MLM telah memiliki MISI EMOSIONAL disamping MISI SPIRITUAL, maka Ia akan tetap ber-MLM-ria meskipun belum berhasil secara MATERIAL.
Jika kita telah menetapkan MISI EMOSIONAL kita (misalnya) untuk MENJADI pendorong KEBAIKAN di lingkungan kita, maka kita akan TETAP BERBUAT BAIK tanpa harus menunggu menjadi orang yang kaya raya.

Tetaplah BERJUANG untuk menjalankan MISI MATERIAL seolah kita akan hidup selamanya.
Tetaplah BERBUAT AMAL BAIK dengan menjalankan MISI EMOSIONAL – SPIRITUAL seolah kita akan mati besok pagi.

Semoga setelah sebulan ber puasa, kita dapat melakukan Re – Mission. Menimbang ulang Misi kita dalam ber- MLM – ria agar tidak sekedar berorientasi Material.

Semoga bermanfaat.

Taqoballahu Minna Wa minkum. Taqoballahu Yaa Kariim ...
Bandung, 14 September 2010

Minggu, 15 Agustus 2010

Tuliskan Keinginan Anda ...


Seorang sahabat dari Medan mengirim SMS kepada saya : “Mas Putu, tolong ajari saya bagaimana caranya untuk menjalankan bisnis ini.”.

Untuk beberapa saat saya terdiam. Saya benar – benar belum tahu BAGAIMANA saya menjawab pertanyaan itu. Saya juga merasa tidak memiliki kapasitas untuk bisa menjawab pertanyaan itu.

Saya tidak bermaksud membuat rumit sebuah pertanyaan yang mungkin dianggap mudah untuk dijawap. Saya hanya berusaha untuk tidak menggampangkan sesuatu. Saya hanya berusaha untuk tidak bersikap “Sok Iye, Sok Tahu”.

Saya yakin, sangat yakin, banyak diantara sahabat praktisi MLM memiliki pertanyaan yang sama. Namun saya juga yakin, sangat yakin, jawaban atas pertanyaan itu dapat di temukan dengan mudah di sekian banyak buku tentang “MLM Sukses” yang bertebaran di luar sana. Atau, dengan hanya bermodalkan Rp. 3000 , siapapun dapat pergi ke warnet, masuk ke Google, kemudian tinggal ketik : “Bagaimana cara untuk sukses dalam ber MLM” dan ... dalam hitungan detik, sekian banyak jawaban, tip dan trik, serta “resep sukses” akan dapat diakses dengan sangat mudahnya di dunia maya.

Bagaimana saya harus menjawab pertanyaan itu ? Bagaimana saya bisa menjawab sebuah pertanyaan tentang "bagaimana cara ber MLM ria agar bisa sukses ?", Mengapa pertanyaan itu dilemparkan kepada saya ?

Saya sudah lupa apa yang saya ketik saat itu. Namun intinya saya menyarankan agar Sahabat saya mencari jawaban lewat Doa. Saya berpendapat bahwa pengetahuan tentang sekian banyak “resep” untuk sukses tidak akan ada gunanya jika kita tidak memiliki ALASAN YANG SANGAT KUAT (Strong Why) untuk menjalankannya.

Kita HARUS memiliki alasan yang sangat kuat yang membuat kita merasa LAYAK untuk tetap menekuni bisnis ini dengan seneng hati dan lapang dada. Secara sederhana biasanya kita sebut "strong Why" itu dengan sebutan : IMPIAN.

Entah apa pemicunya, tiba – tiba sahabat saya mengirim sebuah pesan singkat yang membuat saya sangat terkesan. Berikut ini saya “Cut Paste” isi SMS yang saya terima itu : “Iya ya Mas ! Setiap orang berhak akan IMPIANNYA masing – masing. Sekedar cerita lama, April 07 sy beli buku The Secret. Ada kalimat yg menyarankan agar si pembaca menulis 5 keinginan terbesarnya. Sy coba menuliskan 3 keinginan terbesar saya : Uang 5 jt, hp sony ericson dan motor supra x 125 ... Taon 2008 3 keinginan Saya terwujud Mas ... Bulan Maret 2010 Saya punya keinginan untuk pergi ke bandung. Juli 2010 Saya benar – benar bisa terbang ke Bandung ! Iya ya Mas ... setiap orang BERHAK dgn impiannya masing2. Hanya segelintir orang ajah yg mau menuliskan setiap impian2 hidup nya. Rmh yg hr ini sy dan kel tempati juga salah 1 IMPIAN yang BENAR2 terwujud. Bentuk dan setiap sudut ruangannya benar2 sesuai dng rumah IMPIAN yg pernah sy impikan. Jd pada saat kt meminta, alam dng cara krj nya sendiri bener2 membantu mewujudkannya ya Mas ...”

Sejenak saya terkesima. Benar – benar SMS yang sangat luar biasa ! (Saya jadi kaget sendiri, sebelumnya saya kirim SMS apa ke teman saya ini ya ? He ;-) )

***

Sangat amat banyak IMPIAN yang benar – benar kita IMPIKAN pada akhirnya memang benar – benar menjadi kenyataan. Saya pernah BERMIMPI untuk memiliki sepeda BMX warna kuning, Impian itu benar – benar terwujud saat Saya duduk di bangku SD. Saya pernah BERMIMPI cerpen dan puisi saya dimuat di majalah terbitan ibu kota, SMP Kelas dua cerpen dan puisi saya benar – benar dimuat di Majalah terbitan ibu kota. Saya pernah BERMIMPI punya usaha sendiri untuk membiayai kuliah saya, Tahun 1992 Saya benar – benar punya usaha sendiri. Saya pernah BERMIMPI bekerja di sebuah perusahaan besar dan bisa bolak – balik terbang ke luar negeri, Juni 1996 saya diterima kerja di sebuah perusahaan multi nasional, Juni 1999 untuk pertama kalinya saya bisa terbang ke luar negeri. Saya pernah bermimpi bisa membeli mobil dan rumah sederhana serta menikah pada tahun '99 bulan 9 tanggal 9 jam 9. Dan ... IMPIAN itupun terwujud PERCIS seperti yang saya impikan ! Tahun '99 saya sudah memiliki rumah sederhana , memiliki sebuah Corolla warna biru tua dan menikah tepat jam 9 bulan 9 tahun '99 di sebuah yayasan Yatim Piatu di Kota Bandung.

***

Sekian banyak buku, Sekian banyak referensi, sekian banyak seminar, sekian banyak cd dan video, hanya bisa memberitahu kita tentang sekian banyak cara untuk dapat sukses dalam ber MLM ria. Sekian banyak pengetahuan tentang cara ber MLM ria tidak akan pernah dapat mengantarkan siapapun menuju “KESUKSESAN” jika kita sendiri tidak pernah MENETAPKAN Kesuksesan seperti apa yang kita IMPIKAN.

TULISKAN keinginan Anda, kemudian perhatikan apa yang terjadi.

Semoga Bermanfaat.

Senin, 02 Agustus 2010

Have Something and Be Something


Saat ber MLM ria, adalah hal yang sangat wajar jika seseorang kemudian MEYAKINI bisnis ini sebagai kendaraan yang tepat untuk MEMILIKI SESUATU dan atau MENJADIKAN kita sebagai sesuatu. Pertanyaannya adalah : "Akankah kita benar - benar bisa memiliki sesuatu yang kita inginkan itu ? Apakah kita benar - benar AKAN MENJADI seseorang yang kita inginkan ?"

BAYANGAN mental yang jelas mengenai apa yang ingin kita capai dimasa depan kita sebut sebagai visi.

Albert Einstein mengatakan bahwa imajinasi adalah sebuah kualitas yang lebih penting dari sebuah pengetahuan. Karena semua penggunaan bakat, intelek, pendidikan, dan pengalaman ditentukan arahnya oleh apa yang kita BAYANGKAN dalam pikiran kita.

Kita TIDAK MUNGKIN bekerja bertentangan dengan NIAT - NIAT PENCAPAIAN dari yang sedang TERBAYANGKAN dari benak kita.Ingin memiliki sesuatu. Ingin menjadi sesuatu.

MEMBAYANGKAN SESUATU, Imajinasi, bukanlah sebuah bakat, tetapi sebuah KECENDRUNGAN YANG MENGUAT dan berperan karena KEPUTUSAN PRIBADI kita. Semakin kita BERSUNGGUH - SUNGGUH menggunakan apa yang kita BAYANGKAN sebagai penuntun bagi keefektifan kerja kita dalam ber MLM ria, semakin kuat dan akurat BAYANGAN kita mengenai apa yang ingin KITA MILIKI ( To Have & To Be).

Tidak sedikit praktisi MLM yang menjalankan bisnis ini dengan kekwatiran-kekwatiran pribadinya sendiri. Sehingga meskipun dia sadar dengan tuntunan untuk mendatangkan perubahan-perubahan yang berarti, dia justru menambahkan batasan-batasan baru diatas batasan-batasan lama.

PADAHAL, wilayah-wilayah yang kita anggap aman selama ini (Menjadi karyawan, memiliki deposito, bla ..bla..bla...) sebetulnya hanya dan masih berada dalam BAYANGAN .

JIKA kita ingin mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang bisa kita capai, PAKSALAH diri kita untuk MEMBAYANGKAN yang selama ini TIDAK DAPAT KITA BAYANGKAN.

Dan jika kita BERANI MENETAPKAN IMPIAN, maka sebetulnya tidak ada apapun yang membatasi kita untuk dapat melakukanya. Untuk MENGEJAR apa yang diimpikan.

KONON. Rahasia keberhasilan praktisi MLM dimasa depan adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dengan jelas sebelum sesuatu itu menjadi jelas bagi semua orang.

Dan bukan kebetulan mengapa hari ini anda ber MLM ria, karena andalah yang akan menghadirkan kualitas masa depan yang cemerlang itu, dengan menjadikan MLM sebagai kendaraannya.

Keberhasilan kita dalam ber MLM ria, tidak hanya diukur dari seberapa besar dan tinggi daratan impian yang bisa kita capai di akhir perjalanan;
tetapi keberhasilan kita - terutama dinilai dari kualitas dari perjalanan kita.

Maka .....

Bila kita menjaga kualitas perjalanan harian kita dalam ber MLM ria, maka kapan pun perjalanan itu berakhir - perjalanan kita akan berakhir dengan baik.

BERANIKANLAH UNTUK MEMBAYANGKAN sesuatu yang ingin Anda miliki. BERANIKANLAH untuk MENJADI SESUATU di kemudian hari ...

Namun ...

Sadarilah bahwa,

MUNGKIN selama ini ...

Kita BELUM MENYERTAKAN UPAYA YANG OPTIMAL untuk menjadikan kita PANTAS "Menjadi seseorang" atau "memiliki sesuatu".

Maka pertanyaannya adalah :

Apakah yang sedang KITA KERJAKAN hari ini adalah upaya bernilai yang akan menjadikan Kita PANTAS menerima yang KITA minta?

Sebagian dari kita sedang tidak sabar untuk membangun hasil-hasil INSTANT dalam ber MLM ria, dan sebagian lagi sedang tidak sabar untuk segera keluar dari bisnis ini.

Mereka berbeda, tetapi mereka memiliki kesamaan yang akut; yaitu keduanya menginginkan keberhasilan melalui pekerjaan mereka. Yang satu menginginkan keberhasilan melalui yang dikerjakannya, dan yang satu ini menginginkan keberhasilan dari apa yang TIDAK dikerjakannya.

Marilah kita Hubungi sponsor kita hari ini, untuk mengatakan bahwa kita menghubungi hanya untuk mengatakan TERIMA KASIH atas kesediaannya untuk membimbing Kita selama ini. Mari kita hubungi mitra kerja kita untuk mengatakan bahwa kita menyayangi mereka semua.

Mari kita kembali pada PERTANYAAN di awal tulisan ini ...

"Akankah kita benar - benar bisa memiliki sesuatu yang kita inginkan itu ? Apakah kita benar - benar AKAN MENJADI seseorang yang kita inginkan itu ?"

TIDAK MASALAH apakah kita akan benar -benar bisa memiliki atau menjadi apa yang kita inginkan. Tugas kita adalah MENCOBA. Karena dengan MENCOBA itulah kita YAKIN bahwa kita AKAN MENEMUKAN dan BELAJAR MEMBANGUN KESEMPATAN untuk BISA MEMILIKI apa yang ingin kita miliki dan bisa MENJADI apa yang kita inginkan.

(to) Have Something.
(to) Be Something.

Semoga Bermanfaat.

Jumat, 30 Juli 2010

999 Penolakan


The genius Thomas Edison once said : " In discovering the light bulb, I did not fail 999 times, but found 999 ways that does not work".

***

KONON, dalam ber MLM ria, banyak diantara praktisi MLM yang BERHENTI hanya setelah menerima 6 penolakan via telepon. Aneh bukan ? Hanya karena MENEMUKAN 6 orang yang "tidak tepat", sekian banyak orang kemudian memutuskan untuk berhenti dari bisnis MLM.

Coba kita "Balik" mind set nya. Apa kira - kira yang akan terjadi ketika kita menetapkan bahwa kita hanya akan berhenti dari bisnis MLM jika kita TIDAK MENEMUKAN satu orang pun yang berkata "Yes I Do" setelah kita BERBICARA dan MENGAJAK 1000 Orang ?

Kira - kira, berapa besar kemungkinan yang kita miliki untuk mendapatkan 1 orang dari 1000 orang prospek yang kita ajak untuk ber MLM ria ? 0.1 % ? atau 99.9% ?

***

MENGAPA saya masih ber MLM ria ? Salah satu "WHY" yang saya miliki adalah karena saya ingin tetap menjadi "Ayah yang Istimewa" buat anak - anak saya ...

Saya RELA menerima 999 "Penolakan" untuk mendapat 1 Anggukan kepala dari para prospek yang saya temui ...

Saya rela jatuh bangun selama bertahun - tahun untuk akhirnya bisa berdiri dan berjalan dengan dada tegak ...

***

Kata Anak - anak saya, saya adalah Ayah Yang Sangat Istimewa.

Benarkah Begitu ?

Kata Anak teman saya , … Ayah yang sangat istimewa pasti punya mobil mewah, seperti yang dimiliki oleh Ayah nya. Saya tidak punya mobil mewah.

Kata Anak teman saya yang lainnya, Ayah yang sangat istimewa harus punya rumah mewah dan bisa mengajak liburan ke luar negeri. Seperti Ayah nya. Saya tidak punya rumah mewah dan tidak biasa mengajak anak - anak liburan ke luar negeri.

Tapi seringkali, Anak Saya memberi saya pelukan dan berkata : "Ayah, Aku sayang Ayah .... "

Saya sangat menyayangi Anak - anak saya, oleh karena itu saya bertekad untuk memberi kehidupan YANG LEBIH BAIK dari waktu ke waktu. Dan saya MEMILIH ber MLM ria sebagai KENDARAAN TERBAIK untuk menuju hal itu.

Ketika saya menerima sekian banyak penolakan, rintangan dan hambatan dalam menjalankan bisnis ini, saya tahu, saya sadar, itulah HARGA yang harus saya bayar agar saya bisa tetap menjadi Ayah Yang Istimewa buat anak - anak saya ...dan buat wanita istimewa yang telah melahirkannya.

Sembilan ratus sembilan puluh sembilan penolakan akan saya hadapi dengan dada tegak karena saya INGIN TETAP menjadi Ayah yang Istimewa bagi Istri dan Anak - anak yang sangat saya sayangi.

Semoga Bermanfaat.

Kamis, 24 Juni 2010

Transaksi Nilai Kasih Sayang Ibu

Suatu hari, Aghnan yang masih duduk dikelas 5 SD mendatangi ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan secarik kertas yang bertuliskan sesuatu. Si Ibu segera membersihkan tangan lalu menerima kertas yang diberikan oleh anak tercintanya itu dan membacanya.

”iNVOICE Ongkos upah membantu ibu:
1. Membantu pergi ke warung : Rp. 20.000
2. Menjaga adik: Rp. 20.000
3. Membuang sampah: Rp. 5.000
4. Membereskan tempat tidur: Rp. 10.000
5. Menyiram tanaman: Rp. 15.000
6. Menyapu halaman: Rp. 15.000
Total: Rp. 85.000”

Selesai membaca, si Ibu tersenyum memandang Aghnan yang raut wajahnya mulai berbinar. Si Ibu maklum dan amat senang dengan kepandaiannya “bertransaksi”, karena memang si Aghnan dididik untuk bisa berbisnis agar kelak bisa hidup mandiri dan bisa berbagi kepada sesama. Lalu dengan tetap tersenyum si Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama.

“1. Ongkos mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS
2. Ongkos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS
3. Ongkos airmata yang menetes karenamu: GRATIS
4. Ongkos khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu: GRATIS
5. Ongkos menyediakan makan, minum, pakaian & keperluanmu: GRATIS
Total keseluruhan Nilai Kasihku GRATIS”

Airmata si Aghnan kontan berlinang setelah membaca nota “pembayaran” ibunya tersebut. Aghnan menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Aghnan sayang ibu” . Kemudian Aghnan mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: “TELAH DIBAYAR LUNAS !!” dan menyerahkan kepada ibunya sembari memberi bonus sejuta kecupan buat Ibunya..

Semoga Bermanfaat
.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Tindakanmu Akan Kembali Kepadamu




Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduh!”, jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut ketika mendengar suara dikejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”

Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei, siapa kamu?” Dan jawaban yang terdengar adalah “Hei, siapa kamu?”. Lantaran kesal mengetahui suaranya ditirukan, si anak berseru “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “apa yang terjadi?”

Dengan penuh kearifan, sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan” lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” suara dikejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!” Dan suara itu kembali menjawab, “Kamu sang juara!”

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap tidak mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah GEMA, tetapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN”.

“Kehidupan memberikan umpan balik atas semua ucapan dan tidakanmu, nak”, jelas sang ayah. “Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin banyak mendapatkan cinta didunia ini, ya ciptakanlah cinta didalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkanlah kemampuan didalam dirimu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan padanya. Ingat anakku, hidup bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah bayangan dari dirimu sendiri”, tutur sang ayah…

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Selasa, 18 Mei 2010

Winners VS Loosers


Saya sependapat dengan sebuah pandangan yang menyatakan bahwa : "MLM BUKAN BISNIS yang cocok untuk semua orang."

Saya seringkali tidak bisa tidur memikirkan sekian banyak PECUNDANG yang selalu sesumbar tentang apa yang AKAN dilakukan JIKA mereka suatu saat "Kaya Raya".

Mereka setiap saat bercerita tentang rumah dan mobil mewah, tentang liburan keliling dunia, tentang Time Freedom ...

PECUNDANG seperti itu tak tahu apa yang akan mereka lakukan JIKA ternyata IMPIAN itu tak pernah terwujud dalam hidupnya ...

Akan disimpan di mana muka ini ketika setiap saat bercerita tentang mimpi dan khayalan namun setelah sekian tahun, sekian puluh tahun boro - boro Mobil Mercy, namun sepeda kumbangpun tak punya ?

Akan disimpan di mana muka ini, ketika sekian lama mengumbar sekian banyak janji dan harapan, namun tak pernah terpenuhi ... ?

Pelaku MLM hendaknya tidak hanya pandai BERBICARA tentang apa yang akan dilakukannya JIKA suatu saat mereka kaya raya ... tetapi mereka juga HARUS TAHU apa yang akan dilakukannya JIKA semua impian itu ternyata tak terwujud.

Jika kita menjual PRODUK NYATA, tidak ada masalah suatu saat kita akan kaya raya atau malah miskin papa sekalipun ... karena yang kita tawarkan adalah PRODUK NYATA, bukan Impian ... bukan khayalan ...

Jika kita menjual PRODUK NYATA, bahkan tidak akan menjadi masalah jika produk yang kita jual tidak laku dikarenakan kita tidak memiliki bakat dan kemampuan menjual ...

Kita akan tetap bisa berjalan dengan dada tegap.

Seorang PECUNDANG tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang. PEMENANG tidak berbicara apa yang akan dilakukannya bila menang, tetapi tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah (Eric Beme)

Semoga Bermanfaat.


Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Minggu, 16 Mei 2010

Uang Bukan Segalanya


"Apakah ada orang yang beranggapan uang adalah segalanya? , jika demikian maka saat uang tidak ada, maka segala hal juga akan tidak ada artinya termasuk diri orang itu."

Kalimat CANTIK ini saya dapat mungut di facebook.

"uang bukan segalanya, namun segalanya perlu uang"

Kalimat itu tentu saja sering kita dengar ...

"Segalanya perlu uang, namun uang bukan segalanya "

Apa bedanya kalimat ini dengan kalimat sebelumnya ? Tentu saja sangat berbeda. Kalimat "uang bukan segalanya, namun segalanya perlu uang" JELAS BERBEDA ARTINYA dengan "Segalanya perlu uang, namun uang bukan segalanya "

Di mana bedanya ?

Silahkan baca berulang -ulang dan temukan sendiri, di mana bedanya. Susunan kata yang berbeda PASTI memiliki makna yang tidak sama.

***

Jika seseorang ber MLM ria karena UANG, maka saat uang itu tidak didapat dari ber MLM ria ...maka ... segala hal juga akan tidak ada artinya .... MLM yang tadinya "dibanggakan" tidak akan ada artinya, termasuk diri orang itu.

Jika seseorang ber MLM ria karena ingin BERBUAT BAIK, maka selama ia BERBUAT BAIK ... maka ... segala hal juga akan bernilai BAIK ... ber MLm ria akan menjadi suatu KEBAIKAN ....MESKIPUN tidak mendapat uang sepeserpun dari bisnis MLM yang ditekuninya.

Jika seseorang berpandangan dalam lubuk hatinya bahwa "uang adalah segalanya", kemudian Ia ber MLM ria karena UANG dengan mengatakan bahwa "Uang memang bukan segalanya TAPI SEGALANYA PERLU UANG" .... maka ...99% Ia akan kecewa. Kenapa ? Karena bisnis ini bukan bisnis yang mudah. Dan 99% member MLM TERBUKTI SECARA STATISTIK tidak mendapat bonus yang signifikan dari bisnis MLM APAPUN yang ditekuninya.

Jika seseorang berpandangan dalam lubuk hatinya bahwa "Segalanya perlu uang, namun uang bukan segalanya " ...maka ... Ia akan tetap BERBUAT BAIK karena untuk BERBUAT KEBAIKAN memang TIDAK PERLU UANG. Semiskin apapun manusia tetap bisa BERBUAT KEBAIKAN, meskipun seseorang tidak memiliki uang satu rupiahpun, Ia tentu saja bisa tetap berbuat baik, bisa tetap berjuang dan bisa tetap terus berdoa kepada yang maha kuasa.

Jadi ...

Jika UANG adalah motivasi UTAMA anda dalam ber MLm ria, atau dalam melakukan APAPUN, maka siap - siaplah untuk KECEWA. Karena saat uang tidak ada, maka segala hal juga akan tidak ada artinya termasuk diri orang itu."

Jadi ...

Jika ada leader MLM abal - abal yang mengajak anda untuk bergabung dengan "Sebuah bisnis luar biasa" yang KONON bisa membuat siapapun "kaya raya" dengan cara "Instant", ... maka kini kita sudah mengetahui bahwa Ia sedang mengajak kita untuk MENGEJAR UANG.

ANEH memang .... dalam operasinya, Leader MLM abal - abal itu selalu berbicara tentang buku "The Business School" Karangan Robert T. Kyosaki ...

Memang benar ... banyak manfaat yang bisa didapat dari bisnis Network marketing ... Namun tolong baca lagi buku itu dengan perlahan .... semenjak awal Kyosaki sendiri menyatakan bahwa "Ada sekian banyak manfaat bisnis network marketing SELAIN UANG !!!"

Mohon baca dengan perlahan ....

Kesimpulan dari buku itu adalah " Manusia tidak perlu bekerja UNTUK UANG, namun UANG yang harus BEKERJA untuk Manusia".

Ini masalah Mentalitas ...
Bukan masalah Mimpi yang kagak jelas juntrungannya.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Jumat, 07 Mei 2010

Aku Bukanlah Engkau

katakan pada praktisi MLM abal - abal "aku bukanlah engkau !" .


Saat ada seseorang yang mengatakan bahwa "ada bisnis mudah", "Tidak perlu modal banyak", "Bisa dilakukan oleh siapa saja" dan "Bisa membuat siapapun kaya raya" ...

Katakanlah... AKU BUKANLAH ENGKAU !

Tidak ada bisnis yang mudah dan tidak ada bisnis yang susah. Semua bisnis tentu saja butuh modal dan tidak semua bisnis cocok untuk semua orang. Aku tidak mempermasalahkan apakah aku akan kaya raya atau miskin papa selama aku tetap berusaha untuk berbuat baik dan tidak merugikan orang lain.

Jika ada seseorang yang telah mengaku "Sukses", kemudian jingkrak-jingkrak di atas panggung memamerkan sekian banyak harta yang telah dimiliki, Katakanlah.... AKU BUKANLAH ENGKAU !

Harta bukan untuk dipamerkan dan dibanggakan, kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh mobil apa yang ditunggangi dan di rumah seperti apa manusia tinggal. Apapun yang dimiliki tidak lebih dari sekedar titipan ...

Jika ....
ada seseorang yang bercerita tentang sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi, Katakanlah ... AKU BUKANLAH ENGKAU .... aku hanya akan berkata tentang apa yang ada dan nyata. Aku tidak menjanjikan harapan dan asa ...

Jika .......
ada yang mengatakan : "Lihatlah ! Sekian banyak orang-orang telah sukses di bisnis ini !" Katakanlah .... Aku bukan Engkau ! dan Aku bukan Mereka !

Aku Adalah Aku ! Aku tidak akan menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat aku penuhi. Aku hanya akan berkata apa adanya.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Senin, 19 April 2010

BISNIS Multi Level Marketing


Banyak masyarakat awam yang berpendapat bahwa MLM adalah Piramida, Piramida adalah sebuah sistem yang tidak benar, sehingga MLM adalah sebuah bisnis yang tidak benar karena memakai sistem piramida.

Analogi di atas adalah analogi yang tidak benar. Sistem piramida tidak hanya digunakan di dalam dunia MLM, di dalam pemerintahan, di kantor, di karang taruna, di organisasi keagamaan, semuanya memakai sistem piramida . Jumlah supervisor di sebuah perusahaan tentu saja akan lebih sedikit dibanding jumlah karyawan biasa, jumlah manager akan lebih sedikit dibanding supervisor, jumlah direktur akan lebih sedikit lagi dibanding jumlah manager, sehingga terciptalah struktur piramida -organi(gram) .

Jadi, alangkah picik dan tidak bijaksana ketika MLM dikonotasikan dengan "piramida, dan kemudian mengkonotasikan MLM sebagai sebuah "keburukan hanya karena menganut sistem piramyd . Yang menjadikan sesuatu itu "baik" dan "buruk" tentu saja adalah manusia-manusia yang ada dalam "piramida" tersebut.

MLM yang benar (bukan MLM abal-abal) secara umum gambarannya adalah setiap member adalah konsumen dimana setiap konsumen tidak hanya mendapat MANFAAT PRODUK akan tetapi juga memiliki KESEMPATAN untuk meraih manfaat finansial dengan cara mengajak orang lain sehingga terbentuklah KOMUNITAS KONSUMEN yang terdiri dari beberapa (multi) tingkatan (level).

Dalam sebuah MLM yang benar (bukan MLM Abal - abal) setiap konsumen HARUS mendapat manfaat produk yang SEBANDING dengan uang yang dikeluarkan sehingga konsumen tersebut TETAP UNTUNG meskipun tidak menjalankan bisnisnya.

Dalam sebuah MLM yang benar (bukan MLM abal-abal) setiap member TIDAK MENCARI ANGGOTA BARU dan TIDAK MENDAPAT UANG dari hasil RECRUITMENT namun Konsumen yang berharap mendapat manfaat finansial harus MENJUAL PRODUK pada orang lain dan MENGAJAK orang lain untuk MELAKUKAN HAL YANG SAMA (Duplikasi), karena pada prinsipnya, sebagai sebuah bisnis, proses yang harus dilakukan oleh pelaku bisnis MLM adalah : "MENJUAL dan MENGAJAK orang lain untuk MENJUAL dan MENGAJAK."

AJAKAN ini yang biasanya disalahgunakan oleh MLM abal - abal. Dalam prakteknya, banyak leader MLM abal - abal yang mengajak member baru dengan cara pamer - pamer harta, pamer-pamer mobil dan rumah mewah sambil jingkrak-jingkrak di atas panggung percis orang lagi DUGEM ;-) Mereka menebar sekian banyak janji dan harapan dengan dalih "motivasi". Ini yang MERUSAK citra MLM. Kalau ada MLM yang dalam prakteknya mengedepankan iming-iming materi dan mengajarkan budaya HEDONIS - MATERIALISTIS, maka ini jelas bukan MLM yang benar, ini adalah perusahaan MONEY GAME yang berkedok MLM.

MLM yang benar akan mengedepankan produk serta manfaat NYATA dari produk yang ditawarkannya. Bukan semata - mata membicarakan sejumlah bonus bombastis yang sangat sulit untuk diraih oleh sebagian besar membernya.

Tentu saja, adalah sebuah hal yang HALAL dan WAJAR jika ada member MLM yang sejahtera karena memiliki omzet penjualan group yang besar. Semua itu LAYAK untuk didapatkan oleh siapapun sebagai upah atas dedikasi dan kerja keras dalam membangun jaringan pemasaran yang memasarkan produk NYATA dan BERKUALITAS serta diinginkan dan dibutuhkan oleh pasar.

Member MLM yang baik dan benar (bukan MLM abal -abal) masuk MLM karena memerlukan dan atau menginginkan produknya. Paling tidak, meskipun Ia tertarik pada bisnisnya, terlebih dahulu Ia sudah yakin akan kualitasproduk yang akan dipasarkannya. Member MLM yang benar (bukan MLM abal-abal) biasanya terdiri dari orang-orang yang cukup CERDAS dan BERWAWASAN LUAS sehingga tidak mungkin mau dan bisa di iming-iming oleh sekian banyak janji dan harapan yang tidak jelas juntrungannya. Biasanya mereka masuk MLM karena ada BUKTI NYATA dari produk BERKUALITAS yang dibelinya. Biasanya mereka mau menjalankan bisnisnya karena ada BUKTI NYATA dari para sponsor yang terlebih dahulu sukses dalam bisnis ini. Mereka tidak akan mau mengikuti LEADER MLM jadi-jadian yang doyan pamer-pamer harta yang tidak jelas juntrungannya, mereka BELAJAR dari leader sukses yang telah TERBUKTI SEJAHTERA karena mereka telah berhasil BERBAGI MANFAAT PRODUK dengan sekian banyak orang. KESEJAHTERAAN leader MLM yang benar didapat karena mereka berbagi KEBAIKAN dan MANFAAT nyata, bukan didapat karena Merugikan orang lain dengan menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi.

Member MLM yang baik dan benar tentu saja sangat menyukai produk yang dibelinya dengan harga pantas dimana mereka telah berhitung bahwa mereka akan TETAP UNTUNG meskipun tidak mendapat bonus apapun dari perusahaan.

Member MLM yang baik dan benar JELAS tidak akan membeli produk PASARAN dengan harga yang jauh lebih tinggi hanya karena iming - iming mimpi. Mereka biasanya adalah orang-orang yang CERDAS dan BERWAWASAN luas. Mereka adalah orang-orang ASERTIF yang tidak mau merugikan orang lain dan tidak mau merugikan diri sendiri dengan membeli produk yang tidak jelas juntrungannya. Mereka hanya akan membeli produk yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkannya, kemudian BERBAGI pengalaman nyata dengan orang-orang disekitarnya.

Kesimpulannya :

Bisnis Multi Level Marketing [MLM] yang benar (bukan MLM abal - abal ) ini adalah sarana untuk BERBAGI KEBAIKAN kepada sesama dengan produk-produk yang nyata dan berkualitas yang didapat dengan harga yang pantas dimana setiap orang akan TETAP UNTUNG meskipun tidak mendapat bonus dari perusahaan.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

Sabtu, 17 April 2010

MLM Beneran VS MLM Abal - abal


Tumpuan perusahaan MLM "beneran" (Baca : MLM yang benar) adalah mengedepankan MANFAAT dan KUALITAS Produk, bukan bercerita tentang besarnya bonus yang belum tentu bisa didapatkan.Perusahaan MLM yang MENJUAL PRODUK NYATA tidak akan merugikan membernya meskipun member tersebut tidak mendapat bonus.

Tumpuan perusahaan MLM ABAL - ABAL adalah mengedepankan bonus bombastis yang TIDAK MUNGKIN bisa didapat oleh sebagian besar membernya, para leadernya getol menebar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi.
Perusahaan MLM seperti itu tidak benar-benar MENJUAL PRODUK, perusahaan seperti itu adalah MONEY GAME yang berkedok MLM (Baca : MLM abal - abal ). Perusahaan MLM yang tidak menjual produk nyata akan merugikan sebagian besar membernya : Produknya tidak jelas, harganya tidak pantas, member akan RUGI karena produk yang didapat tidak sebanding dengan nilai uang yang dikeluarkannya.

Seorang anggota perusahaan MLM YANG BENAR akan membayarkan uang guna mendapatkan produk yang bermanfaat disamping kesempatan untuk mendapat manfaat financial. Dengan demikian hakikat dari transaksi ini ialah uang ditukar dengan PRODUK NYATA yang BERMANFAAT dengan disertai KESEMPATAN untuk mendapat manfaat financial. Dan ini adalah BUKAN riba dan TIDAK diharamkan dalam dalil dan konsensus (ijma') para ulama'. KARENA produk yang dijual oleh perusahaan kepada anggotanya, BENAR - BENAR BERKUALITAS dan bermanfaat NYATA.

Seorang anggota perusahaan MLM ABAL - ABAL akan membayarkan uang untuk mendapatkan produk yang tidak jelas juntrungannya, dimana mereka membeli produk tersebut bukan karena membutuhkan atau menginginkannya, akan tetapi karena tergiur oleh sekian banyak janji dan harapan yang ditaburkan oleh para leadernya. Dengan demikian hakikat dari transaksi ini ialah uang ditukar dengan MIMPI yang TIDAK JELAS juntrungannya dan ini adalah riba dan diharamkan dalam dalil dan konsensus (ijma') para ulama'. KARENA produk yang dijual oleh perusahaan kepada anggotanya tidak jelas juntrungannya, hanya kamuflase, tidak lebih dari sekedar kedok agar tidak disebut sebagai perusahaan Money Game.

Transaksi MLM beneran TIDAK mengandung gharar (unsur ketidakpastian) yang nyata-nyata diharamkan dalam syari'ah. Karena setiap anggota mendapat manfaat NYATA dari produk yang dibelinya. Mereka tetap untung karena telah mendapat produk yang dibutuhkan/diinginkan nya meskipun mereka tidak mendapat bonusnya.


Transaksi MLM ABAL - ABAL mengandung gharar (unsur ketidakpastian) yang nyata-nyata diharamkan dalam syari'ah. Karena setiap anggota didorong untuk bermimpi dan berkhayal tentang sekian banyak bonus yang belum tentu dapat diraihnya.Mereka akan rugi karena membeli produk yang tidak dibutuhkan/diinginkan nya. Mereka juga TETAP RUGI meskipun mereka berhasil mendapatkan sekian banyak bonus dan materi. Karena bonus tersebut didapat dengan cara MERUGIKAN ORANG LAIN maka sekian banyak orang yang merasa dirugikan tidak akan pernah ridho, apalah artinya sekian banyak harta dan materi jika dijauhi oleh sekian banyak sahabat dan kerabat yang merasa telah dirugikannya ?


Setiap anggota MLM BENERAN dapat mengetahui bahwa terlepas dari apakah ia berada di level "bawah" atau "Atas" mereka akan TETAP UNTUNG karena mendapat PRODUK yang BERMANFAAT NYATA tanpa harus merugikan orang lain.Dengan demikian PASTI semua anggotanya tidak akan rugi karena produknya bermanfaat NYATA dan bukan sekedar kedok belaka, dan ini adalah nyata-nyata TIDAK gharar.

Setiap anggota MLM ABAL - ABAL tidak memiliki cara lain untuk meraih keuntungan kecuali dengan cara MERUGIKAN ORANG LAIN. Produk yang mereka beli tidak lebih dari sekedar kedok, sehingga mereka akan RUGI jika hanya menerima produknya tanpa mendapat bonusnya. Hal ini adalah nyata-nyata gharar. Gharar yaitu anda berada dalam dua kemungkinan, sedangkan kemungkinan yang paling berpeluang untuk terjadi ialah yang paling buruk. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam telah melarang kita dari transasksi yang mengandung unsur gharar, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim.


MLM yang benar tidak akan mengambil keuntungan dengan cara merugikan orang lain. Sikap semacam ini diharamkan dalam firman Allah Ta'ala:

يَا أَي�'ُهَا ال�'َذِينَ آ�...َنُوا لا تَأ�'كُلُوا أَ�...�'وَالَكُ�...�' بَي�'نَكُ�...�' بِال�'بَاطِلِ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil." (Qs. An Nisa': 29)


Pada transaksi di MLM yang BENAR TIDAK terdapat unsur kecurangan, manipulasi dan penipuan terhadap masyarakat, TIDAK MEMAKAI cara memancing mereka dengan bonus besar yang biasanya sulit untuk didapat, pamer harta atau menerbar sekian banyak janji dan harapan dengan dalih "Motivasi", Karena hal ini adalah kecurangan yang nyata-nyata diharamkan dalam syari'at. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

�...َن�' غَش�'َ فَلَي�'سَ �...ِن�'ِي

"Barang siapa yang berbuat curang, maka ia tidak termasuk dari golonganku." (Riwayat Imam Muslim)

Beliau juga bersabda:

البيعان بالخيار �...ا ل�... يتفرقا، فإن صدقا وبينا بورك له�...ا في بيعه�...ا، وإن كذبا وكت�...ا �...حقت بركة بيعه�...ا. �...تفق عليه

"Penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih selama keduanya belum berpisah, bila keduanya berlaku jujur dan menjelaskan, maka akan diberkahi untuk mereka penjualannya, dan bila mereka berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan dihapuskan keberkahan penjualannya." (Muttafaqun 'alaih)


Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com EMAIL
+62 817 42 1691 SMS
http://www.likalikumlm.blogspot.com Blog

MLM Abal - abal ...

MLM ABAL - ABAL itu Berpijak pada Spekulasi dan Untung-Untungan.

Sistem kerja perusahaan MLM ABAL - ABAL adalah : Ada A membeli produk yang tidak jelas juntrungannya dari perusahaan. A lalu membawa beberapa konsumen baru untuk membeli produk yang tidak jelas juntrungannya, kemudian beberapa konsumen baru itu membeli produk yang ditawarkan melalui A. Pada gilirannya A mendapatkan BONUS karena beberapa orang konsumen baru tersebut. Masing-masing dari konsumen atau anggota baru ini kemudian mengajak beberapa anggota berikutnya untuk membeli produk yang tidak jelas juntrungannya dan seterusnya.

Marketing itu tidak dapat terlepas dari produk atau jasa. Jika produknya tidak jelas juntrungannya, maka dapat dipastikan bahwa sistem marketing seperti itu adalah sistem (multi level) marketing ABAL - ABAL.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mengikuti MLM (Multi Level Marketing) seperti ini adalah bukan pilihan yang baik, bukan pula tindakan yang benar.

MLM ABAL - ABAL tidak akan berkembang kecuali dengan adanya pihak yang dirugikan demi kepentingan pihak yang diuntungkan. Kerugian materi adalah sebuah keniscayaan untuk anggota yang berada pada lapis bawah. Tanpa adanya pihak yang dirugikan, BONUS BOMBASTIS yang diimpikan oleh anggota lapisan atas tidak akan pernah terwujud. Dengan kata lain mayoritas anggota akan mengalami kerugian dengan segelintir orang yang akan mendapat keuntungan.

Mendapatkan uang tanpa alasan yang bisa dibenarkan seperti itu tentu saja adalah sebuah usaha yang tidak akan diberkati oleh Tuhan.

Landasan berpijak dari praktisi MLM ABAL - ABAL adalah merayu,menipu dan menjual mimpi kepada orang lain demi kepentingan pribadi. Produk hanya sekedar kamuflase, cuma sekedar kedok saja. Calon member baru diiming-imingi kekayaan agar mau menjadi anggota. Tidak jarang para top leader mereka memamerkan harta, memamerkan mobil dan rumah mewah serta mengumbar sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi.

Para member baru kemudian berspekulasi. Mereka mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli produk yang tidak jelas juntrungannya, mengeluarkan sekian banyak waktu , tenaga dan pikiran untuk mengembangkan jaringannya MESKIPUN mereka mengetahui bahwa kemungkinan besar mereka akan rugi .

Senin, 05 April 2010

Belajar Menggali Potensi Diri


Pada akhirnya, SETINGGI APA kesuksesan yang kita harapkan di bisnis MLM atau bisnis APAPUN, akan banyak ditentukan oleh SEDALAM APA pondasi yang TELAH KITA TANAM.


Bobbi De Porter, President Learning Forum SuperCamp USA pernah mengatakan : " Proses BELAJAR adalah sebuah pekerjaan SENI yang PROFESIONAL dan mempunyai MANAGEMENT QUALITY CONTROL dalam pembelajaran."

Sebagai praktisi MLM (Multi Level Marketing) tentu saja kita tidak akan pernah berhenti untuk terus BELAJAR. BELAJAR tentang produk, BELAJAR tentang Lika-liku dunia MLM secara nyata.

Selain BELAJAR, MENGAJAR adalah aktifitas yang mau tidak mau HARUS dilakukan oleh praktisi MLM kepada member yang baru bergabung terutama yang berada di dalam jaringannya. Namun kita seringkali lupa bahwa ketika kita MENGAJAR belum tentu member baru kita BELAJAR. Sebab MENGAJAR dan BELAJAR adalah dua PROSES yang SANGAT BERBEDA.

Kita harus melupakan sebuah konsep yang menyatakan bahwa kalau "guru" mengajar maka "murid" akan belajar. Pada kenyataannya, kita pernah dan seringkali berada dalam posisi "murid" yang tidak benar-benar MEMPELAJARI apa yang DIAJARKAN oleh "guru" kita.Itu sebabnya ada sekian banyak praktisi MLM yang BELUM BERHASIL dalam ber MLM ria karena belum benar-benar BELAJAR dari para sponsornya.

TIDAK SEMUA PROSPEK akan MENGERTI apa yang kita jelaskan. Sebagian besar prospek bahkan menolak sebelum kita sempat berkata sepatah kata pun tentang apa yang ingin kita tawarkan. Sebagian lagi LANGSUNG MEMOTONG dan MENOLAK sebelum kita menyelesaikan apa yang ingin kita sampaikan, Sebagian lagi TETAP TIDAK MENGERTI dan TIDAK MAU membuka hati meskipun kita sudah "Jumpalitan" menjelaskan apa yang ingin kita sampaikan dengan sejelas-jelasnya. Sebagian lagi perlu waktu yang lama untuk kemudian berkata "Ya", Sebagian dari yang berkata "ya" langsung BERHENTI sebelum BERGERAK memulai bisnis MLM, Sebagian lagi BERHENTI hanya selang beberapa langkah dari garis Start, Sebagian lagi BERHENTI di tengah, sebagian lagi BERHENTI beberapa saat SEBELUM garis "finish", Sebagian lagi malah BERLARI di luar jalur dan memeras keringat "bekerja keras" menuju arah yang salah, ... dan ... sebagaimana bisnis - bisnis yang lain ... hanya sebagian kecil saja yang akhirnya sampai di puncak sukses :-)

Terlepas dari APAPUN definisi sukses bagi seseorang, Perusahaan MLM manapun memiliki JENJANG KARIR yang jelas dan TERUKUR. Ukuran keberhasilan itu bisa berupa "Title", atau Paling tidak ukuran keberhasilan itu dapat terlihat namun tidak terbatas pada BERAPA DIGIT income yang diperoleh setiap bulan.

Sangat amat banyak praktisi MLM yang saking semangatnya, langsung MEMBANGUN jaringan seperti menyusun batu-bata di atas tanah. Tanpa semen, tanpa menggali pondasi. Sehingga semakin tinggi bata itu disusun, semakin besar pula peluang untuh roboh. Padahal, orang yang TELAH BELAJAR akan mengetahui bahwa untuk membangun menara yang tinggi langkah pertama bukanlah menyusun batu-bata DI ATAS TANAH, namun dengan MENGGALI PONDASI SEDALAM MUNGKIN. Artinya, di saat - saat awal, seseorang yang BERKEINGINAN untuk MEMBANGUN menara yang tinggi JUSTRU MENGGALI LUBANG untuk membuat pondasi, BUKAN menyusun batu - bata setinggi mungkin tanpa semen, tanpa pondasi.

Sekian banyak praktisi MLM MELUPAKAN PROSES "menggali pondasi", dan sering "protes" ketika pada akhirnya "batu-bata" yang sudah mulai tinggi tiba-tiba roboh dan hancur begitu saja hanya dengan sedikit tiupan angin. :-(

BELAJAR menggali PONDASI adalah BELAJAR menggali POTENSI DIRI. Pohon yang tinggi hanya akan tetap berdiri selama akarnya menghujam keDALAM tanah.Ini adalah apa yang bisa kita PELAJARI dari Alam, dari PEPOHONAN yang berada di sekeliling kita.

Pada akhirnya, SETINGGI APA kesuksesan yang kita harapkan di bisnis MLM atau bisnis APAPUN, akan banyak ditentukan oleh SEDALAM APA pondasi yang TELAH KITA TANAM.

Seperti yang dinyatakan oleh Bobbi De Porter ; "BELAJAR adalah SENI. Dan bagi kita yang telah MEMILIH MLM sebagai PROFESI, maka kita harus memiliki Manajemen Quality Control dalam PEMBELAJARAN. Jangan sampai kita merasa telah BELAJAR dengan "keras", namun ternyata kita Tidak BELAJAR APAPUN dari apa yang kita alami dalam hidup ini.

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Kamis, 18 Maret 2010

Sekedar Cerita : Kisah Pohon Pakis dan Pohon Bambu


Alkisah, tersebutlah seorang Pria yang putus asa dan ingin meninggalkan usahanya.Selama ini pria itu merasa telah bekerja sangat keras selama beberapa tahun, namun Pria itu merasa bahwa semua yang telah ia usahakan tak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Bekerja keras setiap hari, menguras keringat dan air mata, tak henti-hentinya berpikir mencari berbagai cara untuk bisa merubah nasib, namun sekian banyak usaha telah dicoba, hasilnya tidak lebih dari sekian banyak kegagalan dan kekecewaan.

Suatu hari, Pria itu menemui seorang kakek di puncak gunung yang sangat jauh dari keramaian. Sebelum Ia memutuskan untuk benar-benar berhenti berusaha, Pria itu ingin menemui Kakek itu untuk mengajukan sebuah pertanyaan dan untuk mengetahui apa jawaban Kakek itu ...

"Kakek, perjalanan jauh telah saya tempuh untuk menemuimu, maksud kedatangan saya hanya satu, saya ingin bertanya kepada Kakek : Apakah Kakek dapat memberi saya satu alasan saja mengapa saya harus terus berusaha setelah sekian kali mencoba dan terbukti saya tidak pernah berhasil ?" Demikian Pria itu bertanya saat menemui sang Kakek.

Jawaban Kakek itu sangat mengejutkan. Sambil tersenyum bijak, sang Kakek itu berkata :

“Hai anak muda, apakah kamu melihat pakis dan bambu yang tumbuh di halaman gubuk tua ini ...?”.

“Ya,” jawab pria itu.

“DULU, KETIKA AKU menanam benih pakis dan benih bambu, Aku merawat keduanya secara sangat baik. Menyiramnya dengan air. Pohon Pakis tumbuh cepat . Sementara itu, benih bambu tidak menghasilkan apapun. Tapi AKU TIDAK PUTUS ASA. Aku TETAP MEMELIHARA keduanya seperti biasa.

...

“Pada tahun kedua, pakis tumbuh makin subur dan banyak,
tapi belum ada juga yang muncul dari benih bambu.
Tapi Aku TETAP MERAWATNYA.

“Di tahun ketiga, benih bambu belum juga memunculkan sesuatu.
Tapi Aku TIDAK MENYERAH.

Di tahun ke-4, masih juga belum ada apapun dari benih bambu.
Aku TIDAK BERHENTI merawat tanaman itu."

“Di tahun kelima, muncul sebuah tunas kecil.
Dibanding dengan pohon pakis, tunas itu tampak kecil dan tidak bermakna.
Tapi 6 bulan kemudian, bambu itu menjulang sampai 100 kaki.
Untuk menumbuhkan akar, bambu itu perlu waktu 5 tahun.
Akar ini membuat bambu kuat dan memberi apa yang diperlukan bambu untuk bertahan hidup.


“Tahukah kamu, hai anak muda, di saat menghadapi semua KEGAGALAN dan KESULITAN berat ini, kamu sebenarnya menumbuhkan akar-akar !”

“TUHAN tidak akan pernah meninggalkanmu, meskipun mungkin selama ini seringkali kamu melupakan keberadaannya dengan hanya berkerja keras namun seringkali lupa untuk menyertai segala usaha dengan doa.”

“Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain,” kata Kakek itu.
“Bambu mempunyai tujuan yang beda dengan pakis. Tapi keduanya membuat hutan menjadi indah.”

“Waktumu akan datang. Kamu akan menanjak dan menjulang tinggi seperti bambu itu jika kamu terus BERJUANG dan tidak berhenti berdoa.”

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Minggu, 14 Maret 2010

HANYA IKAN MATI YANG MENGIKUTI ARUS SUNGAI


"Never Forget that only dead fish swim with the stream"  Malcolm  Mudgeridge

Kutipan itu cukup untuk mengingatkan sekian banyak praktisi MLM yang sering berkata : " Saya akan jalankan bisnis ini seperti air saja, mengalir ... " . "Saya tidak mau sibuk dan disibukkan oleh kegiatan MLM, saya hanya join ... setelah itu saya pasrah saja ...", "Untuk apa pusing-pusing mikirin jaringan ? Kita mau jumpalitan bekerja keras untuk mengembangkan jaringan pun jika Tuhan belum menghendaki, tetap saja tak akan jalan ... oleh karena itu mendingan jalanin saja apa adanya ...seperti air mengalir"

HANYA IKAN MATI YANG MENGIKUTI ARUS SUNGAI.

Para leader MLM sukses lahir karena BERANI menentang arus. Mereka berdiri tegar di tengah dunia yang tertunduk lesu. Merekalah orang - orang yang berkata "BISA !" ketika yang lain mulai Mundur Tanpa Berita ( Muntaber ). Mereka percaya pada kekuatan Impian, dan mereka tiada henti untuk merubah segala impian menjadi NYATA.

DARE TO BE DIFFERENT ... in positif way. Saya ikut berharap agar siapapun yang tiada henti berusaha dalam ber MLM ria dengan baik dan benar, suatu saat dapat meraih apa yang diimpikan. Smoga.

...

Seringkali kebanyakan dari praktisi MLM MENYERAH dengan memasrahkan diri pada keadaan (kadangkala menyalahkan keadaan). Ini adalah beberapa  kalimat yang biasa muncul : "Biarlah ... memang nyatanya begini, mau diapain lagi ?". " Ya sudah ..., mau bagaimana lagi ?". Kalimat - kalimat itu tidak salah, namun kemudian menjadi sebuah kesalahan FATAL bila muncul SEBELUM kita berbuat sesuatu dengan sebaik - baiknya.

DO YOUR BEST, GOD WILL TAKE CARE THE REST. Lakukan TERUS apa yang bisa kita lakukan. TERUS berjuang, TERUS berbuat baik, TERUS berdoa, ... pasrah ...kemudian BERJUANG lagi !... BERBUAT lagi !... BERDOA lagi !.... begitu seterusnya karena HANYA IKAN YANG MATI YANG PASRAH dalam arus sungai yang mengalir ....akhirnya KE LAUT ! ;-)

...

Dalam dunia MLM , kita PASTI bertemu dan berinteraksi dengan sekian banyak manusia dari latar belakang suku, Agama, Ras dan Golongan. Di tengah arus yang cenderung SEKRETARIAN marilah kita BERDIRI TEGAK untuk TETAP berada dalam semangat NONSEKRETARIAN. Tidak menjadikan Suku, Agama, Ras dan Golongan sebagai "Komoditas jualan", untuk tidak terjatuh dan HANYUT pada perpecahan antar kelompok.

Selamat BERJUANG, teruslah BERBUAT BAIK dan jangan berhenti BERDOA. Selamat MENIKMATI arus sungai yang kadangkala bergerak DERAS dan LIAR. Namun bagaimanapun juga kita akan tetap BERENANG dan BERGERAK di arus sungai itu karena kita HIDUP, tidak MATI.

Karena kita hidup, maka kita PASTI bisa BERGERAK. Tidak hanyut.

Hanya Ikan MATI yang Mengikuti Arus Sungai ...

Semoga bermanfaat.


Putu  Djajadiwangsa.
Founder  : www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com  
SMS : 0817  42  1691  

Senin, 08 Maret 2010

Blue Ocean #1


UNDANGAN makan siang dengan menu masakan Jepang di hotel bintang 5 yang kami terima jelas merupakan undangan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Sebagai pelaku bisnis konvensional dan sebagai praktisi MLM kita memang memerlukan banyak relasi untuk mengembangkan usaha. Acara makan siang bersama sekian banyak relasi adalah momen yang sangat baik untuk “menyebar kartu nama” dan .....prospecting ;-)


BUKAN MAKAN SIANG dengan hidangan berbagai daging mentah ala Jepang yang membuat acara seperti ini sayang untuk dilewatkan, Tapi “obrolan” nya.


Karena yang kami temui adalah para praktisi bisnis konvensional dan sebagian diantaranya adalah juga pelaku MLM, maka entah apa pemicu awalnya, pembicaraan kemudian asyik berputar - putar di seputar BLUE OCEAN STRATEGY.


***

BLUE OCEAN STRATEGY digagas oleh profesor asal Korea ; Chan Kim dan rekannya dari Perancis Renee Mauborgne. Intinya adalah BAGAIMANA "strategi" memenangkan kompetisi dalam dunia usaha.


Apa relevansi antara BLUE OCEAN dengan Multi Level Marketing (MLM) ? Tentu saja sangat relevan.BLUE OCEAN mendorong para praktisi MLM untuk melakukan langkah innovatif dalam ber MLM ria. BLUE OCEAN mendorong praktisi MLM untuk melakukan berbagai upaya yang BERBEDA dibanding apa yang telah ada. Rumusnya tentu saja sangat sederhana : Kita tidak akan mendapatkan hasil yang BERBEDA jika setiap saat kita melakukan hal yang SAMA.


Blue ocean mendorong praktisi MLM untuk memasuki ( menciptakan) sebuah arena pasar baru yang potensial, dengan cara menawarkan fitur produk dan layanan yang DIFFERENCE sehingga tidak diperlukan “adu otot” untuk memperebutkan pasar karena produk dan layanan yang ditawarkan memang BERBEDA. Difference. Tiada tanding, tiada banding ;-)


REPOT BANGET jika kita harus “berdarah-darah” memperebutkan pasar yang sama. Dengan menawarkan produk yang sama, dan memakai cara yang sama. Jika ini yang dilakukan oleh praktisi MLM, maka acapkali yang terjadi adalah pertarungan yang berdarah-darah untuk merebut calon prospek atau “membajak” member dari MLM lain, bahkan “membajak” member dari cross line :-(


Untuk sahabat – sahabat yang memiliki keinginan untuk mengetahui atau memperdalam BLUE OCEAN STRATEGY dapat pergi ke “paman” GOOGLE dan tinggal mengetik kalimat “Blue Ocean Strategy” sebagai Key Word. Lumayan lah … sekian banyak situs tentang BLUE OCEAN akan dengan mudah ditemukan dan tidak ada salahnya untuk membaca tulisan BLUE OCEAN sambil menikmati kopi hangat di pagi hari …

CIPTAKAN "market" yang belum ada ...
Buatlah Competitor menjadi IRRELEVANT dengan membuat diri kita DIFFERENCE
LEPASKAN ikatan VALUE dan COST

Jika anda adalah praktisi MLM yang mendistribusikan produk-produk kecantikan, Akan sangat baik jika PRODUK kecantikan yang dipasarkan adalah suatu produk yang DIFFERENCE, yang BERBEDA dan TIDAK ADA di pasaran umum, yang bermanfaat nyata (DEMONSTRATED), sehingga membuat competitor IRRELEVANT dan ketika produk yang dipasarkan benar - benar DIFFERENCE dan DEMONSTRATED, maka distributor tidak perlu melakukan perang harga. :-)

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Sabtu, 27 Februari 2010

Manfaat Emosional ...


Teknologi Informasi telah menjadi bagian kehidupan sehari - hari. Alamat e-mail, Web dan nomor handphone selalu tertera di setiap kartu nama. Tekhnologi Informasi tidak hanya membuat hubungan antar manusia menjadi semakin personal, namun juga semakin EMOSIONAL.

DAHULU KALA ...

Satu nomor telepon dipakai rame-rame...

SAAT INI ...

Satu orang bisa memiliki beberapa nomor handphone dan beberapa alamat email ... :-)

DAHULU KALA ...

kata "INTERNET" diasosiasikan sebagai sebuah teknologi yang rumit dan hanya dimengerti oleh "ahli komputer" ...

HARI INI ...

Anak SD Pun sudah bisa chatting, sharing musik, photo dan "curhat" lewat Internet. Bahkan anak SD Pun sudah banyak yang memiliki situs pribadi !

Perkembangan teknologi telah menghilangkan hambatan jarak dan waktu. Semua ekspresi EMOSIONAL dapat diungkapkan dengan biaya yang lebih murah dan mudah.

Mengungkapkan Cinta, Marah, Sedih dan Bahagia bisa dengan mudah dilampiaskan lewat SMS !

***

APA RELEVANSINYA DENGAN DUNIA MLM (Multi Level Marketing) ?

Tentu saja sangat relevan. Sebagai praktisi MLM kita tidak bisa hanya menjual 'mimpi dan harapan' yang tidak jelas juntrungannya. Karena ketika hal itu tidak TERBUKTI, maka para member akan TERBAKAR emosinya dan akan MENCERITAKAN kekecewaan mereka dan mengekspresikan kekecewaan itu lewat berbagai media ; SMS, facebook, twitter, email, YM bahkan mereka rela membuat situs untuk MELUAPKAN emosi mereka ... :-O

Tentu saja sangat relevan. Sebagai praktisi MLM kita tidak cukup hanya menawarkan "kecanggihan" dari sebuah PRODUK, namun juga ditantang untuk MEMBERI MANFAAT EMOSIONAL yang LEBIH TINGGI dari suatu produk yang kita tawarkan.

Jika seorang praktisi MLM memiliki produk ANTI AGING, Maka yang harus dilakukan tidak cukup hanya dengan sekedar menawarkan produk layaknya menjajakan rokok di atas bus kota. Tidak hanya sebatas menjual slogan "Tua itu PASTI, AWET MUDA itu pilihan" ... Manfaat EMOSIONAL produk Anti Aging bisa juga diekspresikan dengan cara yang sangat sederhana antara lain :

" Setelah memakai produk ini, ISTRI saya menjadi tampak lebih cantik dan saya semakin sayang padanya ... "

"Ibu saya sampai menangis haru ketika mendapati wajahnya kembali tampak muda seperti 10 tahun yang lalu !"

"Tadinya saya tidak peduli pada perawatan wajah, namun anak saya bilang : 'wajahnya dirawat dong, biar nggak malu kalau jalan bareng ...' Setelah beberapa saat memakai produk ini, anak saya bilang pada saya : " Tahu nggak ? Masa kita dikira kakak beradik !" ;-)

MANFAAT EMOSIONAL.....

Prospek kita jauh lebih senang dengan suatu produk yang kita tawarkan dengan pendekatan pemasaran yang LEBIH EMOSIONAL dibanding hanya menonjolkan "kecanggihan" nya.

Prospek kita lebih senang "didekati" dengan sentuhan personal dibanding hanya mendengar sekian banyak 'rayuan klasik dan generik' yang sering diucapkan oleh seorang penjual obat kaki lima yang bercerita dengan semangat '45 tentang "keajaiban produk" dengan suara nyaris tanpa jeda, kepada sekian banyak orang yang mengelilinginya.

Sebagai distributor PRODUK yang didistribusikan dengan sistem Multi Level, kita harus memiliki pengetahuan tentang sejauh mana sebuah produk dapat MERESPON gaya hidup target market kita.

Untuk mampu menjual produk, kita harus memiliki mental lebih dari mental seorang 'sales man' ... kita ditantang untuk mampu menjadi seorang "Personal Consultant" yang bisa memberi SOLUSI pada prospek untuk dapat MENGEKSPRESIKAN EMOSI nya ...

Jika hal ini bisa dilewati, urusan harga tidak lagi menjadi nomor satu.

Manfaatkan perkembangan tekhnologi informasi untuk mengembangkan bisnis MLM dengan sentuhan PERSONAL dan dengan mengedepankan manfaat EMOSIONAL pada calon prospek Anda.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Jumat, 26 Februari 2010

Tekhnologi Informasi dan MLM


Teknologi Informasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai bidang kehidupan tidak terkecuali dalam bidang MLM (Multi Level Marketing).

"DAHULU KALA", sekian banyak leader nyaris benar-benar menggantungkan kelangsungan bisnis MLM dengan cara membuat sekian banyak pertemuan kolosal yang TERBUKTI mampu memicu EMOSI sekian ribu member untuk "berteriak", "bersorak-sorai", "Bertepuk tangan", "Tertawa", "Tersenyum", bahkan mengucurkan air mata dalam selang waktu yang berdekatan. Para leader MLM itu menerapkan pendekatan yang sangat emosional dalam menawarkan konsep bisnis MLM dan hal ini pernah terbukti sangat "mujarab" dimana kemudian sekian ribu member terbakar emosinya dan dengan semangat '45 mereka melakukan prospecting di lapangan, mengajak saudara, sahabat dan handai taulan untuk ber MLM ria.

Seiring dengan perkembangan Internet, SMS, MMS, Koran, TV, Radio yang "membombardir" dengan sekian banyak informasi, sekian banyak pelaku MLM kemudian mendapat "pencerahan" dari berbagai sumber informasi yang dengan sangat mudah bisa mereka dapatkan. Efeknya sangat JELAS : Para pelaku MLM ini kemudian dengan cepat belajar dan semakin cerdas, mereka memiliki sekian banyak referensi dan informasi berkenaan dengan dunia MLM dan ..... sebagian dari mereka bisa dengan cepat BERPINDAH dari satu MLM ke MLM lain yang dipandang lebih baik, lebih cocok, lebih menguntungkan, lebih gampang .....akibatnya ..... sekian banyak leader MLM yang terbiasa menggunakan "pertemuan kolosal" tidak mudah lagi untuk membangkitkan emosi para membernya karena mereka sudah mulai kritis dan tidak bisa begitu saja menerima "petuah" dari para Leader mereka.

Dengan perkembangan teknologi Informasi, budaya "banyak bicara" kemudian bergeser pada budaya "menulis". Kini orang sangat akrab dengan SMS, Internet, YM, Google Talk, Chatting, Facebook, Twitter, ... dan ternyata, disamping mereka mendapatkan sekian banyak informasi yang memperkaya wawasan mereka, orang - orang yang sudah terbiasa hidup dengan handphone dan internet ternyata berevolusi menjadi manusia yang sangat emosional ! Mereka tertawa - tertawa sendiri di depan komputer, pada detik selanjutnya mereka bisa tiba-tiba sedih karena mendapat berita duka via SMS, namun dalam detik berikutnya tersenyum sendiri saat chating dengan teman dekat, dan pada detik berikutnya lagi bisa tertawa terbahak-bahak (sendirian !) karena mendapat e-mail yang berisi cerita yang sangat lucu. Perkembangan teknologi informasi membuat EMOSI seseorang berubah-rubah dalam tempo yang cepat !

Sebagai praktisi MLM tentu saja kita tidak mau ketinggalan dalam "menangkap" peluang ini. Kita tentu saja dapat memanfaatkan SMS, Email, YM, Twitter, Facebook, Google Talk ... untuk mengembangkan jaringan kita ke seluruh dunia hanya dengan duduk di depan komputer dan memegang handphone ! Inilah salah satu sebab mengapa INTERNET NETWORK MARKETING sangat menarik untuk ditekuni :-)

Kalau pada jaman "PURBAKALA" para leader MLM hanya sibuk jingkrak-jingkrak di atas panggung dan harus memeras keringat untuk "membakar" emosi sekian ribu member selama ber jam - jam dengan berbicara tentang "ini - itu" dengan suara lantang di atas mimbar, maka pada SAAT INI jangankan mencari member baru dalam ber MLM ria, akan tetapi mencari teman, mencari jodoh, mencari rumah, mencari mobil, mencari pekerjaan sudah menjadi hal yang umum dilakukan lewat SMS atau instant messenger ! Secara pribadi saya saat ini TELAH memiliki sekian banyak mitra kerja dalam ber MLM ria yang menyebar di sekian pulau hanya dengan berinternet ria ! Menyenangkan sekali neh ... ;-) ( Hidup Internet ! Hidup SMS ! )

Kita sedang berbicara tentang PRILAKU PROSPEK. Pada jaman "PURBAKALA", sekian banyak prospek harus "digiring" agar mau ikut "pertemuan" (kadang sedikit 'dipaksa' ;-) ), Kemudian ... di dalam pertemuan itu, beberapa leader melakukan "atraksi" di atas panggung yang membuat sekian ribu member dan prospek merasa sedih, gembira, kagum, bersemangat, berteriak, bertepuk tangan, .... dan sesekali serentak bangkit dari tempat duduk, mengacungkan kepalan tangan dan berteriak dengan lantang : "Rrrrruarrrrrr Biaassaaaaa ..... !!!"

HARI INI memang masih banyak pelaku MLM yang masih memakai "clasic menu" seperti "itu", namun sudah banyak pula yang lebih menyukai pendekatan tekhnologi untuk "memacu" emosional prospek secara bebas, mudah, murah dan praktis. Lagipula, mengekspresikan perasaan (emosi) memang merupakan KEBUTUHAN dasar manusia. :-)

Dalam konteks ini, sebagai praktisi MLM kita ditantang untuk pandai menggabungkan kecanggihan tekhnologi dengan memasukkan muatan - muatan emosi. Itu sebabnya pada saat chatting, SMS - an, kita sering menyisipkan EMOTICONS.

Tidak hanya dalam dunia MLM, dalam dunia Marketing konvensionalpun pada FAKTUALnya proses pengambilan keputusan oleh prospek memang didasarkan pada pertimbangan EMOSIONAL.

Bisnis MLM (sebagaimana bisnis - bisnis yang lainnya) sangat syarat dengan nuansa EMOSIONAL. Sebagai praktisi MLM kita ditantang untuk mampu melakukan "mood management" secara sistematis dan berkesinambungan.

Kita tahu, Prospek kita semakin cerdas dan semakin RASIONAL, namun sejalan dengan pesatnya perkembangan tekhnologi informasi, pada FAKTUALNYA mereka juga semakin EMOSIONAL dalam mengambil keputusan. Kita tentu saja tidak dapat menawarkan suatu PRODUK atau PELUANG BISNIS sebagus apapun kepada seorang prospek yang sedang "BAD MOOD". ;-)

PROSPEK kita kini semakin CERDAS dan sudah terbiasa dengan email, SMS, Internat, MMS, YM .... sehingga mereka memiliki wawasan yang relatif semakin luas dari waktu ke waktu. Pendekatan "KOLOSAL" seperti yang dilakukan oleh para leader MLM di jaman "PURBAKALA" tentu saja tidak cukup. Prospek kita juga "menuntut" pendekatan yang lebih PERSONAL. Pendekatan EMOSIONAL dengan media yang mudah, murah dan praktis.

Sebagai praktisi MLM yang ingin mengembangkan bisnis MLM, tentu saja kita tidak akan melewatkan MOMENTUM ini. Kita tidak akan menyia-nyiakan SMS, MMS, E-mail, YM, Chatting, Website, Blog, ... Kita AKAN MENGOPTIMALKAN semua itu untuk membangun bisnis ini. Untuk SUKSES dalam ber MLM ria.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Sabtu, 20 Februari 2010

MLM dan Nasi Goreng


Pada prinsipnya, setiap orang bisa membuat nasi goreng. Semua orang tentu saja bisa menggoreng nasi.

Pada prinsipnya, setiap orang bisa ber MLM ria (Menjalankan usaha dalam bidang Multi Level Marketing ). Semua orang tentu saja memiliki kemampuan "alami" dalam bidang marketing.

Dalam konteks ini, saya berpendapat bahwa pada dasarnya MLM itu adalah SAMA . Dalam konteks ini saya berpendapat bahwa Pada dasarnya nasi goreng itu adalah sama : Nasi ... digoreng !

***

Semua orang pada dasarnya bisa menggoreng nasi. Namun MESKIPUN nasinya sama, minyak gorengnya sama, bumbunya sama, akan tetapi dari 10 orang yang membuat nasi goreng BELUM TENTU menghasilkan nasi goreng yang memiliki RASA yang sama.

Sebagai praktisi MLM (Multi Level Marketing), tugas kita tentu saja bukan sekedar "menggoreng nasi", namun lebih dari itu, tugas kita adalah juga membuat nasi goreng yang memiliki rasa yang enak sehingga bisa dimakan dengan nikmat dan bisa MEMENUHI SELERA pelanggan.

***

Semua orang pada dasarnya bisa menggoreng nasi, namun , tidak setiap orang bisa berhasil untuk menjadi pengusaha nasi goreng.

Semua orang pada dasarnya BOLEH ber MLM ria, namun , tidak setiap orang bisa berhasil menjadi "Networker" yang sukses dan sejahtera.

Tidak ada jaminan bagi siapapun untuk BERHASIL dalam bidang apapun. Yang harus dilakukan hanyalah BERUSAHA sebaik mungkin, terus berjuang, terus berbuat LEBIH BAIK dan terus berdoa untuk dapat meraih keberhasilan itu.

Tidak ada masalah apakah hasil akhirnya "sukses" atau "gagal". Karena KEBERHASILAN YANG SESUNGGUHNYA adalah suatu kondisi dimana manusia tidak berhenti untuk terus berjuang, tidak berhenti untuk terus berbuat lebih baik dari waktu ke waktu, tidak berhenti untuk senantiasa BERDOA.

Semua orang pada dasarnya bisa menggoreng nasi. Masalahnya kemudian adalah bagaimana bisa membuat nasi goreng dengan rasa yang disukai oleh banyak orang :-)


Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Kamis, 11 Februari 2010

Menjadi Bukan Memiliki


Tidak sedikit orang yang menyalahkan pihak lain atas kegagalan yang diderita. Tidak terkecuali dalam dunia Multi Level Marketing. Pokoknya yang salah itu up –line. Pokoknya yang salah itu company. Pokoknya marketing plan nya jelek. Pokoknya saya gagal karena dia, karena ini, karena itu. Selalu mencari “sesuatu” untuk disalahkan.
Jika berpandangan bahwa kegagalan disebabkan oleh pihak lain, oleh orang lain, oleh company, oleh up line, maka kita telah menggantungkan keberhasilan kita pada orang lain. Pola pikir seperti ini mengakibatkan seseorang berpandangan bahwa keberhasilan dirinya HARUS disebabkan oleh orang lain dan oleh karena itu maka jika dirinya menghadapi suatu kegagalan maka yang salah pastilah orang lain. Cara berpikir yang seperti ini tentu saja kurang tepat.


Sebagai praktisi MLM kita tidak bisa berharap bahwa orang lain akan “jumpalitan” dan rela melakukan apa saja untuk kesuksesan kita. Lupakan pikiran seperti itu, kalau masih memiliki harapan seperti itu, saya khawatir nanti akan kecewa.


Keberhasilan harus disebabkan oleh diri kita sendiri dengan cara melakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membuat orang lain berhasil. Karena satu-satunya cara agar kita berhasil di bisnis ini adalah dengan cara membantu orang lain untuk berhasil.
Dalam dunia MLM, kita tidak perlu khawatir meskipun tidak ada seorangpun dari up-line kita yang mau dan mampu membantu kita untuk sukses di bisnis ini, karena keberhasilan kita tidak ditentukan oleh seberapa hebat dan seberapa banyak up-line yang membantu kita, namun, keberhasilan kita dalam ber MLM ria ditentukan oleh seberapa besar komitmen kita untuk membantu orang – orang yang berada di jaringan kita .


Kita tentu saja berharap untuk dapat mencapai kehidupan yang lebih baik diantaranya dengan cara ber MLM ria, dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik itu, satu – satunya cara yang harus kita lakukan adalah dengan TETAP BERBUAT BAIK. Bagaimana bisa kita berharap tentang sebuah kehidupan yang lebih baik jika kita tidak melakukan perbuatan yang baik ?


Kita tidak akan bisa meraih KEBAIKAN dengan cara – cara yang buruk. Kita tidak akan meraih keberhasilan besar yang diidam-idamkan jika kita masih dikhawatirkan oleh masalah – masalah yang kecil, memikirkan hal-hal yang kecil dan melakukan hal-hal yang kecil.

Berhasil itu adalah MENJADI Bukan memiliki.

GAGAL itu bukan sebuah kondisi dimana kita tidak berhasil MEMILIKI sesuatu. Gagal itu adalah sebuah kondisi dimana kita berhenti berjuang, berhenti berbuat baik, dan berhenti untuk tetap berharap (berdoa).




Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Senin, 08 Februari 2010

To Be …


MENJADI (to be ) adalah sebuah proses yang membutuhkan ACTION. Dalam konteks MLM, seorang praktisi MLM tidak hanya diam lalu tiba – tiba menjadi ‘top leader’ dengan bonus puluhan – ratusan juta per bulan.

Selain ACTION, paradigma kita untuk ‘menjadi sesuatu’ itu juga harus dipikirkan dan dipertanyakan kembali. Seperti yang dialami oleh sekian banyak praktisi MLM yang merasa bahwa individu – individu yang berada di dalam jaringannya adalah kepunyaan mereka dan memiliki kuasa penuh untuk MENJADIKAN para member yang berada di jaringannya seperti apa yang mereka inginkan.


Tulisan ini lahir dari sebuah pemahaman yang sangat sederhana dalam upaya mengantarkan para sahabat kita yang tergabung di jaringan kita untuk MENJADI sesuatu. Menjadi orang ‘sukses’ dalam ber MLM ria tidak selalu harus berarti menjadi orang yang kaya raya. MENJADI orang kaya tidak selalu harus berarti MEMILIKI sekian banyak harta yang tidak habis untuk tujuh turunan.


Di lapangan, saya banyak menemukan sekian banyak orang yang ber MLM ria bukan karena sekedar ingin kaya raya. Ada yang ber MLM ria karena ‘tidak enak menolak ajakan teman’, ada yang ber MLM ria karena ‘ingin punya teman’, ada yang ber MLM ria karena sudah bosan luntang – lantung nddak karuan, melamar kerja tidak punya ijasah, mau usaha tidak ada modal, jadilah ia ber MLM ria. Dan banyak lagi sekian banyak alasan MENGAPA seseorang ber MLM ria selain karena alasan UANG.


Dari pengalaman yang dialami, saya mendapatkan sekian banyak member MLM ‘baru’ yang pada tahap – tahap awal masuk dalam fase ‘asbun’ (Asal bunyi). Mereka dengan mudahnya berteriak “Go Diamond !”, “See You on the top !”, bla .. bla.bla … namun semua itu (pada fase awal) ternyata tidak lebih dari ekspresi keinginan mereka (setelah ikut seminar ‘sukses’) yang sesuai dengan frame of experience mereka yang masih bisa dibilang ‘baru’ mengenal MLM. Jadi, mau menjadi apapun pada fase ini, mau ‘teriak’ “Luarrr biasaaa!” 1000 kali sehari, mau mimpi ‘mercy’ 7 kali sehari, hal ini adalah wajar dan biasa. (Asal jangan keterusan …)


Banyak sahabat saya yang ikut MLM hanya karena melihat sekian banyak leader pamer-pamer harta dan mengumbar sekian banyak janji dan harapan di atas panggung. Melihat ‘pameran’ itu, sekian banyak sahabat kemudian dengan semangat ’45 tertarik untuk langsung ber MLM ria. (Sebuah alasan yang sangat dangkal dan sangat amat tidak rasional).


Hal yang biasa saya lakukan untuk menolong sahabat-sahabat kita yang sedang terjangkit penyakit ‘demam MLM” dan “mabok Mercy” adalah dengan memberi pengertian secara aktif bahwa posisi seperti itu bukan posisi yang bisa dicapai oleh semua orang (Meskipun tentu saja setiap orang MUNGKIN untuk meraihnya). Mereka sering mengutip buku Robert T, Kyosaki tanpa pernah membaca bahwa di sampul depan jelas – jelas Kyosaki sendiri mereferensikan MLM untuk beberapa hal yang sangat bermanfaat SELAIN UANG. (Jadi, sebaiknya jangan berbicara tentang buku Kyosaki kalau belum punya atau belum membaca bukunya … ;-) )


Mengarahkan jaringan yang kita miliki untuk menjadi ‘Diamond’ atau menjadi ‘top leader’ jelas bukan sesuatu hal yang tabu. Dalam konteks tertentu hal ini malah ‘wajib’ untuk dilakukan, namun tetap dengan metode yang baik dan benar serta dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kondisional ( Jangan sampai kita meminta abang beca ‘tutup poin’ 500 ribu sebulan dengan iming-iming akan ‘kaya raya’ suatu saat ‘nanti’’ padahal si abang beca ini buat makan sehari – haripun masih kesulitan. )


Mengarahkan jaringan untuk memiliki cita – cita MENJADI top leader, menjadi orang yang mapan secara ekonomi tentu saja tidak salah. Hanya saja sejak dini harus ditanamkan makna sesungguhnya bahwa dengan menjadi ‘top leader’, seseorang bisa menolong sekian banyak orang – orang yang dicintainya, bisa membantu sesama dengan harta yang dimiliki. Bukan malah setelah menjadi ‘top leader’ ahlaknya jadi nddak karuan. Senang foya – foya, senang pamer harta, senang mengumbar janji dan harapan yang belum tentu dapat dipenuhi.


Mendidik jaringan adalah kewajiban seorang praktisi MLM tanpa harus merasa ‘lebih hebat’ dan ‘lebih tahu’, karena salah satu cara BELAJAR yang paling baik adalah dengan cara mengajar.

Mengarahkan jaringan untuk “MENJADI” bukanlah sebuah kekeliruan. Akan tetapi JUSTRU merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang leader. Yang harus dihindari adalah suatu kondisi dimana seorang leader memiliki OBSESI untuk menentukan apa yang ‘boleh’ dan ‘tidak boleh’ dilakukan oleh para membernya.


BERIKAN kebebasan dan kesempatan bagi member untuk mengeksplorasi segala kemampuan UNIK yang ada pada diri mereka masing-masing. Bukan sekedar teriak – teriak di atas panggung tentang “Ikuti saja sistemnya ! Pokoknya miliki impian ! Pokoknya dengerin kaset ! Pokoknya hadir ke pertemuan ! Pokoknya undang orang ! Pokoknya presentasi ! Pokoknya ada nddak ada uang harus Tupo !”. Padahal, orang memiliki kemampuan yang beragam dalam ‘menerjemahkan’ dan ‘mencerna’ kalimat-kalimat ‘sakti’ itu.


Saya suka mengelus dada, melihat sekian banyak sahabat yang maksa-maksain diri tupo , bahkan memaksakan diri ikut “pelatihan” dengan biaya sampai jutaan rupiah , memaksakan diri beli buku-buku mahal, menghabiskan sekian banyak waktu dan tenaga untuk seminar, pertemuan, home meeting bla..bla..bla… (bahkan saking 'semangatnya' jadi terbiasa prospecting sampai dini hari dan pulang ke rumah jadi kalah cepat dibanding dengan penjaga mercusuar ... ;-o ) padahal semua itu belum mampu mereka lakukan dalam arti seringkali mereka harus menjual benda yang mereka miliki atau berhutang tanpa berpikir panjang darimana mereka bisa mengembalikan jika bisnis ini gagal.


Saya berharap, sekian banyak leader-leader sukses dapat meminimalisir unsur-unsur subjektifitas. Bukan rahasia lagi dimana sekian banyak dari mereka justru mendapat income yang besar dari ‘training motivasi’ dan seminar-seminar atau tool kit yang mereka jual. Tujuan dari sekian banyak seminar tentu saja tidak adil jika hanya untuk keuntungan penyelenggara saja sementara peserta seminar “terbakar semangatnya” untuk kemudian menjadi arang.

Ini jelas tidak benar. Ini jelas tidak baik.

Karena pendidikan dan pelatihan hendaknya dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, disesuaikan dengan kondisi unik masing-masing individu. Tidak semua orang bisa dididik dan dilatih untuk menjadi ‘Superman’.


Sebagai praktisi MLM, kita tentu saja berharap untuk MENJADI SESUATU. Akan tetapi menjadi atau tidak menjadi ( to be or not to be ) , hendaknya kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha, tetap berbuat baik dan tetap berdoa.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com