about me I

Jumat, 29 Januari 2010

Finisher



Berapa kali seseorang mencoba untuk memulai sesuatu hanya untuk berhenti ? Padahal mereka baru saja memulai . Padahal mereka baru saja melangkah. Padahal GARIS FINISH itu masih jauh berada di depan sana.

Tidak sedikit yang berhenti diet beberapa saat setelah mereka mencoba untuk diet. Tidak sedikit pasangan yang bercerai hanya beberapa saat setelah mereka menikah. Tidak sedikit yang berhenti bekerja hanya beberapa saat setelah mencoba sebuah pekerjaan baru. Sangat amat banyak praktisi MLM yang berhenti, padahal mereka baru saja beberapa saat memulai.

Bagaimana seseorang bisa BERUBAH dari seorang yang mudah menyerah untuk menjadi seorang finisher?

Diperlukan komitmen yang kuat pada diri sendiri, diperlukan komitmen untuk terus mengembangkan potensi diri secara sistematis dan berkesinambungan . Perlu untuk belajar dari orang - orang besar yang pernah hidup dan memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan apa yang mereka mulai .

Siapapun bisa menjadi FINISHER dalam segala sesuatu yang mereka lakukan.

Tetaplah berjuang.
Tetaplah Berbuat Baik
Tetaplah Berdoa.

Semoga bermanfaat,
Putu Djajadiwangsa.

Selasa, 26 Januari 2010

Bukan Bintang Biasa


Dua malam yang lalu saya bertemu dan ngobrol dengan seorang anak kuliahan. Saya sempat tercengang ketika mkemudian saya mengetahui bahwa saat anak itu duduk di bangku SMA kelas dua, Ia sudah menduduki posisi "B 7" di sebuah MLM tertentu, Saya juga sangat kagum saat Ia bercerita tentang teman sekelasnya yang saat itu berhasil meraih peringkat "B 8", dan tepat setelah lulus SMA, temannya itu bisa memiliki mobil BMW seri Z ! Ia bercerita bahwa Ia dan temannya pernah masuk beberapa kali ke majalah dan dinobatkan sebagai "Top Leader Termuda". Anak ini memang "Bukan Bintang Biasa".

"Anak Kuliahan" ini juga bercerita bahwa saat itu jaringan yang dimiliki tidak kurang dari 4000 orang, tersebar di seluruh Indonesia, bahkan berkembang pesat di Hongkong ! Sekian banyak TKW Indonesia yang bekerja di Hongkong adalah jaringannya, dan beberapa diantara TKW yang bekerja di Hongkong itu berhasil meraih posisi puncak.

MLM memang ajaib !

Saya kemudian bertanya : "Mengapa saat ini bekerja konvensional sebagai operator game online ? Bukankah dari sejak SMA sudah jadi Top Leader ? Duitnya sudah banyak dong ...."

"Anak" itu menjawab dengan nada datar : "Itu adalah masa lalu, semua orang punya masa lalu, dan semua orang pernah melakukan kesalahan di masa lalu ..."


Bujubuneng ! Ini anak benar-benar luar biasa ! Kata-kata itu sangat sederhana , namun bermakna sangat dalam dan sangat sulit untuk dipercaya bahwa kata-kata itu meluncur begitu saja dari seorang anak muda yang masih duduk di bangku kuliah dengan nada yang datar dan "berisi".

Saat Ia mengatakan kalimat itu, Jelas sekali bahwa Ia tidak sedang mengutip kata-kata dari "Pujangga", namun Ia benar-benar mengatakan kata - kata itu sebagai manifestasi dari apa yang pernah Ia alami secara nyata.

"Mengapa sekarang tidak ber MLM lagi ?" Saya bertanya sambil menghisap Marlboro putih dalam-dalam. Sejenak Ia terdiam, kemudian dengan "lirih" Ia berkata : "Saya melihat sendiri, banyak leader-leader kami yang telah meraih posisi puncak, telah berhasil meraih mobil dan rumah mewah, namun kemudian berhenti dari bisnis ini, beberapa diantaranya pindah ke MLM yang "lebih baru", saya kemudian berpikir, untuk apa saya menuju "puncak" jika sekian banyak orang-orang yang telah berada di puncak saja kemudian berhenti dan "lari" ke MLM lain ? Saya tidak tahu masalahnya apa, tapi kemudian saya putuskan untuk meneruskan kuliah saja.Karena saya mulai sibuk kuliah, maka saya tidak punya banyak waktu lagi untuk mengurus jaringan saya, karena jaringan saya tidak dipelihara dengan baik, maka pelan - pelan jaringan saya rontok, karena jaringan saya rontok, maka komisi saya semakin kecil, bahkan sekarang ini saya sama sekali tidak mendapat komisi lagi sepeserpun, karena saya tidak dapat lagi komisi, maka saya harus bekerja secara konvensional agar bisa tetap kuliah, jadi, inilah saya saat ini, menjadi operator game online sambil tetap kuliah ... Sekarang saya sudah hampir lulus, saya tidak mau tergantung sama orang tua, karena itu saya kuliah sambil bekerja seperti ini ..."

Subhanallah ... saya menarik nafas lega. Senang dan bahagia rasanya saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertemu dan berbagi cerita dengan anak muda ini.

"Setelah lulus kuliah rencananya apa ?" Saya bertanya sambil memadamkan api rokok di atas asbak.

"Saya mau jadi pengusaha. Saya mau buka game online, sekarang saya juga sudah punya kafe yang saya rintis beberapa tahun yang lalu dan sudah mulai berjalan dengan baik dan saya percayakan pengelolaannya pada orang lain dengan kontrol dari saya"

Saya geleng-geleng kepala sambil tersenyum lega. Saya benar-benar kagum pada "bintang muda" yang duduk di depan saya ini.

"Selain sebagai konsultan s, Bapak mengerjakan apa ?" Tiba-tiba anak itu bertanya.

Saya nyengir. Dan dengan datar saya berkata : " Saya adalah praktisi direct selling, Saya mencintai profesi saya sebagai Konsultan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, dan saya juga mencintai profesi saya sebagai praktisi direct selling dimana saya bisa mendistribusikan sekian banyak produk yang bermutu kepada orang-orang yang membutuhkannya dan memang mampu untuk membelinya".

"Jadi, Bapak aktif di MLM ???" Anak itu bertanya dengan roman "kebingungan".

Saya tersenyum kecil dan menganggukkan kepala.Kemudian saya menjawab :

"Ya ! Saya adalah praktisi MLM. Saya menjadikan MLM sebagai salah satu sarana untuk berbuat kebaikan bagi sesama dengan cara berbagi manfaat nyata dengan produk-produk yang berkualitas nyata. Saya tidak menjual mimpi. Saya tidak jualan marketing plan ajaib. Saya bukan "tukang sulap" yang bisa memuat orang-orang kaya mendadak. Saya tidak mau menabur sekian banyak mimpi dan harapan yang belum tentu bisa saya penuhi. Saya hanya menjual produk yang bermanfaat nyata dengan harga yang wajar kepada orang yang membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk membelinya.Itu saja. Masalah kemudian saya nanti jadi kaya raya atau tetap seperti ini, bahkan mungkin menjadi lebih miskin, itu tidak terlalu penting bagi saya, yang penting adalah bagaimana saya bisa menjalani hidup ini sebagai sebuah proses menuju kematian. Saya sedang berjalan menuju kematian. Saya harus BERBUAT BAIK untuk bekal saya di hari nanti, dan ber MLM ria adalah salah satu sarana saya untuk menanam kebaikan pada sekian banyak orang tanpa harus menjadi kaya raya. Kalau ditakdirkan kaya raya Alhamdulillah, Kalau ditakdirkan tidak kaya raya ya tetap saja Alhamdulillah ... :-) )

Anak itu diam. Saya juga diam.

"Terima kasih Pak, Bapak sudah mau ngobrol dan berbagi dengan saya, saya sangat berharap Bapak bisa membimbing saya ... saya akan belajar banyak dari Bapak ..."

"Kita sama-sama belajar saja ... kita kan berteman, jadi, kapanpun ada kesempatan, kita bisa berbagi dan saling mengingatkan ...Apapun MLM yang kita jalankan, apapun pekerjaan yang kita kerjakan, yang penting itu bukan "duitnya", yang penting itu bukan hasilnya, yang penting itu : 'Apakah aktifitas kita memiliki "poin" di depan Tuhan ? Apakah aktifitas kita bisa menjadi tabungan untuk kehidupan di akhirat nanti ?" Demikian saya menutup "obrolan" malam itu. Kemudian kembali menyalakan sebatang rokok.

Semua dari kita memiliki masa lalu. Sebagian dari masa lalu kita mungkin berwarna kelabu. Tapi itu adalah masa lalu. Tugas kita hari ini tentu saja adalah MEMPERBAIKI DIRI agar kita layak mendapat masa depan yang LEBIH BAIK di hari nanti.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com Semoga bermanfaat,

Minggu, 24 Januari 2010

Oleh - Oleh Dari Bugis


"Resopa Temamangingi namalomo naletei pammase Dewata "

Hanya dengan perjuangan dan kerja keras yang terus menerus akan mendapat ridha dari Tuhan yang maha esa "

"Oleh - oleh" ini saya dapat tadi pagi dari seorang sahabat baru dari Bugis. Sebuah rangkaian kata yang bermakna sangat dalam dan sangat releven dengan dunia Multi Level Marketing (MLM).

Mari kita cermati secara perlahan, menurut falsafah di atas, "perjuangan" dan "kerja keras" itu tidak ada relevansinya dengan "rumah mewah", "mobil mewah" atau "jalan-jalan ke luar negeri". "perjuangan" dan "kerja keras" itu dilakukan semata - mata untuk mendapat ridho dari Tuhan. Pendek kata Tuhan sangat menyukai ummat Nya yang mau berjuang dan mau bekerja keras, artinya Tuhan "kurang berkenan" pada ummat Nya yang hanya hidup bermalas - malasan, Tuhan kurang berkenan pada manusia yang hanya bisa berkhayal dan bermimpi, manusia-manusia yang hanya ingin enak nddak mau susah, pengen serba instant, serba "ngegampangin", cuma bisa ngomong doang, cuma bisa "jingkrak-jingkrak " nddak karuan.

Mari kita lihat sejenak, apa yang diajarkan oleh sekian banyak leader MLM abal-abal : Mereka senang pamer-pamer harta, pamer-pamer mobil, pamer-pamer rumah, pamer - pamer rekening tabungan dan dengan semua itu mereka berhasil membuat ribuan orang histeris, berteriak, jingkrak-jingkrak dan bertepuk tangan dengan riuh rendah seolah-olah semua itu sangat amat penting dan lebih penting dibanding ridho dari Tuhan yang maha kuasa.

Tuhan tentu saja tidak melarang ummat Nya untuk kaya raya dan kuat secara ekonomi, namun Tuhan mengingatkan bahwa semua itu harus didapat dengan cara yang baik dan benar, dengan cara yang diridhoi Nya. Bukan dengan cara berleha-leha dan "ngegampangin" masalah dengan berkata : "Ini bisnis gampang !", "Ini bisnis tanpa modal !" ,"Ini bisnis bisa dilakukan oleh siapa saja !" , "Ini bisnis bisa membuat orang kaya raya dalam tempo singkat !", "Sudah ! Jangan banyak mikir ! yang penting action ! Action !"

Ber MLM ria jelas bukan pekerjaan gampang, jelas butuh modal, bisnis ini tentu saja tidak cocok untuk semua orang, bisnis ini terbukti telah melahirkan sekian banyak orang-orang yang gagal dan terpuruk yang jumlahnya sangat amat jauh lebih besar dibanding dengan yang benar-benar berhasil dalam arti sejahtera secara material. Bisnis ini bukan bisnis instant, perlu proses, perlu perjuangan, perlu kerja keras, perlu pemikiran yang matang sebelum bertindak, dan yang pasti, meskipun kita sudah berjuang dan bekerja keras, tidak ada seorangpun yang bisa menjamin kapan seseorang akan berhasil mendapat bonus yang besar, rumah yang bagus dan mobil yang mengkilap. Pada faktanya, banyak orang yang telah berjuang dan bekerja keras seumur hidupnya, namun mereka tidak kunjung kaya. Kenapa ? Karena untuk masalah "hasil", Tuhan lah yang menentukan. Bukan manusia.

Falsafah dari Bugis ini ingin menyampaikan pesan kepada kita bahwa yang penting itu kita BERJUANG, yang penting itu kita BEKERJA KERAS dan yang penting itu adalah mendapat ridho Tuhan. Yang penting itu prosesnya, bukan hasilnya. Untuk apa punya mobil bagus dari hasil tipu menipu ? Untuk apa punya uang banyak dari hasil membohongi orang lain ? Untuk apa memiliki rumah yang besar dan bisa bepergian ke luar negeri jika semua itu didapat dari hasil mencuri ? Untuk apa menjadi "top leader" jika harus menyebabkan sekian banyak orang kecewa dan merugi.

Yang penting itu prosesnya. Karena Tuhan hanya mewajibkan kita untuk BERJUANG dan BEKERJA KERAS dan Tuhan tidak pernah mewajibkan kita untuk berhasil.Tuhan tidak pernah membuat syarat bahwa manusia harus punya mobil mewah atau rumah mewah agar bisa masuk surga. Tuhan hanya mewajibkan ummatnya untuk beriman dan beramal shaleh sehingga memberi manfaat kepada manusia- manusia lainnya. Saling memberi manfaat nyata, bukan saling merayu dan menipu, saling memberi manfaat nyata, bukan mengobral sekian banyak janji dan harapan yang belum tentu dapat terpenuhi.

Keberhasilan kita dalam meraih hal-hal yang bersifat material itu percis seperti kita mengejar kupu-kupu. Semakin dikejar, kupu-kupu itu semakin di luar jangkauan. Akan tetapi jika kita FOKUS pada prosesnya, jika kita konsisten terus berjuang dan terus bekerja keras, Tuhan sendiri yang berjanji bahwa PASTI "kupu-kupu" itu akan datang dan hinggap dengan lembut di bahu kita. "Mintalah kepadaku, PASTI Aku kabulkan", "Tuhan TIDAK AKAN merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak BERJUANG dan BEKERJA KERAS untuk merubahnya". Demikian beberapa "statement" Tuhan kepada manusia.

Resopa Temamangingi namalomo naletei pammase Dewata ". Terlepas dari apakah pada akhirnya kita akan menjadi "top leader" atau tidak. Terlepas dari apakah kita akan "kaya raya" atau tidak, selama kita ber MLM ria dengan mematuhi aturan Nya, dengan penuh semangat, terus menerus BERJUANG dan BEKERJA KERAS, maka PASTI Tuhan akan meridhoi apa yang kita kerjakan.

Bukankah hal fundamental yang kita cari dalam hidup ini adalah keridhoan Nya ?


Mari kita jalankan bisnis ini dengan penuh sukacita dan tanpa beban :-)

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Minggu, 10 Januari 2010

Sabar dalam ber MLM ria


Tahun 2009, Seorang sahabat di Jakarta SMS saya, Ia merasa Sedih, kesel, mangkel ! Gara-gara setelah jumpalitan berusaha berbagi kebaikan, eh ... temen-temennya pada cu-x saja ... "Saya kesel pak ! Saya sedih .. dari tadi saya nangis sendiri ... mata saya jadi sembab nih pak ..."

Saya berpendapat, kalau sedih ya sedih aja ... kalau kesel ya kesel aja...kalau mangkel ya mangkel aja. Maksudnya jangan di "simpen" dalam hati, jangan dimanipulasi, tapi ya dirasakan saja ... (mau diapain lagi toh ?)

MENAHAN DIRI itu tidak gampang DAN tidak sehat ! Coba deh ketika merasa kesel dan sebel, “Tahan” perasaan itu. Apa yang terjadi ? Jantung “Dek-dekan”, darah mengalir deras,kepala pening, mata mulai kunang-kunang … sekali dua kali bersikap seperti itu mungkin tidak masalah. Namun jika terus menerus “menahan amarah” selama berpuluh-puluh tahun agar disebut sebagai orang yang “penyabar”, jangan heran jika wajah anda akan terlihat lebih tua atau tiba-tiba terserang penyakit darah tinggi …stroke. (ih, serem ...)

Makanya, kalau marah ya marah aja. Kalau seneng ya seneng aja. Kalau capek ya capek saja. Kalau seger ya seger aja. Jangan pura-pura marah ... pura-pura capek, pura-pura seneng ... hidup ini jalanin ajah apa adanya toh ?

Kalau kita lagi kesel, sedih, nddak ada salahnya cerita ama Teman atau mengadu kepada Tuhan, jangan "dikemut" sendirian. Dengan begitu paling tidak dada kita akan terasa sedikit lapang :-)

Ber MLM ria tentu saja membutuhkan kesabaran. Ber MLM ria sangat akrab dengan penolakan. Namanya ditolak tentu saja tidak enak. Tidak nyaman. Bikin kesel. Bikin sebel.

Karena kurang tepat dalam mendefinisikan kesabaran, maka sekian banyak praktisi MLM berusaha MEMANIPULASI PERASAAN dengan MENAFIKAN perasaan tidak enak, tidak nyaman, kesel dan sebel dengan mengatakan : “Saya sudah “kebal” dengan sekian banyak penolakan”. Mencoba untuk tetap “tersenyum” saat menerima penolakan. Berusaha untuk tetap terlihat “Tegar” di hadapan rekan-rekan . Padahal, Memanipulasi perasaan jelas tidak baik untuk kesehatan. Tubuh kita ini jujur, nddak bisa dibohongi, nggak suka dimanipulasi.

Sabar itu bukan MENAHAN emosi agar terlihat seolah-olah tegar. Sabar itu bukan MEMANIPULASI PERASAAN, tapi kemampuan untuk MENERIMA KEADAAN apa adanya dan MENYERAHKANnya kepada yang Maha Kuasa. Tuhan sangat senang pada umatnya yang mau “curhat” kepada Nya. Kalau kita merasa kesel, sebel, sedih, kecewa,Kita tentu saja boleh menangis, dan mengadu kepada Nya. Dengan demikian, emosi kita dapat tersalurkan dengan baik dan benar sehingga tidak “bermutasi” menjadi penyakit . Setelah kita menangis dan “Curhat” kepada Tuhan maka kita akan merasa tenang dan lega karena prilaku “curhat” dan berserah diri seperti itu akan membuat tubuh kita secara otomatis memproduksi Endogen.

Itu sebabnya saya sangat sepakat dengan pernyataan sahabat saya di Jakarta Barat yang pernah bilang pada saya : "Saya mau jalanin MLM dengan tanpa beban ..." (Lha,.. emang harus begitu toh ? he ..he..he.... :-) )


Ketika kita ber MLM ria dengan tanpa beban maka kita akan jalankan bisnis ini dengan penuh sukacita :-) ...dan....karena kita kerjakan bisnis ini dengan tanpa beban, rilex, maka kreatifitas dan ide-ide cemerlang akan muncul dengan sendirinya ( Aha ! )

Sabar itu BUKAN kemampuan mengendalikan diri ... namun KEPASRAHAN kita untuk MENERIMA apapun yang terjadi. Tentu saja kita sangat percaya ... apapun yang terjadi adalah kehendak Nya, tentu saja kita percaya, semua akan indah pada waktunya ... :-)

Mari kita jalankan bisnis ini dengan penuh sukacita dan tanpa beban :-)

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

SENSASI Ber MLM Ria


Setiap aktifitas sangat bergantung kepada niat.
Saya memiliki banyak sahabat yang hobi menulis dan selama bertahun - tahun masih tetap menulis . Saya tahu pasti tulisan-tulisan mereka tidak kalah “keren” dibanding tulisan sekian banyak penulis yang tulisannya sudah dibukukan dan di “komersilkan” . Mereka tetap menulis selama bertahun-tahun meskipun tidak mendapat uang dari tulisan-tulisan bagus yang mereka tulis. Mereka tetap menulis karena niatnya memang BUKAN SEMATA-MATA KARENA UANG. Mereka menulis karena mereka suka menulis.


Menulis memiliki SENSASI yang tidak berkesudahan. Menulis bukan pekerjaan yang membosankan meskipun aktifitas ini diulang-ulang dalam periode waktu yang panjang. Menulis dalam konteks menuangkan ide, gagasan, pemikiran dan sarana aktualisasi diri adalah sebuah sensasi yang selalu menarik dan menyenangkan karena setiap kali menulis SELALU menemukan hal �" hal yang baru. SELALU menemukan hal yang berbeda. Benar-benar sensasional !


Terlepas dari apakah aktifitas menulis itu menghasilkan atau tidak menghasilkan uang, seorang penulis tentu saja akan tetap menulis dengan sukacita.


***

Setiap aktifitas sangat bergantung kepada niat.


Saya mengenal sekian banyak sahabat yang ber MLM ria. NIAT mereka tentu saja berbeda �" beda. Masing �" masing orang memiliki sekian banyak alasan. Terlepas dari sekian banyak alasan yang mereka punya , pada intinya dapat terlihat bahwa salah satu alasan terbesar (bagi sekian banyak) dari mereka adalah : UANG.


NIAT mendapatkan UANG pada faktanya tidak akan membuat seseorang bertahan lama di bisnis apapun, bekerja untuk mencari uang itu capek, kesel. Meskipun ada yang dapat meraihnya, namun Ia tidak akan pernah merasa puas dan akan semakin “haus” untuk mendapat lebih . Kehauasan akan harta itu seperti minum air laut, semakin diminum, semakin haus.


Sensasi materi dan nafsu itu bersifat sekejap. Sensasi memiliki sepeda baru hanya akan berlangsung dalam hitungan hari, setelah itu bosan dan tertarik untuk memiliki motor baru. Memiliki motor baru pun hanya sensasi sesaat, setelah itu akan kembali bosan dan menginginkan mobil baru. Mengejar sensasi materi hanya akan membuat kita capek, stress, dan semakin haus serta seringkali membuat kita lupa untuk bersyukur.


Aktualisasi diri dan keinginan untuk berbuat kebaikan kepada orang-orang yang dicintai adalah motivasi yang dapat mendorong siapapun untuk tetap ber MLM ria meskipun tidak atau belum mendapat limpahan materi.
Seperti menulis, seperti melukis, seseorang akan tetap menulis dan melukis karena sensasi KENIKMATAN saat MELAKUKAN hal itu adalah suatu kenikmatan yang tak dapat diukur dengan materi ( Uggh !…. Ohh…. Aha ! ….. Yess ! Wow … !).


Menulis, Melukis , dan melakukan usaha MLM tentu saja bisa membuat seseorang menjadi sejahtera. Namun para penulis, para pelukis, para pelaku MLM yang sudah sukses tentu saja bersepakat bahwa KENIKMATAN itu tidak terletak pada hasil tulisannya, tidak terletak pada hasil lukisannya, tidak terletak pada mobil atau rumah yang berhasil diraihnya. SENSASI itu justru terletak pada saat MELAKUKAN dan MENJALANI PROSESNYA.


Karena SENSASI itu terletak pada PROSESnya, maka, nikmatilah prosesnya ! Jika kita sudah dapat menikmati prosesnya, maka sejauh apapun perjalanannya kita dalam ber MLM ria, maka kita akan tetap ber MLM ria dengan penuh sukacita.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com

Semua itu mungkin adanya


Pada tahun 2009 Seorang sahabat dari Jakarta Barat pernah menulis SMS : “Saya pernah berpendapat bahwa masuk MLM seperti berjalan menyusuri lorong gelap gulita dimana kita tidak pernah tahu kapan bisa melihat cahaya ”. Saya sempat terhenyak saat membaca SMS tersebut. Dan setelah terdiam beberapa saat akhirnya saya melihat KEBENARAN isi SMS tersebut.

Sekeras apapun seseorang ber MLM ria, tidak ada kepastian bahwa ia akan sukses.

Karena tidak ada seorangpun yang dapat memastikan bahwa seseorang PASTI akan sukses dalam ber MLM ria, maka pernyataan berikutnya adalah :

"Bila seseorang ber MLM ria dengan penuh keyakinan dan ketekunan, maka tidak akan ada seorangpun yang dapat memastikan bahwa ia pasti akan gagal."

Saya MEMILIH untuk terus ber MLM ria karena saya berpikir bahwa saya memiliki kemungkinan untuk sukses. Karena saya berpendapat tidak ada seorangpun yang dapat memberikan jaminan bahwa saya pasti akan gagal. Saya tidak akan pernah berhenti untuk berusaha, karena jika saya berhenti, maka itu artinya saya telah gagal. Saya percaya, selama kita terus berusaha maka harapan itu akan selalu ada.

Karena saya MEMILIH untuk mengejar kemungkinan untuk SUKSES, maka saya harus mau untuk BERJUANG lebih keras, BERBUAT lebih baik, dan BERDOA lebih khusyu. Saya harus mau dan mampu untuk terus menerus BERUBAH .

Berubah itu belum tentu enak. Berubah itu belum tentu juga lebih baik. Namun siapapun tentu saja mengetahui bahwa untuk bisa meraih kehidupan yang LEBIH BAIK PASTI kita tidak memiliki pilihan lain kecuali bersedia untuk BERUBAH.

Saya telah MEMILIH untuk meraih masa depan yang lebih baik dengan cara ber MLM ria. Pilihan saya mungkin saja salah, mungkin juga benar, artinya PASTI semua itu MUNGKIN adanya.

Saya tertarik dan telah merasakan manfaat nyata dari produk yang saya distribusikan. Karena produk-produk tersebut TERBUKTI baik bagi saya, maka saya menjalankan bisnis MLM ini dengan motif untuk berbagi KEBAIKAN. Apa yang baik untuk saya, tentu saja belum tentu baik untuk orang lain, artinya belum tentu juga tidak baik bagi orang lain, itu sebabnya saya selalu memiliki dua kemungkinan ketika menawarkan kebaikan (produk) kepada orang lain : (1) Mereka menerima (2) Mereka menolak. Karena motivasi saya adalah berbagi KEBAIKAN, maka tidak ada masalah apakah orang lain menerima atau menolak. Masalah hanya akan timbul jika saya berhenti untuk terus berbuat baik. Jika ada yang menerima, maka itulah yang terbaik bagi orang tersebut. Jika ada yang menolak, maka itulah yang terbaik bagi orang tersebut.

Selain mendapat manfaat produk, dengan ber MLM ria saya memiliki KEMUNGKINAN untuk mendapat manfaat finansial (Baca : Uang).

Meskipun UANG bukan satu-satunya motivasi dalam ber MLM ria, meskipun Uang itu bukan yang utama, namun uang adalah salah satu hal yang PALING MENARIK dan memang sebagai praktisi MLM kita SANGAT MUNGKIN untuk mendapatkannya.

Ketika MLM dilihat sebagai sebuah BISNIS, maka tentu saja kita harus berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh agar kita LAYAK untuk mendapat UANG dengan jumlah seperti yang kita harapkan.

Setiap lembar uang ada nilainya, ada angka yang JELAS dan PASTI di setiap lembarnya dan siapapun yang memandang MLM sebagai sebuah bisnis, tentu saja harus memiliki ANGKA YANG JELAS, harus MENENTUKAN berapa jumlah bonus yang LAYAK untuk diterima.

Berapa banyak uang yang PANTAS untuk anda terima dari bisnis ini ?

Rp. 1 juta per bulan ?
Rp. 5 juta per bulan ?
Rp. 10 juta per bulan ?
Rp. 25 juta per bulan ?
Rp. 100 juta Per bulan ?
Rp. 500 juta per bulan ?

Semua angka-angka di atas adalah MUNGKIN untuk diraih oleh siapapun yang bersungguh-sungguh menjalankan bisnis ini, dan secara FAKTUAL, RIBUAN ORANG TERBUKTI telah mampu meraih penghasilan di atas Rp. 500 juta per bulan ! ini adalah angka FAKTUAL, JELAS, NYATA. Bukan Ngibul.

Tidak sedikit dari kita yang menilai diri sendiri dengan nilai nominal yang SANGAT SEDIKIT. Merasa tidak pantas untuk mendapat uang yang "banyak".

Berikut adalah KISAH NYATA yang saya temukan.

Tahun 2003, Seorang sahabat menceritakan pengalamannya kepada saya saat mendampingi sang “Big Bos” melakukan Interview kepada seorang calon karyawan baru. Saat wawancara berlangsung, sang "big Bos" Bertanya kepada sang pelamar kerja : "Berapa Jumlah Salary yang bapak ajukan ?"

Sang pelamar kerja berkata dengan penuh harap :“saya mengajukan angka "tujuh setengah ”".

Sang “Big Bos” geleng-geleng kepala … kemudian langsung menawar : “ bagaimana kalau dalam 3 bulan pertama “Lima” dulu ?”

Sang pelamar kerja “meringis" dan berkata : "Kalau Lima ratus ribu per bulan saya keberatan Bapak ….”

Sang “Big Bos” tampak kaget ! Kemudian dengan cepat dia menutup interview itu, dan MEMUTUSKAN untuk TIDAK MENERIMA si pelamar.

Sang “ Big Bos” berkata pada sahabat saya : “ Saya pikir “tujuh setengah” itu adalah Tujuh Juta lima ratus ribu rupiah, oleh karena itu saya tawar “Lima”, maksud saya ya Lima juta rupiah sebulan , BUKAN lima ratus ribu rupiah sebulan !”

Calon karyawan itu TIDAK DITERIMA karena mengajukan angka yang sangat kecil. Sedangkan sang Big Bos Berpendapat bahwa Ia tidak mungkin bisa berharap banyak kepada seseorang yang menilai dirinya sendiri "seperti itu".

***

Tahun 1999 saya keluar kerja, Tahun 2002 mantan Bos saya pindah di perusahaan baru dan mengajak saya untuk kembali bergabung.

Saat interview saya ditanya : “Berapa salary yang akan diajukan ?” Saya menjawab : “Standar saya tinggi, paling tidak dalam tiga bulan pertama saya minta jumlahnya tidak lebih kecil dari gaji saya terdahulu “. Mantan Bos saya tersenyum, kemudian menggeleng - gelengkan kepalanya : “ Ini tahun 2002 ! Bukan tahun 1999 ! Saya pikir anda layak untuk mendapat gaji “perkenalan” DUA KALI LIPAT dari gaji anda yang dulu …”

***

Tuhan TIDAK PERNAH memberi batas pada rezeki kita. Tuhan tidak pernah MEMBATASI jumlah bonus yang berhak kita terima dalam ber MLM ria.

BERAPAPUN jumlah INCOME yang anda harapkan dari ber MLM ria bisa anda ajukan secara LANGSUNG kepada Tuhan di setiap DOA yang anda panjatkan.

Kita boleh saja sekali-kali RAGU pada diri kita sendiri untuk dapat meraih sejumlah bonus yang sebenarnya sangat kita inginkan. Namun, sebagai orang yang Percaya , kita tahu dengan PASTI bahwa kita TIDAK PANTAS meragukan KEKUASAAN TUHAN .

Kita tidak akan pernah tahu apakah kita akan gagal atau akan sukses. Kita tahu hanya TUHAN yang mengetahui hal itu. Karena itulah maka kita LAYAK UNTUK terus BERJUANG, terus BERBUAT lebih baik dan terus BERDOA. Karena kita tahu, SEMUA ITU MUNGKIN ADANYA.

Semoga Bermanfaat


Putu Djajadiwangsa.
www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS