about me I

Selasa, 26 Januari 2010

Bukan Bintang Biasa


Dua malam yang lalu saya bertemu dan ngobrol dengan seorang anak kuliahan. Saya sempat tercengang ketika mkemudian saya mengetahui bahwa saat anak itu duduk di bangku SMA kelas dua, Ia sudah menduduki posisi "B 7" di sebuah MLM tertentu, Saya juga sangat kagum saat Ia bercerita tentang teman sekelasnya yang saat itu berhasil meraih peringkat "B 8", dan tepat setelah lulus SMA, temannya itu bisa memiliki mobil BMW seri Z ! Ia bercerita bahwa Ia dan temannya pernah masuk beberapa kali ke majalah dan dinobatkan sebagai "Top Leader Termuda". Anak ini memang "Bukan Bintang Biasa".

"Anak Kuliahan" ini juga bercerita bahwa saat itu jaringan yang dimiliki tidak kurang dari 4000 orang, tersebar di seluruh Indonesia, bahkan berkembang pesat di Hongkong ! Sekian banyak TKW Indonesia yang bekerja di Hongkong adalah jaringannya, dan beberapa diantara TKW yang bekerja di Hongkong itu berhasil meraih posisi puncak.

MLM memang ajaib !

Saya kemudian bertanya : "Mengapa saat ini bekerja konvensional sebagai operator game online ? Bukankah dari sejak SMA sudah jadi Top Leader ? Duitnya sudah banyak dong ...."

"Anak" itu menjawab dengan nada datar : "Itu adalah masa lalu, semua orang punya masa lalu, dan semua orang pernah melakukan kesalahan di masa lalu ..."


Bujubuneng ! Ini anak benar-benar luar biasa ! Kata-kata itu sangat sederhana , namun bermakna sangat dalam dan sangat sulit untuk dipercaya bahwa kata-kata itu meluncur begitu saja dari seorang anak muda yang masih duduk di bangku kuliah dengan nada yang datar dan "berisi".

Saat Ia mengatakan kalimat itu, Jelas sekali bahwa Ia tidak sedang mengutip kata-kata dari "Pujangga", namun Ia benar-benar mengatakan kata - kata itu sebagai manifestasi dari apa yang pernah Ia alami secara nyata.

"Mengapa sekarang tidak ber MLM lagi ?" Saya bertanya sambil menghisap Marlboro putih dalam-dalam. Sejenak Ia terdiam, kemudian dengan "lirih" Ia berkata : "Saya melihat sendiri, banyak leader-leader kami yang telah meraih posisi puncak, telah berhasil meraih mobil dan rumah mewah, namun kemudian berhenti dari bisnis ini, beberapa diantaranya pindah ke MLM yang "lebih baru", saya kemudian berpikir, untuk apa saya menuju "puncak" jika sekian banyak orang-orang yang telah berada di puncak saja kemudian berhenti dan "lari" ke MLM lain ? Saya tidak tahu masalahnya apa, tapi kemudian saya putuskan untuk meneruskan kuliah saja.Karena saya mulai sibuk kuliah, maka saya tidak punya banyak waktu lagi untuk mengurus jaringan saya, karena jaringan saya tidak dipelihara dengan baik, maka pelan - pelan jaringan saya rontok, karena jaringan saya rontok, maka komisi saya semakin kecil, bahkan sekarang ini saya sama sekali tidak mendapat komisi lagi sepeserpun, karena saya tidak dapat lagi komisi, maka saya harus bekerja secara konvensional agar bisa tetap kuliah, jadi, inilah saya saat ini, menjadi operator game online sambil tetap kuliah ... Sekarang saya sudah hampir lulus, saya tidak mau tergantung sama orang tua, karena itu saya kuliah sambil bekerja seperti ini ..."

Subhanallah ... saya menarik nafas lega. Senang dan bahagia rasanya saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bertemu dan berbagi cerita dengan anak muda ini.

"Setelah lulus kuliah rencananya apa ?" Saya bertanya sambil memadamkan api rokok di atas asbak.

"Saya mau jadi pengusaha. Saya mau buka game online, sekarang saya juga sudah punya kafe yang saya rintis beberapa tahun yang lalu dan sudah mulai berjalan dengan baik dan saya percayakan pengelolaannya pada orang lain dengan kontrol dari saya"

Saya geleng-geleng kepala sambil tersenyum lega. Saya benar-benar kagum pada "bintang muda" yang duduk di depan saya ini.

"Selain sebagai konsultan s, Bapak mengerjakan apa ?" Tiba-tiba anak itu bertanya.

Saya nyengir. Dan dengan datar saya berkata : " Saya adalah praktisi direct selling, Saya mencintai profesi saya sebagai Konsultan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, dan saya juga mencintai profesi saya sebagai praktisi direct selling dimana saya bisa mendistribusikan sekian banyak produk yang bermutu kepada orang-orang yang membutuhkannya dan memang mampu untuk membelinya".

"Jadi, Bapak aktif di MLM ???" Anak itu bertanya dengan roman "kebingungan".

Saya tersenyum kecil dan menganggukkan kepala.Kemudian saya menjawab :

"Ya ! Saya adalah praktisi MLM. Saya menjadikan MLM sebagai salah satu sarana untuk berbuat kebaikan bagi sesama dengan cara berbagi manfaat nyata dengan produk-produk yang berkualitas nyata. Saya tidak menjual mimpi. Saya tidak jualan marketing plan ajaib. Saya bukan "tukang sulap" yang bisa memuat orang-orang kaya mendadak. Saya tidak mau menabur sekian banyak mimpi dan harapan yang belum tentu bisa saya penuhi. Saya hanya menjual produk yang bermanfaat nyata dengan harga yang wajar kepada orang yang membutuhkan dan memiliki kemampuan untuk membelinya.Itu saja. Masalah kemudian saya nanti jadi kaya raya atau tetap seperti ini, bahkan mungkin menjadi lebih miskin, itu tidak terlalu penting bagi saya, yang penting adalah bagaimana saya bisa menjalani hidup ini sebagai sebuah proses menuju kematian. Saya sedang berjalan menuju kematian. Saya harus BERBUAT BAIK untuk bekal saya di hari nanti, dan ber MLM ria adalah salah satu sarana saya untuk menanam kebaikan pada sekian banyak orang tanpa harus menjadi kaya raya. Kalau ditakdirkan kaya raya Alhamdulillah, Kalau ditakdirkan tidak kaya raya ya tetap saja Alhamdulillah ... :-) )

Anak itu diam. Saya juga diam.

"Terima kasih Pak, Bapak sudah mau ngobrol dan berbagi dengan saya, saya sangat berharap Bapak bisa membimbing saya ... saya akan belajar banyak dari Bapak ..."

"Kita sama-sama belajar saja ... kita kan berteman, jadi, kapanpun ada kesempatan, kita bisa berbagi dan saling mengingatkan ...Apapun MLM yang kita jalankan, apapun pekerjaan yang kita kerjakan, yang penting itu bukan "duitnya", yang penting itu bukan hasilnya, yang penting itu : 'Apakah aktifitas kita memiliki "poin" di depan Tuhan ? Apakah aktifitas kita bisa menjadi tabungan untuk kehidupan di akhirat nanti ?" Demikian saya menutup "obrolan" malam itu. Kemudian kembali menyalakan sebatang rokok.

Semua dari kita memiliki masa lalu. Sebagian dari masa lalu kita mungkin berwarna kelabu. Tapi itu adalah masa lalu. Tugas kita hari ini tentu saja adalah MEMPERBAIKI DIRI agar kita layak mendapat masa depan yang LEBIH BAIK di hari nanti.

Mari kita ber MLM ria dengan baik dan benar.

Tetaplah BERJUANG
Tetaplah BERBUAT lebih BAIK
Tetaplah BERDOA.

Semoga Bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa
putudjajadiwangsa@gmail.com
+62 817 42 1691
http://www.likalikumlm.blogspot.com Semoga bermanfaat,