about me I

Selasa, 10 November 2009

Keputusan Terbesar


Salah satu keputusan terbesar yang pernah saya ambil di tahun 2009 adalah ketika saya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya sebagai Kepala Divisi Hardware - Management Information System (MIS) Department di sebuah perusahaan multinasional yang memiliki kantor di 40 negara.Saya keluar dari pekerjaan itu bukan karena ada tawaran di perusahaan sejenis yang menjanjikan masa depan yang lebih baik, akan tetapi saya keluar dari pekerjaan itu agar saya dapat menjalankan bisnis MLM dengan Full Time.

Sebenarnya, sekitar tahun 1992 saya sempat ditawari bisnis MLM oleh teman kuliah, namun saat itu saya tidak tertarik . Bagi saya saat itu, sangatlah tidak masuk akal bagi saya untuk mau membeli sabun, pasta gigi dan sabun cuci dengan harga puluhan kali lebih mahal dibanding produk biasa yang fungsinya sama.


Sekitar awal tahun 1999 saya ditawari bisnis MLM oleh Senior Manager saya. Kali ini ceritanya sedikit lain. Senior manager saya jelas bukan orang yang kekurangan uang, saat itu saya tahu pasti gaji nya belasan juta per bulan, dapat fasilitas kijang baru lengkap dengan sopir, di samping ia juga sudah punya BMW terbaru warna biru, dan tinggal di perumahan mewah. Dia orang yang cerdas, masih muda, memiliki karir yang bagus, sehingga saya menyimpulkan ; tidak mungkin dia tertarik dengan dunia MLM jika bisnis ini tidak ada apa-apanya.

Saya harus mengetahui apa yang belum saya ketahui tentang MLM, dan saat itu saya berkesempatan mengikuti sebuah seminar besar yang diadakan di jakarta dan diikuti oleh ribuan orang.

***

Saya sangat terkesan dan sangat termotivasi dengan seminar yang saya ikut itu. Sebuah seminar yang "mengajarkan" kepada saya tentang arti "UANG dan WAKTU LUANG" , yang bisa di dapat dari bisnis MLM dengan modal yang reatif kecil dan dalam waktu yang relatif singkat.

Tanggal 12 Desember 1999 saya mengucapkan "Selamat Tinggal" pada tempat kerja saya yang selama ini saya cintai dan saya banggakan. Sangat amat banyak kenangan manis yang saya tinggalkan. Keputusan saya dianggap "gila" oleh sahabat-sahabat saya, Atasan saya geleng-geleng kepala, dan ibu saya tak kuasa menahan tangis karena kehilangan kebanggaan di depan teman-temannya. Kebanggaan memiliki anak yang bekerja di perusahaan besar, dengan karir yang bagus, dan dengan kesempatan berkali-kali terbang ke luar negeri. Seminar MLM itu begitu DAHSYAT dan menjadi pemicu utama bagi saya untuk mengambil keputusan yang "luar biasa".

***

Seiring berjalannya waktu, saya kemudian mengetahui dan melihat dengan mata dan kepala saya sendiri bahwa saya tidak sendirian. Bukan hanya pengangguran yang "tergila-gila" pada bisnis MLM ini, namun sekian banyak mahasiswa, karyawan, profesional dan wiraswasta-wan sangat amat banyak yang kemudian "full time" di bisnis ini. Dan saya juga melihat dan mendengar dengan mata dan telinga saya sendiri bahwa : Sekian banyak pengangguran tetap menjadi pengangguran, sekian banyak mahasiswa kemudian kehilangan nafsu untuk belajar, sekian banyak karyawan jadi malas bekerja, Para Profesional dan wiraswastawan juga pada akhirnya berguguran dengan kerugian waktu, tenaga, pikiran, materi yang tidak bisa dibilang kecil. Memang ada beberapa gelintir yang berhasil, tapi jumlahnya sangat amat sedikit dibanding yang gagal. perbandingannya jauh di bawah 1% saja. Itu Faktanya.

***

Saat ini saya berpendapat bahwa proses "recruitment" member baru dengan cara "Seminar" yang diisi dengan acara "Pamer harta dan materi" serta slogan-slogan "Financial & Time Freedom" adalah sebuah acara yang SANGAT MEMBAHAYAKAN kesehatan mental para member baru. Sebagian besar member baru yang kemudian "Terbius" oleh segala propaganda (yang canggih) itu kemudian kehilangan dirinya. Hidup benar-benar di dunia mimpi, dimana ada banyak ketidak sesuaian antara apa yang mereka bicarakan dengan KONDISI REAL yang mereka jalani sehari-hari. Mereka tidak lagi berpikir tentang produknya. Mereka hanya berpikir tentang duitnya.

Seminar-seminar yang diadakan oleh berbagai support system hendaknya tidak diisi dengan pamer mobil atau pamer rumah mewah ( Memangnya perusahaan MLM mereka dealer mobil ? Developer rumah ? ) Hendaknya acara-acara seminar seperti itu diisi dengan PENDIDIKAN yang proporsional dan pengetahuan tentang produk yang dipasarkan.

Menurut pendapat saya, keberhasilan sebuah perusahaan MLM tidak hanya ditentukan oleh seberapa banyak orang yang berhasil "kaya raya" namun -- yang paling penting -- adalah memastikan bahwa SEMUA MEMBER mendapat produk yang sesuai dengan uang yang mereka keluarkan. Sehingga, meskipun tidak semua member akan kaya raya, namun mereka tetap tidak akan rugi karena mereka mendapatkan produk yang bermanfaat yang mereka beli dengan harga dan jumlah yang wajar .

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameternya BUKAN dengan melihat berapa banyak orang yang "sukses" mendapat rumah dan mobil mewah, namun dengan melihat berapa banyak member yang gagal dan kemudian KELUAR dari MLM tersebut.Mereka yang keluar dari sebuah perusahaan MLM adalah orang-orang yang TIDAK MENDAPAT APA YANG MEREKA HARAPKAN, dan jika MATERI menjadi Satu - satunya alasan maka MLM tersebut akan SELALU kehilangan member lama dan SELALU harus mencari member baru.

Untuk mengetahui keberhasilan sebuah MLM, parameter utamanya ADALAH dengan melihat berapa banyak orang yang benar-benar merasakan manfaat produk yang mereka beli sehingga mereka akan selalu melakukan repeat order dengan senang hati dan lapang dada atas inisiatifnya sendiri, SEHINGGA (paling tidak) MLM tersebut tidak kehilangan sekian banyak member lama, dan mendapat member baru dengan jumlah yang lebih banyak dibanding dengan member lama yang meninggalkan MLM tersebut.

Sebagai konsumen, kita berhak mendapat produk yang sesuai dengan uang yang kita keluarkan. Sebagai distributor MLM pekerjaan kita adalah mendistribusikan produk dengan baik dan benar. Bukan dengan cara pamer-pamer materi atau jingkrak-jingkrak nggak karuan ditengah gemuruh tepuk tangan dan teriakan "Rrruuuarrr biaasaaaa !!!"

Semoga bermanfaat.

Putu Djajadiwangsa.
Blog Master : http://www.likalikumlm.blogspot.com
putudjajadiwangsa@gmail.com E-mail
+62 817 42 1691 SMS