about me I

Senin, 28 Desember 2009

MLM dan "Konvensional"


Dalam satu minggu ini saya rajin "ngantor" . Kembali duduk di belakang meja, meeting, diskusi dengan sekian banyak orang, “ketak-ketik” dan duduk serius di depan Komputer … kemudian pulang pada saat jam kerja usai. Bagi seorang karyawan, pergi pagi pulang petang dan bekerja di kantor tentu saja sesuatu yang biasa … bagi saya, ini adalah hal yang sangat amat luar biasa ;-)

Sebelumnya, lebih dari 9 bulan aktifitas saya di rumah saja. Pagi – pagi mengantar anak-anak ke sekolah, meluangkan waktu 2 – 3 jam di depan komputer. "lunch time" terus "bobo siang" … setelah Ashar Jemput anak-anak kesekolah. Itulah “pekerjaan” yang saya nikmati sebagai praktisi MLM yang mendistribusikan produk kesehatan dan kecantikan dengan cara e-commerce. :-)

BUKAN. Bukan karena saya sudah kelebihan uang dan materi … bukan karena saya sudah menjadi "diamond" , bukan karena saya sudah mendapat “Finansial & Time Freedom” di bisnis MLM sehingga saya terkesan hidup “Santai” … Sungguh, saat ini saya hidup dengan sangat amat sederhana dengan satu orang Istri dan dua orang anak. Saya melakukan semua itu karena saya berpikir dalam kondisi seperti ini itulah yang sebaiknya saya lakukan.

Meskipun pendapatan dari bisnis MLM masih sangat amat jauh jika di banding gaji seorang Menteri ;-) namun saya sangat menikmati bisnis ini dan saya melihat bisnis ini berkembang dengan baik dan TERBUKTI bisa saya kerjakan secara on line. Saya paham, semua butuh proses … memerlukan kesabaran dan ketekunan … dan saya telah – masih – dan akan menjalani proses itu dengan sukacita :-)

Saya SUDAH pernah mencoba menjadi seorang Karyawan di beberapa perusahaan. Terakhir saya bekerja sebagai Staff MIS di salah satu perusahaan Elektronik terbesar di dunia ( 1996 – 1999) . Saya senang dan betah bekerja di sana. Gaji saya cukup,Karir saya bagus, rekan-rekan kerja saya pada asyik-asyik, Bos saya pada baik hati (Meskipun kadang-kadang “marah-marah” kalau ada masalah ;-) Saya bisa terima kok … itulah kelebihan “bos” dibanding bawahannya. Bos “boleh” marah-marah … dan bawahannya “digaji” memang diantaranya untuk “dimarah-marahi” ;-) )


Dengan bekerja sebagai “Karyawan” saat itu -Alhamdulillah - saya bisa membeli sedan sederhana dan rumah sederhana di tengah kota, saya bisa "jalan – jalan" ke luar negeri meskipun dengan judul “Tugas Perusahaan” … Jadi, kalau ada MLM yang "Cuma" nawarin Marketing plan, cuma nawarin "mobil", "Rumah" atawa "jalan-jalan ke luar negeri", saya pikir hal ini SANGAT TIDAK MENARIK bagi orang-orang yang jelas-jelas telah mendapatkan kesempatan hidup "seperti itu" di dunia konvensional dengan bekerja secara konvensional ;-).

Perlu alasan lebih dari sekedar "mencari sesuap nasi" untuk ber - MLM - ria. Hal itu bisa berbentuk Produk yang REAL atau sebagai sarana "aktualisasi diri". Saya berpendapat bahwa, jika yang "dikejar" cuma uang Rp. 5 - 10 Juta per bulan ... percaya deh ... mendingan jualan secara konvensional saja .... atau kerja ke orang lain saja ...itu jauh lebih "Masuk akal" di banding ber MLM ria. Namun jika yang "dikejar" adalah angka mendekati atau menembus "9 digit" per bulan dengan KESEDIAAN untuk konsisten dan persisten selama 5 - 10 tahun maka sangat amat sulit menemukan peluang lain kecuali di bisnis Multi Level Marketing ;-) INTINYA, bisnis MLM TIDAK COCOK bagi orang-orang yang bervisi "pendek" dan hanya memiliki motivasi untuk mencari "Sesuap nasi". Ini bukan bisnis instant neh ... ;-) jika yang dicari adalah "kepastian" gaji setiap bulan, lebih baik jadi karyawan saja deh ... :-)


Setelah sekian tahun bekerja sebagai karyawan, akhirnya saya memutuskan untuk berhenti… Pada saat itu, alasan saya sangat sederhana : Saya sudah punya tabungan yang cukup untuk mulai membangun bisnis saya sendiri dan saya tidak mau menghabiskan seumur hidup saya di balik tembok yang “mengurung” saya 8 jam dalam sehari … sepanjang bulan … sepanjang tahun.

Saya yakin … sangat yakin … tidak ada seorangpun yang mau dibayar Rp. 100 juta sebulan untuk masuk "penjara sempit" ukuran 3 * 4 dan menghabiskan waktu 24 jam sehari … sepanjang hidup ….di dalam sana…. (Meskipun di dalam "penjara" itu disediakan fasilitas super lengkap : AC, Komputer, Air mandi panas dan dingin ... ;-) karena Rp. 100 juta per bulan sangat amat tidak sebanding dengan terenggutnya sebuah "KEMERDEKAAN HIDUP".

Namun .... setelah menanggalkan status sebagai karyawan, saya berhadapan dengan sebuah realita ternyata ...Membangun bisnis sendiri tidak semudah seperti yang diceritakan oleh buku-buku “Entrepreneur” yang banyak dijual di toko buku.:-(

Mendirikan dan membangun perusahaan sendiri jauh lebih sulit dibanding menjadi seorang karyawan. Meskipun punya modal materi, punya pengetahuan dan pengalaman serta pendidikan …. FAKTANYA secara statistik terbukti bahwa dari 1000 perusahaan yang didirikan 10 tahun lalu, hari ini tidak lebih dari 10 perusahaan saja yang masih berdiri dalam keadaan sehat wal afiat … :-O

FAKTA MENARIK lainnya adalah, para kaum pengusaha Mikro ( Tukang jamu, tukang bakso keliling, Tukang Sate keliling, tukang sol sepatu , tukang martabak di kaki lima… ) TERBUKTI mampu bertahan lebih lama dan lebih baik dibanding para pengusaha berdasi :-)

Akhir tahun 2008 saya memutuskan untuk benar-benar total berhenti sebagai “pengusaha”. Saya harus memiliki semangat untuk bangun di tengah puing-puing reruntuhan …sebagai dampak dari akumulasi kegagalan saya dalam ber-wira-usaha secara konvensional. Saya masih memiliki beberapa teman yang masih pakai “Mobil Mewah” dan tinggal di “rumah mewah”, namun saya tahu … dan kami sama-sama tahu … bahwa jika seluruh aset itu dijual … tak akan pernah cukup untuk menutup seluruh hutang perusahaan. Mungkin jumlah total aset tidak lebih dari 25% saja dibanding dengan total Hutang yang terus membengkak dari waktu ke waktu karena beban bunga dan beban operasional …yang terus berjalan ... :-(


Awal 2009 Tuhan mempertemukan saya dengan seorang pribadi yang sangat sederhana, yang bertutur dengan santun, yang menjelaskan sebuah peluang usaha untuk mendistribusikan produk kesehatan dan kecantikan berkualitas tinggi. Saya tertarik. Dan singkat kata .. itulah yang saya tekuni saat ini : Mendistribusikan produk kecantikan dan kesehatan dengan cara e-commerce. Alhamdulillah bisnis ini relatif lebih aman dan lebih nyaman untuk saya jalankan dibanding dengan usaha-usaha saya sebelumnya … saya yakin … sangat yakin … 5 – 10 tahun lagi bisnis ini akan benar-benar bisa memenuhi tidak hanya kebutuhan keluarga saya, namun juga orang-orang di sekitar.

Awal bulan Desember 2009 saya terbang ke Medan. Ini adalah babak-baru dalam pengembangan bisnis yang selama ini saya jalankan dengan cara “e-Commerce”. Dampak dari bisnis on-line tentu saja harus diimbangi secara “Off Line” ;-) saya terjun ke lapangan menemui mitra kerja yang berada di Medan. Hasilnya memang tidak “instant”, omzet saya tidak serta merta “meroket” detik itu juga … tapi saya yakin …sangat yakin… dengan ketekunan …semua akan indah pada waktunya :-)

Sepulangnya dari Medan saya berpikir dan berdoa bagaimana caranya agar saya segera benar-benar “Independent”. Kini sudah tiba saatnya saya MEMBANTU mitra bisnis saya setelah selama ini saya DIBANTU dengan tiada henti oleh sponsor saya yang sangat luar biasa. Saya berdoa dan meminta kepada Tuhan agar saya MAMPU menduplikasi SEMUA KEBAIKAN yang TELAH diberikan oleh Sponsor saya dalam arti saya bisa BERBUAT SAMA (Duplikasi) kepada para mitra kerja saya yang tersebar di beberapa pulau.


TUHAN maha mendengar. TUHAN memberi “sinyal” lewat SMS yang saya terima. Saya mendapat tawaran untuk menjadi Konsultan Manajemen Mutu di salah satu bengkel mobil terbesar di kota Bandung dan itulah yang saya kerjakan dari minggu lalu :-) Itulah sebabnya hari - hari belakangan ini saya kembali "ngantor" ... :-)

***

Beberapa mitra kerja di bisnis MLM bertanya dengan nada "khawatir" : “Bapak masih menjalankan bisnis sebagai distributor MLM bukan ?” Tentu saja saya jawab dengan tegas : “YA !”

UNTUK ITULAH saya kini bekerja secara konvensional. Biaya ekspansi untuk berkeliling ke sekian banyak pulau tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Saya yakin bisnis MLM ini sangat menjanjikan dan karena itulah saya kembali bekerja secara konvensional untuk “mengumpulkan modal ekspansi" di bisnis MLM yang selama ini saya tekuni .. :-)

Pekerjaan saya sebagai konsultan manajemen mutu tidak terikat ketat dengan waktu kerja yang kaku. Saya dibayar dan dinilai berdasarkan Prestasi Kerja, bukan dibayar berdasarkan absensi :-) (Percis seperti bekerja sebagai praktisi MLM )Jadi …. Dengan adanya tekhnologi informasi, saya bisa melakukan pekerjaan ini dengan bantuan Komputer dan handphone. Tentu saja … pada awalnya saya harus rajin “Ngantor” untuk mengumpulkan data dan informasi FAKTUAL yang dibutuhkan untuk dijadikan bahan perbaikan yang terus menerus dan berkesinambungan. Tentu saja pada awalnya saya mesti sering “meeting” dengan owner dan para manager untuk menggali informasi dan menggali visi dan misi yang mereka miliki untuk saya tuangkan dalam bentuk Manual Mutu" yang terdokumentasi.


MOMENTUM seringkali datang begitu saja. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 akan habis masa berlakunya di akhir tahun 2010, Mulai November 2008 ISO telah menerbitkan Versi 9001 : 2008. Artinya … Semua perusahaan harus ber migrasi ke versi 9001 : 2008, artinya perusahaan-perusahaan baru pun harus memulai dengan ISO 9001 : 2008 … artinya … inilah MOMENTUM yang harus saya pergunakan sebagai Praktisi ISO 9001 & 14001 yang memiliki sedikit pengalaman dalam implementasi ISO di sebuah perusahaan multinasional dan pernah memiliki sedikit prestasi sebagai penerima “Award” dalam ASEAN Innovation Convention di Malaysia (1999). Semoga.

Sebagai Praktisi ISO 9001 tentu saja saya bisa melihat dengan jelas bahwa perusahaan MLM yang sedang saya tekuni saat ini adalah perusahaan yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu yang sangat baik, mendistribusikan produk-produk yang bermutu sangat baik, dan memiliki Sistem marketing plan yang sangat baik, didukung oleh para “senior” Independent distributor yang sangat Qualified. Oleh karena itu saya tidak memiliki alasan sedikitpun untuk berhenti sebagai salah seorang Independent distributor di perusahaan MLM ini karena saya yakin…sangat yakin… dilihat dari sudut pandang sebagai Praktisi Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 saya berpendapat bahwa Perusahaan ini SANGAT LAYAK untuk saya jadikan sebagai partner kerja guna meraih masa depan yang lebih baik.

INTI yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah : Pekerjaan distributor MLM dapat dikerjakan BERSAMAAN dengan pekerjaan Konvensional. Saya banyak melihat dengan mata dan kepala saya sendiri, banyak para "Top Leader" Sukses yang tetap menjadi Arsitek ... Tetap menjadi Dokter ... Tetap menjadi Dosen ...Tetap menjadi pengusaha ... karena mereka MENCINTAI pekerjaan Konvensional mereka.

Saya sangat MENIKMATI pekerjaan saya sebagai "Quality Management System Consultant" seperti halnya saya MENIKMATI pekerjaan saya sebagai "Personal Business Consultant" :-)